Quantcast
Channel: Makanmana
Viewing all 738 articles
Browse latest View live

5 Instagrammable Cafe di Medan ini Bisa Bantu Kamu Jadi Selebgram

$
0
0

Time to fill up your instagram feeds guyss! Nah, buat kalian yang bingung mau narsisan di mana, you may check these places out!

Tanpa panjang lebar lagi, here you go, 5 instagramable cafe in Medan versi MaMa.

1. Sensuri CoffeeSensuri Sei Besitang.jpg

Flagship Sensuri yang pertama itu bukanya di Singapore pada tahun 2017, namanya “The Betterfield Cafe”, closed by publication date of this article. Kalo kalian tau, letaknya ada di High Street, dekat National Gallery Singapore. Kemudian, mereka pindah ke Medan dan buka outlet di Jalan Pattimura dan Jalan Sei Kera.

Yang unik dari cafe ini yaitu interiornya yang berbasis warna pink. Mungkin beberapa orang merasa bahwa cafe ini cuma cocok untuk cewek karena warna pink-nya. But, pink is a universal color, you know? So, buat cowo-cowo, nggak usah malu kalo kalian mau shoot di tempat yang pinkish.

Nah, Sensuri baru saja buka outlet mereka di Parkson Centre Point Mall. Interiornya nggak begitu pinky lagi sih but still a cozy place to hangout with your pals. Sudah dikunjungi belum?

Sensuri Centre Point (6).jpg

Sensuri Centre Point (5)

Sensuri Centre Point (3)

Sensuri Centre Point (4)

Sensuri Centre Point (2)
Ada booth “The Original Edushirt” juga

2. Coffeenatics

coffeenatics (2)

Design cafe yang satu ini lebih ke woody-brownish gitu. Yang gue suka dari design cafe ini yaitu dim lights-nya. Memang sih ada orang yang kurang suka dengan cafe yang lighting-nya agak gelap but I personally like dim lights. Karena lampu remang bisa merilekskan pikiran, apalagi habis pulang kerja dimana kalian itu stress banget.

A fun fact, menurut ilmuan, dim lights allow you to make smarter decisions. What do you think?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
You can find lots of mini cacti here

coffeenatics (1)

3. 38 Coffee Lab

Cafe yang letaknya di Jalan Dagan ini sudah buka sejak Desember 2016. Interiornya sih monochrome, clean, and cozy menurut gue. Penyusunannya pun rapi, and this place is quite spacious. Kalian bisa lihat banyak mini cutie plants disini. Mungkin owner-nya cinta tanaman yah?

38 coffee lab (3)

38 coffee lab (4)

 

38 coffee lab (5)
Spot buat yang jomblo untuk duduk dan menatapi nasib diluar jendela.

Can I say this is one of the most aesthetic cafe in Medan? Yayy!

4. Pilastro

pilastro 3

Kalo cafe yang satu ini, biasanya terkenal dengan neon lights nya. If I’m not mistaken, ini cafe pertama di Medan yang pake neon lights.

Nah, Pilastro yang di Jalan Sudirman ini bukanlah first outlet mereka. Pilastro yang satu ini merupakan hasil kolaborasi dengan Hana Bank dengan konsep “banking over coffee”.

pilastro 2

pilastro 1
Bukan cuma anak muda yang boleh nongkrong. Mamak-mamak juga dong!

Memang cafe ini nggak luas amat, tapi tempat ini terang dan quite cozy menurut gue. Buat yang ingin lebih banyak inhale fresh air, outdoor are boleh kamu tuju di bagian belakang cafe ini. The nicest thing is, parkirannya luas 😀

 

5. Ismud Park

Yang namanya sudah “Ismud”, pasti letaknya di Jalan IsMud alias Iskandar Muda dong kan? Hal unik dari cafe ini yaitu keunikan dari designnya yang menggunakan cabin container. Nah, di dalam Ismud Park ini ada 3 tenants, yaitu Five Corners Cafe and Bar, Martabak Buddy, dan Monjardin.

cafe-lucu-medan

cafe-keren-medan

Gue suka banget sama open space-nya sehingga pencahayaan di tempat ini cukup baik. Tapi, airflow nya nggak gitu bagus jadi boleh dibilang agak panas. So, don’t wear sweaters when you come here, okay?

2015-cafe-in-medan

Warna terang dari kursi yang terbuat dari drum minyak ini sangat menarik perhatian gue. Somehow menghilangkan rasa ngantuk MaMa, wkwkwkwk.

So, here are 5 instagramable cafe in Medan versi MaMa. Buat kalian yang sudah nggak sabar mau narsisan, take it slow dulu buat maskeran, facial, nyatok rambut, makeup, dll yaa! Nah, tentunya masih banyak lagi cafe yang Instagramable di Medan, beri comment di bawah deh kalau misalnya kamu ingin MaMa bahas di artikel berikutnya! Ciao!


Siraman Rohani Dari BPK Haleluya

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Gue nggak tahu penggunaan nama Haleluya ini alasannya apa, tapi yang jelas gue pribadi seakan menemukan cahaya terang dari langit karena BPK-nya yang mendarat tepat di hati.

Pantang rasanya duduk berlama-lama di RM BPK tanpa segera memesan makanannya. Sekilo daging panggang, kidu-kidu dan tidak lupa yang wajib hadir yaitu saksang pun menjadi ‘pilihan’ kami saat itu–semua itu yang ada di dalam menu.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Daging Babi Panggang
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Kidu-kidu

Dari sekian banyak BPK, gue pribadi memastikan akan kembali ke tempat yang satu ini karena daging Babi Panggangnya yang empuk, juicy dan berlemak. Kidu-kidunya juga tidak kalah jagonya dengan daging panggangnya, meski gue masih lebih suka kidu-kidu di Ola Kisat.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Saksang

Kalau saksang di Haleluya, bumbunya tidak sebasah/secair saksang di tempat lain. Bumbu darahnya cenderung mengental dan lengket pada dagingnya. Dan ternyata hal itu justru menjadi sebuah nilai plus menurutku. Sebuah sensasi yang berbeda dari menikmati seporsi saksang babi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Darah babi

Oh ya, jangan terkejut jika darah di sini tidak diberi sentuhan rempah khas Batak yaitu andaliman. Kami juga sempat bertanya-tanya. Ternyata tidak berapa lama, menyusul piring-piring kecil dengan cabai rawit dan ANDALIMANNYA. Jadi, kamu tinggal mengaduknya saja dengan darah tadi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Rumah Makan BPK Haleluya
Jalan Berdikari No. 74
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/BK3tWZVsMfp

6 Movies Every Foodie Should Watch (Updated)

$
0
0

Hello foodies! Pernah nggak sih ketika kalian menonton sebuah film, kalian berpikir, “Is there any movie about food”? Nah, jawabannya ada! So, here are 6 movies that you should watch if you are true food-lovers.

1. Ratatouille

Ratatouille
Source: bsnscb.com

 

Film yang diproduksi oleh Pixar ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kalian. Gue itu bukan tipe orang yang suka nonton kartun, but this is an exception. Dari waktu jaman SD, film ini sudah gue putar berulang kali sampai disc-nya rusak. Maklum, jaman dulu disc bajakan cuma goceng. Hitung-hitung kalo goceng bisa beli kuota berapa megabyte doang? Apa cukup buat download filmnya dari internet? Pastinya nggak.

ratatouille2

Back to the topic, film ini bercerita tentang seekor tikus bernama Remy yang ingin menjadi koki di salah satu restoran ternama di Paris. Dia adalah salah satu penggemar chef yang bernama Aguste Gusteau. Ketika sarang Remy dan keluarganya ter-expose, mereka dengan terpaksa harus pindah melewati selokan dan pada saat itu Remy terlantar ke arah selokan yang berbeda.

Ternyata, selokan Remy pada saat itu berada dibawah restoran milik Gusteau yang sudah meninggal. Ketika Remy dan roh Gusteau sedang mengintip keadaan restoran, mereka melihat seorang pekerja di dapur yang tidak bisa masak dan dengan sembarangan mencampurkan bahan makanan ke dalam sup yang akan disajikan kepada seorang food critic terkenal bernama Anton Ego, sehingga Remy diam-diam turun tangan untuk meningkatkan rasa sup tersebut. Aksi Remy ketahuan oleh kepala chef bernama Skinner.

ratatouille3.jpg

What happened next? Tonton lanjutannya yaa.

Ratatouille
More info click: https://www.imdb.com/title/tt0382932/?ref_=nv_sr_1

2. Final Recipe

final recipe1

Mana nih fansnya Henry Lau Super Junior??? Yes, ini adalah salah satu film yang dimainkan oleh oppa kita. Oppa Saranghae! Biasanya kan kata orang kalo artisnya ganteng pasti filmnya enak kan?

Ada sebuah quote dari Homaro Cantu, “Most of us have fond memories of food from our childhood“. This movie proves it right! Here’s a lil synopsis for you.

final recipe2

Mark (pemeran utama) adalah seseorang yang sudah lama kehilangan ayahnya. Suatu hari, restoran yang dikelola kakeknya bangkrut dan kakeknya jatuh sakit. Mereka butuh dana untuk pengobatan yang cukup tinggi padahal pada saat itu Mark belum berpenghasilan. Dengan uang simpanan kakeknya yang seharusnya digunakan Mark untuk kuliah jurusan engineering, Mark mendaftarkan diri sebagai kontestan Master Chef di Shanghai. Babak per babak ia lewati dan sekarang yang harus ia hadapi adalah Master Chef David Chen. Awalnya, Mark nggak tau kalo chef terkenal itu longlost father-nya.

final recipe3

Lanjutannya? Check it out yourself!

Final Recipe
More info click: https://www.imdb.com/title/tt1977755/?ref_=nv_sr_1

3. Julie and Julia

julie and julia1

“People who love to eat are always the best people”. Kalian pernah nggak dengar atau kebaca quotes itu? Yes, this is what Julia Child said. Kalau kamu memang foodies sejati, kamu pasti tau quotes itu kan?

julie and julia2

Ceritanya, Julia itu seorang American yang pindah ke France. Di sana dia menemukan passion untuk belajar cooking yang berawal dari hobi makannya. Sayangnya, nggak ada satupun recipe book berbahasa Inggris di France. Then, dia ikut kelas di Le Cordon Bleu dan dia buat recipe booknya sendiri. Dia dijuluki sebagai orang yang mengenalkan French Cookings kepada Americans.

julie and julia3

Julie sendiri adalah seorang anak muda yang berkeinginan untuk membuat sebuah blog tentang pengalamannya memasak kembali sebanyak 524 resep milik Julia Child dalam 365 hari alias setahun. Did she make it or nah? Cek sendiri yaa!

Julie & Julia
More info click: https://www.imdb.com/title/tt1135503/

4. Eat Drink Man Woman

eat drink man woman 1

Film tahun 1994 ini dimulai dengan kesibukan seorang pria tua yang dipanggil “Pak Chu” yang sedang sibuk mempersiapkan makan malam untuk keluarganya. Film ini membahas tentang hubungan orang tua dengan anaknya, dimana kegiatan makan bersama menjadi hal esensial yang paling dasar bagi setiap keluarga. Acara makan malam dengan homemade foods lezat yang dimasak oleh Pak Chu sudah seperti rutinitas mingguan keluarganya.

eat drink man woman 2

Jujur saja, film ini bagaikan setan yang menggoda gue untuk stop diet. Mengapa? Karena proses food preparation di film ini sungguh-sungguh detail. Dari proses pemilihan ayam, pemotongan ayam, pemanggangan, dll semuanya sangat WOW dan realistis (potong ayamnya nggak pake manjah). Gue ngences terus waktu nonton film ini. Jadi gue sarankan sih sebelum kalian nonton film ini, isi perut kalian dulu deh. Jangan nonton film ini kalau kalian lagi on diet, pasti gagal :D.

eat drink man woman

eat drink man woman 4

Eat Drink Man Woman
More info click: https://www.imdb.com/title/tt0111797/?ref_=nv_sr_1

5. Cook Up a Storm

cook up a storm 1

Lagi dan lagi film yang dibintangi oleh artis Korea, yaitu oppa Jung Yong Hwa. Kok artis korea talented banget yah sampai bisa buat chinese film?

Sebenarnya film ini adalah film untuk CNY 2017. Sudah ada yang nonton belum?

cook up a storm 4

cook up a storm 3

Ceritanya, ada 2 chef terkenal disini. Yang satu adalah Cantonese street cook bernama Sky Ko, yang satu lagi adalah French-trained Michelin-starred chef bernama Paul Ahn. 2 dekade lalu, Ayahnya Sky meninggalkannya untuk melanjutkan karir sebagai chef ternama. Sedangkan Paul, memiliki sebuah konflik dengan pemilik restoran dimana ia bekerja. Nah, awalnya Sky dan Paul itu bermusuhan. Tetapi karena suatu masalah mereka berdua harus bekerja sama mengikuti sebuah kompetisi memasak, well, they made a good team though.

Babak demi babak mereka lalui bersama. Sampai akhirnya, mereka masuk ke babak final dimana salah satu dari mereka harus melawan God of Cookery, yaitu ayahnya Sky. Kira-kira, mampukah Sky melawan ayahnya? Tonton lanjutannya yaa!

Cook Up A Storm
More info click: https://www.imdb.com/title/tt6315750/?ref_=nv_sr_1

6. Aruna dan Lidahnya

Aruna dan Lidahnya
Source: IG @palarifilms

Sebuah karya sineas dalam negeri yang baru dirilis pada akhir bulan September 2018 ini menjadi satu lagi pilihan film bertema kuliner yang patut ditonton. Film “Aruna dan Lidahnya” berhasil memancing rasa penasaran penikmat film berkat beberapa daya tarik yang dimilikinya. Apa itu?

Diangkat dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak, film bergenre rom-com ini sarat akan hidangan kuliner lokal yang terlihat menggugah dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Surabaya, Pontianak, hingga Singkawang.

Alurnya memang bercerita tentang perjalanan wisata kuliner yang dilakukan oleh 4 orang sahabat, yaitu Aruna (dibintangi oleh Dian Sastro) yang bekerja sebagai seorang ahli epidemiologi sekaligus pencinta makanan; Bono (Nicholas Saputra) yang bekerja sebagai seorang chef; Nadezhda (Hannah Al Rashid) seorang penulis buku kuliner; serta Farish (Oka Antara) mantan teman sekantor sekaligus love interest dari Aruna.

Aruna4

Jika sebelumnya, Dian dan Nico sering dipasangkan sebagai romantic couple di layar lebar, film “Aruna dan Lidahnya” pun menjadi karya pertama mereka dengan dinamika yang berbeda, di mana keduanya hanya sebatas teman biasa. Seperti apa keseruan perjalanan kuliner mereka? Jangan lupa tonton di bioskop kesayanganmu!

What do you think about these recommendations? Are you guys interested? Bagi yang sudah nonton film-nya, comment di bawah yaa 🙂

Text Updated by Elvy Tan.

Menjelajahi Kuliner Legendaris: Mie Pangsit Tiong Sim

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Mie Pangsit Tiongsim, tempat ini menjadi satu-satunya makanan berbahan dasar mie yang masuk ke artikel 5 Kuliner Wajib dikunjungi saat ChengBeng.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Menonton aksi meracik mie-nya sangat menarik. Meski bukan owner/pengelolanya langsung yang turun tangan untuk menahkodai dapur mereka, performance dari asisten-asistennya saat meracik seporsi Mie terlihat sangat menarik. Berbagai detail penting juga dilakukan sesuai arahan dari owner.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dimulai dari penggunaan timer saat merebus mie, cara mengaduk mie, takaran porsi dagingnya, dll, tampak seperti sebuah film diputar langsung di depan mata. Prosesnya cukup cepat kok, jadi kamu tidak perlu menunggu lama dan menahan rasa lapar lebih lama.

Gue sempat terbelalak melihat topping daging kecapnya dan ayam suwirnya yang rame buanget! Tapi, gitu gue confirm harganya, rasa shock gue perlahan memudar. Hmmm~ Wajarlah, 40ribu, coy!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Mie Pangsit Tiong Sim (40rb)

Kebiasaan gue saat makan mie pangsit adalah TIDAK menuangkan kuahnya terlebih dahulu agar lebih terasa aroma asli mienya seperti apa. Suapan pertamanya bikin mata gue berbinar. Daging kecapnya yang lembut dan manis menari-nari di atas lidah saat gue kunyah. Tekstur dari ayam suwirnya juga membaur dengan tekstur daging kecapnya. Tidak terasa kontras, tapi masih dapat dibedakan mana ayam dan mana babi.

Entah kenapa pangsitnya yang dua biji menjadi nilai plus buat gue. Mungkin karena jarang banget gue menemukan gerai yang memberikan pangsitnya lebih dari satu.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Relationship goal banget ini mah!

Terenyuh saat melihat kedua warga senior di atas saat menikmati suapan-suapan memori mereka dari semangkuk Mie Pangsit Tiong Sim. Hmmm~ Teringat diri gue yang masih single and happy (baca: jomblo akut).

Sejak 1933, tempat ini sudah melahirkan banyak pelanggan-pelanggan setia, kedua orang di atas contohnya. Menurut gue, tempat ini menjadi salah satu kuliner di Medan yang harus dilestarikan. Bayangkan jika semua kuliner legendaris di Medan termakan zaman dan berganti menjadi cafe-cafe modern. Kemanakah warga senior Medan harus melabuhkan langkah kaki mereka hanya untuk menikmati kuliner yang dia rindukan dari masa mudanya?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Berbeda dengan dua manusia ini yang tercyduk nambo 2 porsi Mie Pangsit.

Lokasi tempat Mie Pangsit Tiong Sim ini dapat dengan mudah kamu temukan. Untuk kamu yang asing dengan jalanan kota Medan, kamu bisa menemukan tempat ini dengan mengikuti link Google Maps yang gue sematkan di bawah.

Mie Pangsit Tiong Sim
Jalan Tjong Yong Hian, simpang Jalan Semarang
Buka: 07.00 – 22.00
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/cE34APFForL2

Gerobak Kapal, Bukan Di Laut Tapi Di Darat

$
0
0

Di malam yang ‘kinda lonely’ dengan suhu yang cukup panas ini, gue diajakin keliling daerah Mandala buat berburu kuliner malam. Well, I’m searching for something new and unique. Pas gue lihat ke sebelah kiri jalan, gue nampak sebuah “sampan”. Yes, bukan di laut tapi di darat, ada sampan! Which is milik seorang penjual Sate Madura. Tanpa berpikir panjang lebar, gue hampiri aja sampan si Abang.

Personally, very personally, gue sempat bingung soal Sate Madura. Apakah itu mirip sate kacang, sate padang, atau sate taichan? Setelah melihat kuali yang berisi saus kacang, barulah gue tau kalau Sate Madura ini mirip sate kacang. Haus akan ilmu dan demi menjawab rasa penasaran, gue observe lagi. Apa lagi bedanya Sate Madura yang satu ini dengan sate kacang yang biasanya sering gue makan?

IMG_8846

Yang pertama kali gue perhatikan itu bentuk gerobaknya which is the main reason of why I decided to try this. Kalian coba perhatikan bentuk gerobaknya; apakah seperti gerobak penjual sate pada umumnya? Setelah gue interogasi abang penjual satenya, gue baru tahu kalau inilah salah satu ciri khas dari Sate Madura, gerobak yang berbentuk seperti kapal/sampan.

IMG_8872

IMG_8847

Ceritanya, abang ini sudah berjualan sejak tahun 1994, dari sejak gue belum lahir. Tapi, dia berhenti berjualan selama beberapa tahun karena gerobaknya hilang dan mulai berjualan kembali sekitar 1 atau 2 tahun lalu. Gue nggak tanya terlalu jauh soal alasan dia stop jualan selama beberapa tahun. Mungkin karena dia mau ngumpulin modal untuk beli gerobak kapal yang baru. Kalau mau jual sate Madura kan nggak mungkin abangnya nyuri gerobak penjual lain ya kan?

IMG_8877

Letaknya di depan Dinwil Laundry, tepatnya di persimpangan jalan Mandala dan Pukat Banting I. Abang ini start berjualan jam 6 sore. Letaknya tepat berada di kaki lima pinggiran jalan. Jadi kalau kalian mau kesini, usahakan bawa teman yaa karena malam hari itu mungkin agak berbahaya. Apalagi kalau kalian itu cewek. Kalau kalian cewek yang ke-cowok-an seperti gue itu sih nggak masalah. Wohohooooh! Cheers to tomboys!!!

IMG_8849

Cara masak Sate Madura ini pun cukup berbeda dari sate kacang pada umumnya. Sebelum dipanggang, daging ayam yang digabung dengan kulit dan lemak ayam yang sudah ditusuk itu diselimuti dengan mixture dari saus kacang plus kecap manis. Katanya sih biar lebih tasteful and rich.

IMG_8850

Nah, setelah satenya well-coated, barulah abang itu mulai proses pemanggangannya.

IMG_8831

Looks so tempting, right? Nah gengs, cara pemanggangannya juga nggak sembarang. Biasanya kan sate itu dipanggang dengan arang. Tapi, Sate Madura enggak. Panggangnya pun menggunakan batok kelapa. Here’s a closer look! Mungkin tampaknya tidak begitu jelas, tetapi kalau kalian perhatikan baik-baik, you guys will know that’s definitely different.

IMG_8834

IMG_8881

Tak ketinggalan juga lontong yang ukurannya pas banget untuk mulut gue yang agak kecil. Pastinya sih nggak sebesar mulutnya anak MaMa yang suka kuncir rambut itu (pembaca setia Makanmana.net pasti tahu siapa itu) #MaafkanSayaCocohIrvan.

IMG_8882

Disaat seporsi sate menghampiri meja, gue cuma bisa telan ludah karena harus menahan lapar. Alasannya cukup sederhana, tak jauh dari kata “eksis”. Gue harus foto Sate Madura ini biar teman-teman gue ngiler dengan keindahan sate ini di saat mereka buka IG Story. Dan yang pastinya, fotoin biar pembaca artikel ini juga turut merasakan kelaparan gue disaat itu. Whooppss, sorry not sorry 😀

IMG_8884

Wuahh…. di gigitan pertama potongan sate yang diselimuti saus kacang ini, I feel like I should just eat this everyday for months! Entah kenapa gue suka banget dengan sate yang satu ini.

Di suapan kedua, gue merasakan ada sedikit rasa asam that blends in my mouth. Trus, gue tanya abangnya, “Bang, abang taruh apa ini? Kok ada rasa asemnya?”

There’s a little magic touch, yaitu sedikit perasan jeruk nipis. Surprisingly, perasan jeruk nipis itu buat rasa saus kacang yang manis menjadi well-balanced dan nggak jelak walaupun gue makan banyak.

Oh ya, harga 1 porsi Sate Madura ini cuma sekitar 15rb dengan 10 tusuk sate dan 1 lontong. Quite affordable right?

IMG_8888
Jangan lupa tapao sebungkus buat snack tengah malam.

Another unique thing about this Sate Madura, yaitu cara bungkusnya ketika kalian tapao. Bentuknya seperti kerucut gitu which I found so interesting and artistic.

As I leave this place, cuma 2 hal yang ada di benakku. First, apakah orang Madura itu pada kreatif ya? Kok dari bungkusan satenya saja pun beda dari yang lain? Kedua, gue HARUS kembali untuk Sate Madura ini bagaimanapun itu. YAAYYY!!!

IMG_8872

So, will you guys try this out? Comment down below!

Medan Juga Punya Makanan Low-Budget

$
0
0

Untuk anak-anak rantau yang kost di Medan, pelajar yang uang jajannya dikit, dan buat kalian yang sedang menghadapi bulan tua… you’ll need this valuable life-saving information!

Abaikan makanan mahal yang sedang menghantui kalian di mimpi, karena MaMa akan membantu kalian untuk mencari makanan yang nggak bakal buat kantong bolong. Kalian nggak perlu makan nasi putih dengan telur goreng ditambah sentuhan kecap manis, bahkan nggak perlu lagi ditambah kecap asin biar nasinya agak becek. Sering ‘kan? Ngaku aja deh.

Simak deh ulasan lokasi berikut ini yang bisa bikin kamu bertahan hidup sampai gajian nanti.

 

1. Mie Aceh Bang Is

Mie Aceh Bang Is (2)

Buat anak-anak Sutomo 1 pasti sudah nggak asing lagi sama Mie Aceh Bang Is. Warung ini terletak di depan sekolah SMP/SMA Sutomo 1. Walaupun namanya “Mie Aceh Bang Is”, tapi best seller-nya bukan mie aceh melainkan nasi gorengnya.

Mie Aceh Bang Is (3)
Where a piece of art begins.
Mie Aceh Bang Is (4)
Irresistible smell of artwork.
Mie Aceh Bang Is (5)
Air liur mulai mengalir…

Dulunya, gue sama seatmate gue berlangganan dengan Bang Is. Kami cuma pesan 1 bungkus nasi goreng seharga 10 ribu dan kami bagi 2. Jadinya 1 orang cuma keluar uang 5 ribu. Uniknya, walaupun seporsi nasi goreng ini sudah kami bagi 2, kami masih bisa merasa kenyang. This is why I said that this is so much affordable.

Mie Aceh Bang Is (6)

Mie Aceh Bang Is (7)

Hanya dengan harga segitu kalian bisa mendapatkan seporsi nasi goreng dengan pilihan telur mata sapi atau telur dadarnya yang agak martabak telur style, ditemani dengan ikan asin, sedikit kacang goreng, acar dan kerupuk. Rasanya juga not bad menurut gue pribadi. Bila dibandingkan dengan nasi goreng di dalam kantin sekolah gue, kurasa ini masih lebih enak karena rasa pedas asinnya cukup pas. Yang pastinya, dengan sedikit bumbu rahasia yang bernama “micin”.

Mie Aceh Bang Is (1)
Kata abangnya, “dek, fotoin dulu abang ini”. Jangan lupa tag @mie.aceh.bang.is ya kalau fotonya sudah masuk Instagram.

Mie Aceh Bang Is
Jalan F.L. Tobing / Jalan Bintang
Lokasi : https://goo.gl/maps/wHc6kJ9XpNP2

 

2. Talaud Corner (M2)

Talaud Corner (4)

Sambil “menikmati” asap rokok tukang parkir dan tukang becak yang kadang bikin nafas gue nggak karuan, gue pun menyicipi pesanan gue dan anak-anak MaMa lainnya, yaitu Indomie Kuah Telur, Nasi Goreng Telur, dan menu yang nggak boleh ketinggalan, Indomie Krimer.

Talaud Corner (1)

Untuk indomienya, gue merasakan ada aroma cabe yang digunakan selain dari cabe dalam bumbu indomie itu and that’s what I like.

Talaud Corner (3)

Tapi, something unlucky happened to me. Gue lupa aduk indomienya sebelum disantap sedangkan bumbu indomienya ternyata menumpuk di atas. Guess what, gigitan pertama gue terasa asin banget macam mau minta kawin.

Taste nasi gorengnya sih biasa aja. Nothing really special. Nasi gorengnya ada manis-manis gitu, pastinya bukan manis Le Minerale melainkan manis dari kecap manis.

talaud corner.jpg

Inilah yang menjadi best seller Talaud Corner, yaitu Indomie Krimer. Rasanya agak mirip Indomie Carbonara. Tapi, yang satu ini nggak bikin eneg, malah bikin kamu pengen balik kesini lagi. Hayoo… Alumni Methodist 2 balik saja! Jangan merindu, berat. Biar MaMa saja.

Talaud Corner
Jalan Talaud Simpang M.T. Haryono
Lokasi : https://goo.gl/maps/JXu9EbsCBZ72

 

3. Aniang Vegetarian

IMG_9976IMG_9970

Pernah nggak kalian merasa kalau makanan vegetarian yang seharusnya murah ternyata bikin kantong sobek saat kalian bayar di kasir? This happened to me before. Where’s the logic? Padahal ‘sayur’ seharusnya lebih murah daripada ‘daging’. Gue rasa bukan gue saja yang berpikir begitu, do you?

Berbanding terbalik dengan makanan vegetarian yang satu ini…

Beberapa tahun lalu, gue diajak teman untuk gojekin makanan Aniang Vegetarian. Disaat gue cek pricelist di aplikasi Gojek, gue syok dengan harganya yang lebih murah daripada harga vegetarian food pada umumnya.

IMG_9981

Di masa SMA, gue sering gojekin makanan dari sini ke sekolah untuk makan siang. Bukan hanya waktu Che It & Cap Go, bahkan hari biasa. Well, ada kalanya gue merasa lelah dengan makanan berdaging begitu. Dengan harga hanya 13 ribu untuk 1 bungkus nasi sayur yang porsi nya cukup besar, gue rasa ini affordable banget buat masa #SaveBulanTua terutama pada hari Uposatha (Che It & Cap Go).

Aniang Vegetarian
Jalan Sumatera No. 101
Lokasi : https://goo.gl/maps/fjYcwDqYYAB2

 

4. Nasi Urap Pasar Ramai

nasi urap pasar ramai (2)

Nasi Urap yang letaknya di Pasar Ramai ini nggak susah dicari kok. Kalau kalian masuk dari Jalan Asia Baru, lurus saja sampai kalian melihat ada kopitiam di sisi kiri. Nah, tepat di seberangnya, di sudut mulut gang mengarah ke dalam pasar, itulah letak nasi urap ini.

Walaupun lokasinya agak sempit, tapi setiap gue lewat sini, pembelinya tetap ramai banget. NO BREAK!

nasi urap pasar ramai (1)

Gerai yang satu ini bukan hanya menjual nasi urap, tetapi juga ada mie goreng, pecal, peyek, dll. Pilih sesuai seleramu saja. Toh bulan tua bukan cuma 1-2 hari, lewat tanggal 15 sudah termasuk bulan tua ‘kan? 😀

nasi urap pasar ramai (3)

Porsi Nasi Urap yang satu ini sangat memuaskan perut gue. Dengan harga 13 ribu, gue sudah dapat ayam rendang, urap, tumis tempe, tahu, bihun, sambal dan yang pastinya nasi. Go give ’em a try!

Nasi Urap Pasar Ramai
Jalan M.H. Thamrin (Pasar Ramai)
Lokasi : https://goo.gl/maps/KVnrq8RGku72

 

5. Ketoprak Jakarta

ketoprak jakarta (3)

Di sela-sela malam minggu yang lonely banget, gue iseng-iseng keliling Medan. Somehow, mata gue tertuju pada gerai yang satu ini saat gue melewati Jalan S. Parman. Mungkin bisa dikarenakan keramaian yang menumpuk di gerai ini.

ketoprak jakarta (2)

Sambil gue perhatikan aksi si Bapak ulek kacangnya, iseng-iseng gue nanya, “Pak, ini bukannya gado-gado ya?”

“Beda dek, ini ketoprak. Kalau gado-gado itu uleknya di batu ulekan dan boleh beberapa porsi sekaligus. Sedangkan kalau ketoprak, yah, seperti ini. Ulek-nya di piring langsung”, kata Bapak yang tampaknya sudah cukup berumur.

ketoprak jakarta (1)

Kalau dipikir-pikir, gila juga ya gue. Sudah bertahun-tahun melanglang buana di Medan ini tapi masih nggak tau bedanya ketoprak sama gado-gado. Atau mungkin memang kebanyakan anak muda itu nggak tau yah?

ketoprak jakarta (4)

Mungkin karena uleknya itu per porsi, makanya rasa dari ketoprak ini cukup konsisten. Karena lebih handle with care. Meski rasanya dominan manis, tetapi rasa gula merah tidak menutupi rasa kacangnya. Dengan harga 13 ribu, ketoprak ini cukup mengenyangkan perut gue.

Ketoprak Jakarta
Jl. S. Parman No.250A (Seberang Mantra Manado)
Lokasi : https://goo.gl/maps/YsbbJh9eukS2

 

6. Warmindo Agam

warmindo agam 2

Warmindo alias warung makan indomie yang satu ini boleh dibilang masuk ke golongan warmindo yang terkenal di Medan. Disinilah semua status sosial di sama-ratakan. Kalian bisa menemukan orang yang nyetir sport car sampai orang yang jalan kaki disini.

warmindo agam 3

Indomie disini pastinya beda dari indomie yang kalian masak sendiri di rumah. Why? Mereka menambahkan bumbu racikan mereka sendiri. That’s what makes it so special! Dengan harga sekitar 10 ribu kalian bisa mendapatkan indomie special ini.

warmindo agam 4

Disini, bukan cuma indomie yang dijual, tapi ada makanan lainnya seperti Mie Aceh, Ifumie Goreng, Nasi Goreng, Nasi Prang, dan berbagai cemilan lainnya.

Warmindo Agam
Jalan Teratai (Komplek Multatuli)
Lokasi : https://goo.gl/maps/VkGUmboaipy

 

7. Pecal Mbak Supia

pecal mbak supia 1

Dari beberapa warung pecal yang gue pernah kunjungi, Pecal yang satu ini mempunyai bumbu kacang yang berbeda. Butiran kacangnya sangat terasa dan boleh dibilang cukup banyak sehingga makanan ini cukup mengenyangkan.

pecal mbak supia 12

Pecal Mie dan Pecal Lontongnya cuma 15 ribu, kecuali Nasi Pecal yang dikenakan biaya tambahan sebesar 3 ribu.

Favorit gue dari dulu tetap jatuh ke Pecal Mienya. Kalo Pecal Nasi, takutnya kekenyangan. Seporsi Pecal Mie dengan saus kacang yang nikmat, plus Peyek Kacang seharga 5 ribu yang gurih, worth it!

Pecel Mbak Supia
Jalan Sei Putih Baru No.14, Medan
Lokasi : https://goo.gl/maps/vGP98avsR3H2

 

8. Warkop Cengal

warung cengal

Nasi Goreng yang satu ini harusnya sih nggak asing lagi bagi kalian yang kuliah di UNPRI.

Cara masaknya juga nggak pake balap alias sekali masak banyak kali, tapi sekali masak cuma 5-6 porsi saja, jadi rasanya juga cukup konsisten. Di dalam nasi goreng ini ada satu bumbu cabe rahasia, yang biasanya disebut “belacan”.

Buat kalian yang kesini makan bersama pacar, kalian nggak bisa duduk berhadapan muka karena meja disini semuanya lengket ke tembok berhubung letaknya juga di gang sempit. Jadi, kalau mau lihat wajah pacar kalian, duduknya agak serong sikit yaa!

Warkop Cengal
Jalan Cengal
Lokasi : https://goo.gl/maps/PerRwhMBXCs

 

Terkadang, kita terlalu sering nyari makanan yang high class sehingga saat tiba waktunya dompet berkata tidak, kita kewalahan untuk mikir makanan apa yang murah di Medan. Sometimes, you just need to explore makanan jalanan di Medan. Bukan cuma makanan di cafe-cafe yang enak, tapi makanan jalanan juga banyak kok.

So, let’s explore! Kalau kalian tau makanan murah lainnya di Medan, comment dibawah yaa ^.^ ! Jangan lupa share ke teman kalian biar kantong mereka nggak bolong. Oyah, buat kalian yang sudah kunjungi tempat-tempat rekomendasi MaMa yang ada diatas, jangan lupa post di Instagram dengan #SaveBulanTua yaa!

Menyulap 4 Makanan Membosankan Menjadi Pelangi

$
0
0

Di zaman sekarang, gue rasa kita semua mesti setuju pada satu hal, bahwa rasa bukanlah segalanya (mirip tagline iklan ya… hahaha). Begitu banyak penggiat F&B yang berhasil memberikan sentuhan ajaibnya pada makanan mesti gugur di tengah perjalanan. Selain branding dan teknik marketing, penampilan atau presentasi merupakan salah satu faktor survive tidaknya suatu brand.

Penggiat F&B Medan pun pada berlomba-lomba memberikan presentasi makanan yang semakin lama semakin unik. Sampai-sampai penggunaan warna-warni yang meriah pun diimplementasikan kepada makanan. Lagian, memang menurut riset membuktikan bahwa warna dari penampilan makanan dapat mengubah nafsu makan seseorang.

Saat ini, mereka saling bersaing menampilkan presentasi makanan yang unik sesuai dengan kreativitas masing-masing. Makanan yang membosankan seperti roti panggang, brownies, dan sebagainya pun sudah disulap dalam sekejap mata menjadi makanan dengan warna yang nge-jreng banget seperti pelangi.

Apa sajakah makanan-makanan itu? Keep scrolling to see more!

 

1. Rainbow Cheese Toast – @kimochizu.id

P7310041

Gosh… Nama brand ini cukup mengingatkan gue dengan beberapa koleksi pribadi yang disembunyikan di bawah kasur. Nope! We’re not talking about that! What I meant is, nama brand ini cukup catchy dan memorable.

Kimochizu, dengan logo Unicorn, berhasil membawa perubahan pada roti bakar yang tradisional. Kalau kamu tahunya roti bakar itu cuma dua lembar roti tawar yang dibakar, diberi selai coklat di dalam, lalu kedua roti saling ditimpa dan digepengkan, kamu ketinggalan sekitar 2-3 tahun di dunia ini. Percayalah, bro, kamu kurang gaul.

P7310048

Roti Panggang yang disajikan tidak digepengkan. Melainkan sudah dibelah di bagian tengah roti tanpa memisahkan potongan rotinya. Memang tujuannya ya supaya kamu tarik dulu roti panggangnya (mungkin untuk difoto atau story) kemudian dinikmati.

Personally, ini cukup menarik perhatian gue. Eventhough my euforia for it was decreased a lil when I try it for the first time, gue mesti salut sama si owner yang berhasil menggunakan ekstrak buah-buahan sebagai pewarna alami kejunya. Setidaknya begitulah ngakunya. Menurut gue sih, rasa buahnya tidak begitu intens dan mungkin tersamarkan oleh kuatnya rasa keju. Well, Chizu stands for “cheese” not “fruit”.

Kimochizu
Kong Park Jalan Adam Malik
Lokasi : https://goo.gl/maps/gt2o4cZgU6r

 

2. Unicorn Fudge – @lisanobrownie

lisano unicorn (2)

Again. Something like “Unicorn” disematkan ke nama brand yang satu ini. Entah kenapa sesuatu yang berwarna-warni atau pelangi itu harus dihubungkan ke Unicorn. As far as I know, teorinya ya hanya Unicorn bisa mengeluarkan pelangi dari tanduknya. Itu saja. CMIIW.

Unicorn Fudge, menu baru Lisano, terbuat dari taro mixture alias talas, dilapisi dengan cream cheese, dan ditambah dengan sentuhan yang bikin ceria dari sprinkles. I would say that kamu yang nggak begitu suka tipikal brownies yang manis-manis, kamu cocok dengan Unicorn Fudge ini. Merinding karena kemanisan tidak ada di kamus hidup Unicorn Fudge ini.

lisano unicorn (1)

Big applause untuk cream cheese dan sprinkles-nya yang berhasil menambah rasa dari taro brownies-nya. Gue pribadi percaya, Unicorn Fudge ini bisa menjadi short escape untuk kamu yang pengen move on sedikit dari brownies yang sudah umum-umum.

Somehow, I find it so addictive buat gue. It keep dragging me back to it. And if you’re curious, you should check the details below out!

Lisano Brownie
Brastagi Supermarket Tiara
Lokasi : https://goo.gl/maps/Pz9Rvo1r7gt

 

3. Rainbow Mee – @rainbow_mee_official

DSCF0561.jpg

Gerai mie yang satu ini harusnya nggak asing lagi bagi kalian yang tinggal di daerah Cemara Asri. Mungkin ini bukan satu-satunya dan bukan yang pertama di Medan, tapi gerai ini yang duluan mencuri hati dan perhatian gue.

Selain karena tekstur mie-nya yang asik, kenyal-kenyal ‘al dente’ gitu dan  cocok sama selera gue, konsumsi mie ini secara pribadi gue rasa lebih sehat. Katanya sih warna-warna pada Rainbow Mee ini terbuat dari bahan alami seperti sawi hijau, ubi ungu, bit, dan wortel yang masing-masing memiliki vitamin dan manfaatnya tersendiri.

DSCF0572
Terkejut kau kan isinya lauk semua. Baca di bawah.

Beda warna mie, beda pula toppingnya. Ada yang disajikan dengan potongan daging, ada yang pake bakso dan ada pula yang namanya Mie Creamy.

Buat kalian yang dine in, mie dan lauk-pauknya biasanya disajikan terpisah. Tapi, buat kalian yang take away, yah dicampur seperti bakmie pada umumnya. Quite different kalau dibanding dengan gerai bakmie lainnya. Yes, I’ll come back again for the “less-oily” and “more-healthy” reason.

Ranbow Mee
#NonHalal
Komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Timur Ruko No.70
Lokasi : https://goo.gl/maps/n3z5xpGifj72

 

4. Orange Butterfly – @kafeii.id

IMG_4469.jpg

Is there anything better than sesuatu yang segar-segar di Kota Medan yang panaaaassssss banget? Well, I guess there isn’t. Setelah berbicara panjang kali lebar di atas tadi soal food, food dan food, kali ini kita bahas beverage dulu.

Gue nggak expect penampilannya bakalan seperti ini. Gue memang expect kalau warnanya berwarna-warni dan lebih cerah atau minimal secerah warna pastel. Tapi ternyata, warnanya sedikit ke arah “dark toned”.

It’s mentioned that ada kandungan orange di minuman ini. Personally, gue nggak merasakan aroma orange yang intens. To reduce my body’s temperature and heal my dehydration, ini merupakan pilihan yang tepat.

Kafeii Coffee Shop
Jalan Sultan Hasanudin No. 5
Lokasi : https://goo.gl/maps/ZCKdrt9csEC2

Rela Keluar Dari Pusat Kota Demi Siobak Kiong

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Kalau di Soto Babi Aseng kamu harus stand by jam 8 atau jam 9 di kedainya, Siobak Akiong justru jam segitu baru memulai bisnisnya. Jangan anggap remeh, meski gedung tempat jualannya cukup sederhana dan hanya tersedia 5 meja, dagangan Acek ini laris manis lho. Kami saja rela turun dari pusat kota kemari hanya demi dua porsi Nasi Siobaknya yang menggoda.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Butuh tenaga dan keahlian ekstra untuk memotret aksi Acek ini saat lagi motong daging. Pasalnya, gerakan acek ini kenceng pake banget, kontras dengan penampilan usianya yang tidak lagi muda.

Seporsi Nasi Siobak-nya lengkap banget. Dimulai dari CharSiew yang dibakar hingga garing dan manis sampai ke Charsiew dengan dagingnya yang lembut juga ada. Tidak hanya itu, Siobaknya yang juicy dan smokey dipotong dengan sedikit kasar dan lebar terpampang lengkap di atas piring. Telur kecap, LapCheong dan Ayam Goreng juga turut menjadi anggota dalam seporsi Nasi Siobak Akiong.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Siobak + Nasi (30rb)
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Gerakan Acek Akiong bener-bener cepat

Oh ya! Gue lupa tanya soal nama saus yang diberikan saat seporsi Nasi Siobak kami disajikan. Rasanya yang manis dan kuahnya yang kemerahan, pekat dan kental menjadi poin-poin yang gue inget. Simply pour it to your CharSiew and enjoy! Thank me later.

Meski disediakan area dine-in di sini, tidak sedikit yang memesan Nasi Siobak untuk dibawa pulang. Well, bahagia itu jangan cuma dinikmati sendiri. Harus dibagi ke orang lain. Termasuk kebahagiaan menikmati heavenly tasted roasted caramelized pork.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Isinya sama lengkapnya dengan pesanan makan di tempat.

Nggak cuma laundry yang kiloan, Siobak dan CharSiew acek Akiong bisa dibeli secara kiloan. Tentu harga dan kelengkapannya tidak selengkap seporsi Nasi Siobak-nya, soalnya kamu hanya memilih daging apa saja yang kamu inginkan dan jumlahnya berapa banyak.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Lokasi Acek Akiong ini tidak sulit ditemukan. Kalau kamu tahu RM Gek Lan yang ada di jalan Berlian Sari, maka Acek Akiong ini duluan kamu temukan, sebelum masuk lebih dalam ke arah RM Gek Lan.

Psssttt… Siobak Akiong biasanya sudah sold-out sebelum jam 1 siang.

Siobak Kiong
Jalan Berlian Sari, sebelum RM Gek Lan, di sebelah kiri jalan
Buka: 09.30 – habis (biasanya jam 12.30)
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/GJETEYDvviB2


RM. Asido: Mencari Berkah ke Pelosok Kota

$
0
0

BPK Asido DSC_0839

Demi menjajal kuliner Batak tulen, MaMa rela pergi jauh…

Tak salah lagi kalau Medan disebut surganya kuliner. Di setiap penjuru kota ini, ada saja makanan enak yang bisa dinikmati kalau kita mau bergerak untuk mencarinya. Dari seorang teman yang bersuku Batak, aku disarankan untuk mengunjungi RM. Asido karena masakannya enak dan sering ramai, tapi tempatnya agak jauh dan “ngumpet” di jalan kecil.

Well… buat yang males baca, langsung klik aja tombol play ya…

Soal jarak tentu nggak jadi masalah, justru aku dan para kru MaMa merasa tertantang untuk menemukannya. Siapa tahu tempat ini memang sebuah hidden gem yang layak diperkenalkan kepada lebih banyak pencinta kuliner khas Batak?

BPK Asido DSC_0871

Berangkat dari Basecamp MaMa di Katamso, kami butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai ke Jalan Lintas Sumatera, kemudian belok kanan menuju Jalan Bunga Terompet. Pemukiman di kedua sisi jalan ini tampak asri dan tenang. Di sinilah RM. Asido berada.

BPK Asido DSC_0841

Dari luar, atap depan RM. Asido yang lancip terlihat mirip rumah tradisional suku Batak (Huta). Kesan awalnya memang tampak gagah tapi setelah masuk ke dalamnya, ternyata sederhana saja. Konsep rumah makannya dibuat open dining, tentu karena adanya area dapur untuk bakar daging di bagian tengah sehingga asap dari sana bisa keluar. Sedikit saran nih, jangan pilih meja dekat area bakar-bakar itu ya biar nggak pulang dengan badan yang bau asap.

Kuliner Batak
Dari bawah ke atas: Saksang B2 – IDR 15K, Panggang B2, Ikan Jahir Tombur, Babi Goreng, Tanggo B2 – IDR 15K.

Dari sebanyak 14 macam masakan khas Batak Toba yang tersedia, hari itu kami memesan 5 menu untuk dicoba. Salah satunya Saksang yang punya 2 versi, yaitu Saksang B1 (daging anjing) dan Saksang B2 (pork). Soal pilihan, kembali ke selera masing-masing ya, kalau kami sih pesan yang akrab di lidah aja.

Saksang B2 di sini relatif agak asin tapi rasanya masih enak kalau dimakan dengan nasi. Menu kedua pesanan kami namanya Tanggo B2. Menu yg ini sekilas terlihat mirip Saksang, terutama dari penampilan sausnya yang sama-sama dari darah yang dimasak dengan rempah-rempah, tapi ini bedanya adalah dari bentuk dagingnya. Jika pada Saksang dagingnya dipotong kecil-kecil, Tanggo justru menggunakan irisan daging pork belly yang besar.

Uniknya, Saksang dan Tanggo di sini disajikan bersama sayur sawi pahit. Ini cara penyajian yang sejauh ini kami lihat berbeda dari RM BPK yg lain.

Menu kuliner Batak
Atas: Babi Goreng 1/2 Kilo – IDR 60K ; Bawah: Panggang B2 1/2 Kilo – IDR 50K

Menu berikutnya masih variasi B2 tapi dimasak kering, yaitu Panggang B2 dan Babi Goreng yang kami pesan masing-masing ½ kilo. Potongan bite size dari babi panggangnya bikin gampang dikunyah. Rasa bumbunya sendiri kurang menonjol tapi aroma smoky-nya cukup kuat. Biar lebih sedap, celupkan ke dalam sambal andaliman yang pedas asin, mantap!

Babi Goreng potongannya lebih chunky dan benar-benar digoreng sampai kering kecoklatan kulitnya. Meski nggak panas lagi waktu disajikan, teksturnya masih terasa crispy dengan lapisan lemak yang tebal. Plating untuk menu ini simpel, hanya dihias dengan selada, timun, dan tomat, tapi kelihatan menarik dan menjadi nilai tambah untuk masakan sebuah rumah makan yang sederhana.

ikan jahir tombur
Ikan Jahir Tombur – IDR 30K

Karena rasa dari 4 menu sebelumnya dominan asin, menu Ikan Jahir Tombur yang terakhir ini justru rasanya paling berkesan dari seluruh pesanan kami hari itu. Ikan Jahir ini maksudnya ikan mujair, sedangkan nama lain dari menu ini adalah Ikan Natinombur. Nah, kenapa yang ini stand out?

Ikan Jahir Tombur 3
Banyak yang pesan Ikan Jahir Tombur, salah satu menu bestselling di sini.

Ikan mujair ini lebih dulu dibakar sampai matang, kemudian disiram dengan saus keemasan yang membuatnya terasa spesial. Pada suapan pertama, aku bisa merasakan wangi kacang yang kuat di sausnya kemudian disusul sedikit rasa asam, asin, dan pedas khas andaliman. Daging ikannya dibumbui dengan baik sehingga tidak amis, apalagi setelah dilumuri bumbu yang aromanya nendang.

Kuliner Batak Toba
Selain menu pesanan MaMa di atas, ada juga dijual menu lain seperti Ayam Pinadar (kiri depan) yang dimasak dengan saus darah seperti Saksang dan rasanya pedas, Babi Arsik (kanan depan), serta Ayam Gota (kanan belakang) yang dimasak dengan saus darah ayam.

Belum selesai makan, tiba-tiba ada pengamen yang mampir mendendangkan lagu Batak di samping pintu masuk. Suasana khas budaya Batak di sekeliling kami seketika meningkat keeksotisannya. Siang itu suasana RM. Asido ramai juga, padahal kami datangnya pas weekday.

BPK Asido DSC_0844

“Biasanya sini hari Sabtu sama Minggu paling ramai.” kata seorang pelayan padaku. Bisa jadi cita rasa masakan RM. Asido memang cocok di lidah mereka, atau mungkinkah mereka datang untuk mendapat “berkah”? Setidaknya itulah arti dari nama “Asido” yang dibilang pelayan itu padaku.

Benarkah begitu?

RM. Asido

Jl. Bunga Terompet No. 16, Padang Bulan, Medan Selayang

Buka 10 a.m. – 6 p.m. setiap hari.

 

 

 

Manado-Western of La Ninas Kitchen

$
0
0

DSC09540

Sebelum kunjungan “in-depth” kali ini, aku pernah duduk nyantai sambil kerja di La Ninas. Just a casual me-time occasion. First thing first, aku suka dengan suasananya yang classic dan cozy dengan beberapa spot yang Instagrammable, meskipun aku nggak mengambil langkah untuk berfoto-foto ria saat itu. Inilah alasanku memilih nongkrong di sini instead of coffeeshop dengan harga bintang lima di mall-mall Medan.

DSC09521

Kunjungan kali ini berbeda. Aku sengaja mengunjungi La Ninas Kitchen untuk memberi ulasan pada lokasi ini.

Meski berbentuk cafe dan berkonsep tempat nongkrong, La Ninas Kitchen menyediakan menu main course untuk pengunjung yang mencari sesuap “kekenyangan” di sini. Uniknya, selain menu Western yang lazim ditemukan di cafe-cafe secara umum, menu khas Manado justru menjadi primadona di sini.

DSC09542

Aku disambut dengan beberapa kue khas Manado sebagai appetizer sesaat setelah aku cukup yakin duduk dengan baik dan tenang di salah satu bangku yang disediakan. Diantaranya adalah Kue Balapis dan Panada yang cukup menarik perhatian.

DSC09490

Kue Balapis adalah kue khas Manado yang terdiri dari lembaran-lembaran kue tipis yang terbuat dari tepung terigu atau tepung beras. Kue Balapis memiliki tekstur yang lembut, sedikit lengket dan chewy. Sedikit di luar ekspektasi, Kue Balapis tidak semanis yang kukira.

DSC09492

Panada yang berupa roti, diisi suwiran daging ikan cakalang yang dimasak dengan rempah terasa soft dan spongy yet crusty on the edge. Not our favorite, but still better than Kue Balapis. And… I have to admit. I have fallen for their Avocado filled Bread.

DSC09482

It is one kind of dessert, dinilai dari roti yang lembut dengan isian krim alpukat yang cukup manis dan kental, lalu diberi lapisan coklat di bagian atas. Somehow, alpukatnya yang terasa dingin di lidah berbanding terbalik dengan suhu rotinya sendiri yang masih sesuai pada suhu ruangan saat itu. My very first recommended menu from La Ninas Kitchen, anyway.

Not so long after that, menu-menu main course pun dihidangkan.

DSC09505

Ikan Woku Bungkus Daun Pepaya menjadi yang pertama dihidangkan oleh staffnya dengan senyum yang ramah. Buru-buru kuhentikan langkah si penghidang yang akan meninggalkan meja untuk kuserang dengan sejumlah pertanyaan. Ikan Woku Bungkus Daun Pepaya ini dimasak dengan bumbu campuran rempah-rempah khas daerah Manado bernama bumbu Woku.

For your information, aku cukup terkesan dengan suwiran daging ikan yang tidak terlalu berbau amis dan berbaur sempurna dengan bumbu Woku tadi. Entah berpengaruh atau tidak, daun pepaya yang membungkus ikan Woku tadi jauh dari kata pahit dan tidak terkesan langu. Rasanya juga sedikit crispy pada beberapa bagian dan lembek pada bagian lainnya.

Next! Chicken Mango yang menjadi menu berikutnya yang dihidangkan.

DSC09538

Satu menu asal Indonesia dan satu menu Western yang kupesan. Hanya untuk mencari tahu apakah SATU cafe yang menawarkan dua asal MENU yang berbeda (Indonesian & Western) bisa konsisten menjaga taste kedua kubu yang berbeda ini agar tetap sama-sama outstanding.

Dan rasa penasaranku terjawab. Menu Chicken Mango yang disajikan bisa dibilang memiliki posisi yang hampir setara di hatiku. First thing first, daging ayamnya tender dan juicy dengan bbeberapa bagian tulang besar yang sudah dibuang duluan. Nilai plus buatku. I’m still figuring out apa yang membuat menu tasted well, apakah daging ayam yang sudah didiamkan bersama baluran bumbu duluan selama beberapa waktu atau saus mangga yang tidak terlalu asam dan cenderung manis menurutku. All I can say is, perpaduan berbagai elemen dalam Chicken Mango ini sangat strong namun saling mendukung. Mangganya manis ya, anyway.

Hanya saja, presentasi menu yang ditampilkan belum terlalu memanjakan mataku. A lil bit messy for me though :D.

DSC09511

Cumi Woku

DSC09508

Ikan Cakalang Pampis

DSC09486

Ayam Bumbu Bebek

Masih ada banyak menu yang kucoba dan ingin kuulas sebenarnya. Mungkin jari yang lelah dan mata yang sudah hampir terpejam malam ini seakan memaksaku untuk mengakhiri tulisan ini. Baiklah, kuakhiri aja dengan ulasan Coco Coffee yang kupesan sebagai minuman pendampingku saat itu.

DSC09527

DSC09528

Can’t say that this is the best or not, since aku bukan bener-bener orang yang mencari kenikmatan dalam sebuah kopi. Aku hanya seseorang yang membutuhkan kafein dalam kopi. But dari kacamata seorang “awam” yang mencoba kreasi kopi yang berbeda, bisa dibilang profil rasa kelapa yang ada di dalam Coco Coffee kurang kuat. Mungkin karena espresso-nya terlalu pekat dan cukup pahit. Well, not for me. But for coffee-lovers go give it a try.

La Ninas Kitchen
Jalan Hasanuddin No 3
09.00-23.00
(+62) 823 6062 1641
Instagram @laninaskitchen
#NoPork
Lokasi: https://goo.gl/maps/f3Uw166Sgdx

Makan sepuasnya! Nabemono dan Sukiyaki di Shaburi & Kintan Buffet Medan

$
0
0

Lokasi Uskup Agung ini memang boleh dibilang strategis. Daerah permukiman elit dengan bidang tanah dan bangunan yang luas ini cocok ditempati bisnis kuliner dari Boga Group yang sekaligus menghadirkan 2 konsep sajian dalam 1 resto.

Tampak luar resto, ex rumah huni 1 lantai yang cukup spacious

Bagian samping, glass frame, lots of natural light shining in, membuat suasana dalam resto lebih warm dan lively

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Unlimited side dish section, silahkan ambil sepuasnya!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dining area Kintan (panggangan)

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dining Area Kintan Buffet

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dining Area Shaburi

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Buffet Area

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Condiments

Shabu-Shabu at Shaburi

Jadi di resto ini ada 2 jenis hidangan yang dapat kamu coba. Konsep pertama itu shabu-shabu atau hotpot. Sistem makan disini itu bufet, artinya bayar sekian, dapat makan sepuasnya dalam kurun waktu tertentu, in this case 90 menit. 1 1/2 jam sebenarnya udah jauh dari cukup sih buat dining hour.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Sesi makan dibagi 2 ya, lunch dan dinner beda harga

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Daftar harga menu Shaburi *please note ini harga untuk lunch*

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Sistem makan di Shaburi ini per pot per person, jadi lebih individualized.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

With condiments

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Daging yang disajikan disini juga tipis, celup, angkat, santap!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Celuppppp…

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Unlimited Side Dishes

Sebelum kita terjun ke Kintan, ada baiknya telusuri dulu beberapa sajian yang ada di buffet table. Beware though, mostly carbohydrates! Udon, Pasta, French Fries 😂

Ada 2 baris buffet table, yang satunya lebih ke nabemono, berisi sayuran dan beberapa hidangan yang lebih cocok dimasak dengan kuah.

Baris keduanya lebih ke gorengan dan tid bits. Baris ketiga? Drinks and desserts. Ada disediakan mulai dari carbonated drinks, ocha, air putih, hingga es krim.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Takikomi Gohan

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Condiments

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Pancake

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Kintan Japchae

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Carbonara Udon

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Jyako Fried Rice

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Chawan Mushi

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Ice Cream

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Buffet table Nabemono

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Buffet table Kintan

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Japanese Chicken Curry

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Niku

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Chicken Karage

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dressing

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Yakiniku at Kintan

Selain yang berkuah, ada juga konsep panggangan di Kintan. Variasi dan pilihan daging yang menentukan faktor harga, dari basic yang harganya mulai dari Rp 158.000 hingga Rp 458.000/pax yang menyajikan daging wagyu.

Oke, jadi pas masuk ke resto, anda akan ditawarin untuk memilih paket apa—Shaburi atau Kintan. The bad news, you can’t mix. Jadi kalo datangnya rame-rame dan ada yang pengen panggangan, ada yg pengen kuah, terpaksa kalian duduk terpisah. Demikian juga dengan paketan panggangan yang dipilih misalnya, kudu satu paket semua or split the tables. Makes sense from business point of view though.

Walaupun menu shaburi dan kinta berbeda, lauk yang ada di counter itu bebas dipilih dan unlimited. Mind you, kebanyakan sih karbo, jadi jangan kalap sembari menunggu daging.

Wait, 90 menit dan meunggu? Iya, pilihan daginjg itu kudu dipesan via waiter. You can order as much as you want, asalkan mampu menghabiskan.

Anyway, since kemarin cuman dapat pilih 1 jenis, akhirnya jatuh ke Kintan. Jatah yang dikasih premium bufet, jadi dari basic yg ada tasty krabi, ada extra daging yaitu cube dan gyutan (lidah sapi).

Dari menunya sendiri juga sepertinya best sellernya menu premium. It just fall into the right balance between price and meat variaties. Oh ya, ada tambahan daging ayam dan kambing.

Servis disini juga cukup bagus, dari penukaran tray panggangan yg sudah mulai berkerak, hingga kecepatan penyajian daging. Just bear in mind the 90 minute rule is quite strict here, jadi buat yg mau abis makan kongkow2, this place is not the right choice.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

This seems like the best deal

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Kintan Buffet is the best seller

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

If your wallet allows

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

If your mertua allow…

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Daging2 tidak dapat langsung diambil, tapi dipesan dulu, to ensure its hygiene and freshness

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

First Stack

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Second Stack

90 minute Buffet Well Spent!

Based on the experience sih, 90 menit itu well spent banget. The staff were not trying to hold you back. Serving juga lumayan sigap, it’s not like mereka mau menghambat kamu setelah beberapa kali pesan. They just wanted you to have good time.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Just make sure you still have some spare left in your tummy for this cola float!

Shaburi & Kintan

Jl Uskup Agung

10am-10pm

Rumah Makan David, Jalan Hindu

$
0
0
chef david

Sebelumnya, favorit saya untuk masakan Chinese food dengan budget yang rendah namun tetap mengedepankan citarasa ialah Rumah Makan Tilak (review), but not until I found Rumah Makan David.

rm david hindu

RM David berada di Jalan Hindu, satu jalan dengan restoran Delima (review) yang udah lama exist. Kedua restoran ini menyajikan masakan Chinese, dengan segmen yang berbeda tentunya.

Ibunda David
Ibunda David

Mulai berjualan dari pagi (jam 7.30), rumah makan ini menawarkan beberapa jenis sarapan seperti kwetiaw goreng, bihun goreng, nasi goreng, dll.

bak keng
Adonan Bak Kien (Bean Curd rolls)

Untuk menu makan siangnya, tersedia set menu mini yang ditujukan untuk perorangan, misalnya nasi capcay (nasi putih dengan capcay porsi 1 orang).

Bak Kien (Bean curd rolls) sebelum digoreng
Bak Kien (Bean curd rolls) sebelum digoreng

Buat yang datangnya bersama teman atau keluarga, cocoknya memesan menu ala carte seperti kami.

cap cay (25rb)
Cap Cay (25rb)

Di rumah makan khas Chinese food, Cap Cay merupakan menu yang paling sering dipesan. Untuk harga 25rb, tentu saja penampakan seafood dan udang minim, namun citarasa yang ditawarkan baik.

Tahu Ebi (35rb)
Tahu Ebi (35rb)

Tahu yang dibuat sendiri (homemade) digoreng terlebih dahulu untuk mendapatkan crispness di bagian luar, lalu ditabur ebi dan disiram saos yang kental. Must. Order.

Ayam Daun Kari (40rb)
Ayam Daun Kari (40rb)

Jika anda familiar dengan ayam saos mentega, penerapan menu ini hampir sama, hanya saja rasanya lebih asin dan aroma kari lebih terasa.

Nasi Simangunsong special Ikan Asin (25rb)
Nasi Simangunsong special Ikan Asin (25rb)

Untuk highlightnya, Nasi Simangunsong special Ikan Asin disini highly recommended. Nah, jangan salah pilih yah, ada 2 jenis nasi simangunsong disini, yang satunya lebih murah dengan harga 18rb (beda di penggunaan nasi putih).

David yang passionnya di memasak ini berbekal pengalaman dari seniornya di restoran Grand Ocean Cemara Asri dulu.  Born in ’92, I’m impressed with his wok skill, terutama ketika memasak nasi goreng.

Walaupun bukan menggunakan arang yang suhunya lebih tinggi, pengontrolan api sangat baik dan terasa dari nasi gorengnya yang sedikit memberikan burnt flavor.

Salah satu jus yang kudu dipesan: Jus sawi Nano Nano
Salah satu jus yang kudu dipesan: Jus sawi Nano Nano

Sebagai rumah makan yang tergolong baru, awalnya saya sedikit under estimate dengan penampilan dan umur chefnya. Kendati demikian, RM David berhasil memberikan first impression yang baik. Good Food with Great Value.

RM David
Jalan Hindu No. 3
Hp. 08126442612
Buka: 07.30-15.00, 17.00-22.30
Libur shttps://www.youtube.com/watch?v=Q2DJxbH04f0https://www.youtube.com/watch?v=Q2DJxbH04f0etiap Che It & Cap Go

The post Rumah Makan David, Jalan Hindu appeared first on Makanmana.

Phu Thien Heng Hwa Mie – Mengangkat Cita Rasa Kampung Halaman

$
0
0

Phu Thien Heng Hwa Mie

Mungkin karena takdir, kali pertama aku bertemu dengan rumah makan ini karena dibawa supir Grab berkeliling mencari jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di depan Olympia Plaza. Pas berbelok melintasi Jalan Sindoro, spanduk bertuliskan aksara Mandarin yang besar dan pintu berwarna jingga dari kedai mie ini langsung menarik perhatianku. Tapi waktu itu tempatnya tutup.

“Masih siang begini kok nggak jualan ya?” pikirku. “Is it closed for good?”

Meski cuma melihatnya sekilas, rasa penasaran bikin aku mengingatnya terus. Langsung saja kuminta petunjuk dari Mbah Google. Tak disangka, ternyata kedai ini masih buka tapi cuma berjualan 3 hari seminggu (Jumat-Minggu) dan sisanya tutup! Bingung nggak, loe?

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0137

Pendek kata, pada jam makan siang di hari Sabtu, aku mencoba mampir dan kali ini pintunya terbuka lebar untuk menyambut tamu. Dari depan tampak sebuah steling yang kupikir bakal ada berbagai bahan masakan di baliknya. Eh, begitu masuk ternyata kosong.

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0136

Sang nyonya pemilik langsung menghampiriku dan bertanya, “Makan, ya?” kemudian menyodorkan 2 lembar menu. “Tadi kulihat steling itu, kirain mie-nya sudah habis. Kok nggak ada apa-apa di sana?” tanyaku balik. Dari penjelasan beliau, steling itu sengaja dikosongkan dan proses masaknya dipindahkan ke dapur belakang demi alasan kebersihan. “Di depan banyak debu.” katanya. Okay, cleanliness, checked!

Di sini ada 2 macam menu yang ditonjolkan, yaitu Mie Heng Hwa dan Mie Heng Hwa Goreng dengan harga yang sama, yaitu 33 ribu/porsi. Bedanya, yang pertama berkuah dan seingatku Mie Heng Hwa yang original memang seperti itu. Selain mie kuning, ada juga bihun kuah dan bihun goreng tapi untuk kali ini aku mau coba menu utamanya dulu.

Buat kamu yang masih asing dengan namanya, Heng Hwa (atau dibaca “Xing Hua” dalam bahasa Mandarin) adalah salah satu etnis dalam masyarakat Tionghoa, kurang lebih sama seperti halnya masyarakat Batak yang terbagi lagi menjadi Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, dsb. Dengan adanya pembagian ini, budaya masing-masing etnis tentu saja berbeda, termasuk soal kulinernya.

Bagaimana dengan istilah “Phu Thien” di depan nama Heng Hwa Mie ini? Pemiliknya bilang kalau itu adalah nama dari kampung halamannya di Tiongkok. Dulu Kota Phu Thien di Tiongkok dihuni oleh warga yang semuanya beretnis Heng Hwa dan beliau sebagai keturunan dari etnis ini ingin melestarikan masakan khas dari kampung leluhurnya.

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0139

Waktu pesananku dimasak, beliau pun mengizinkanku untuk masuk ke dapur belakang dan melihat sebagian prosesnya. Kuah kaldu dipanaskan dulu kemudian sebagian lauk, seperti sayur, kacang, jamur, dan seafood, dimasukkan ke dalam untuk dimasak bersama.

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0142

Setelah itu seluruh kuah dan lauk itu seharusnya dituang ke dalam mangkuk bersama mie-nya. Tapi karena aku minta pisah kuah, lauknya pun ditiriskan dan ditata di atas mie di mangkuk yang berbeda.

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0145

Jujur, aku terkesima dengan variasi topping-nya yang melimpah dalam seporsi mie. Dihitung-hitung ada 13 macam lauk dan pelengkapnya, mulai dari udang, bakso udang, bakso ikan, suwiran daging ayam, kacang koro, jamur, sawi, kol, irisan telur dadar, rumput laut kering, kacang tanah goreng, hingga garnish dari daun ketumbar dan bawang goreng.

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0150

Mie yang digunakan bentuknya lurus dan agak gemuk (mirip Mie Udon) tapi teksturnya tidak kenyal, gampang dikunyah. Seporsi mie dengan lauk yang banyak ini sudah pasti kaya rasa, tapi menurutku elemen yang justru menjadi penyempurna dari masakan ini ada pada kuah kaldunya.

Phu Thien Heng Hwa Mie DSC_0149

Diramu dari rebusan daging ayam, tulang ayam, dan tulang babi, kuah kaldunya berwarna pucat dan tentu saja penuh nutrisi. Rasa manis gurihnya sedap! Setelah dibiarkan beberapa lama, aku perhatikan ada selaput lemak tipis yang terbentuk di permukaannya. Tandanya kaldu ini dimasak cukup lama. Keseluruhan cita rasa menu ini pun semakin istimewa saat kuahnya bersatu dengan mie dan lauknya. Mantap!

Jika biasanya aku jarang menghabiskan kuah mie setiap kali makan di luar, yang ini benar-benar kulahap sampai kandas. Sambil makan, aku juga ditemani dengan “musik dapur” alias bunyi tok-tok-tok dari pembantu yang sibuk mencincang sesuatu di belakang. Maklum sih, ini karena tempat makan tamu cuma sedikit dibatasi dari bagian dapurnya.

Dengan kenikmatan yang mengenyangkan begini, alangkah baiknya jika kedai Phu Thien Heng Hwa Mie yang sudah berjalan setahun lebih ini bisa buka setiap harinya untuk dikunjungi lebih banyak orang. Akan tetapi seperti yang dijelaskan sang pemilik, berhubung beliau sudah berumur, buka setiap hari bisa cukup melelahkan baginya.

Oh ya selain mie, di sini juga tersedia pilihan dim sum untuk cemilan. Bisa jadi rasanya enak juga karena katanya homemade, tapi aku nggak pesan lagi karena terlanjur kekenyangan. Ada yang sudah coba?

PHU THIEN HENG HWA MIE/BIHUN

Jl. Sindoro No. 12 Medan

Hp. 0812.6947.3855

Buka Jumat, Sabtu, dan Minggu (08.00-15.00 WIB)

Non Halal

Lokasi: https://goo.gl/maps/gjxWssJzY9s

The post Phu Thien Heng Hwa Mie – Mengangkat Cita Rasa Kampung Halaman appeared first on Makanmana.

Ationg Kwetiau Theng & Tripork, Duo jagoan di RM Negara

$
0
0

Setahu kami, RM Negara merupakan lokasi yang sering digunakan untuk acara pernikahan (yang biasanya “SMP—Siap Makan Pulang”. Artinya tamu undangan dikumpulkan dahulu hingga penuh 1 meja (biasanya 10 tamu), lalu langsung dihidangkan nasi putih dan beragam jenis lauk dan sup.

Anyway, selain untuk lokasi acara, ternyata RM Negara menyediakan makanan untuk sarapan dan makan siang dari tenant-tenant yang menyewa lokasinya.

Kunjungan kami kemari sebenarnya karena kami diundang oleh Acek Ationg yang sudah lebih duluan terkenal dengan Penang Hor Fan yang sudah nggak diragukan lagi rasanya. Karena Penang Hor Fan hanya dijualnya di malam hari, maka Ationg berinisiatif menyajikan Penang Kwetiau Theng di pagi hari.

Melihat kedatangan kami, Acek Ationg yang masih duduk berongkah kaki membaca koran sigap berdiri menghampiri kami dan menanyakan JUMLAH pesanan kami. Dua porsi dengan salah satu porsinya diganti dari penggunaan kwetiau menjadi bihun menjadi pesanan kami.

Setelah dilepasnya jaket motor yang warnanya sudah memudar, Ationg langsung mengambil posisi di belakang stasiun kerjanya. Menyiapkan dua mangkuk yang diisi dengan bihun dan kwetiau sambil memasak kuahnya menjadi atraksi yang menyenangkan. Apalagi aromanya yang bertebaran membuat genderang perang di perut makin keras.

Terus terang rasa lapar semakin menjadi setelah makanan dipindahkan ke meja lantaran kami harus fotoin dulu untuk dipamerkan ke kamu-kamu, para pembaca. Presentasinya cukup menggoda dengan berbagai jenis lauk yang disajikan di atasnya.

Kwetiau Theng (25rb)

Berbanding lurus dengan rasanya yang bikin mata berbinar setelah di seruputan pertama bihunnya. Seperti namanya, “Kwetiau Theng” yang berarti Sup Kwetiau, menitikberatkan nilai jual pada kuahnya. Kwetiau dan condiments hanyalah pelengkap (meskipun sedikit banyak kaldu dari berbagai lauk di atasnya menyumbang rasa pada kuah). Entah apa rahasia dibalik kuahnya, namun dari apa yang kami lihat sejak awal proses memasak hingga akhir, Ationg hanya mencampurkan air, kecap asin dan lauk-lauk tadi saat memasak.

I don’t and never say that it’s ‘no micin’, but I’ll agree kalau disebut ‘less micin’ sesuai penglihatan kita.

Bahkan Irvan tidak henti-hentinya menyuapi diri sambil diajak ngobrol oleh Ationg

Karena kami sudah menginjakkan kaki di sini, sekalian saja kami pesan beberapa menu dari stand sebelah yang cukup eye-catchy. Mungkin karena penampakan gambar siobak yang notabene irresistible buat kami.

Owner Tripork paham betul kalau incaran kami adalah B2. Tripork Ricebowl ukuran Jumbo, dengan isian daging samcan goreng dan KimCiBak serta telur dan potongan pangsit goreng, yang lebih dahulu diantarkan ke meja kami.

Jangan lupa siramkan dulu saus yang berwarna kemerahan dan cenderung manis sebelum menikmati ya. Saus ini sudah include saat pemesanan satu porsi Tripork Ricebowl tadi.

Tripork Ricebowl, Jumbo

Tripork Ricebowl ini mirip Siobak Pui, bedanya ya di penggunaan Kimcibak dan Samcan Goreng tadi instead of SioBak dan CharSiew.

If I’m not mistaken, menurut Leo, rasa asin dari daging babinya cenderung dominan, mungkin karena penggunaan 15 rempah berbeda (claimed by the owner) yang lebih terasa aromanya . Dan menurut aku pribadi, dagingnya digoreng terlalu lama sehingga terasa lebih kering dan meninggalkan kesan aftertaste yang sedikit smokey/burnt. We didn’t see it negatively, but mungkin taste preference kami yang belum cocok dengan profil rasa yang seperti itu.

Maksud kami, untuk kamu yang suka asin dan suka tipikal daging babi yang digoreng kering, menu ini mungkin cocok untukmu.

Ditambahkannya lagi menu Bihun Baso Negara dan Bubur Negara. Untuk basonya sendiri terasa homemade, tidak sekenyal produk pasaran. Kuah yang bening mencerminkan citarasa overall makanan ini yang lebih light, cocok buat sarapan. On the bubur side, would be nicer kalo ada sedikit minyak wijen, but then it’s preference. Kedua menu bubur dan baso kuah ini cocok dijadikan sarapan.

RM. Negara

Jalan Negara, masuk dari Jalan Wahidin
06.00-14.00
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/33aUuc9SrkF2

The post Ationg Kwetiau Theng & Tripork, Duo jagoan di RM Negara appeared first on Makanmana.

Apa Saja Makanan Khas Medan Khusus Vegetarian?

$
0
0

1.png

Jika menyebut tentang Medan, hal pertama yang biasanya muncul dalam benak orang sudah pasti makanannya. Setiap ada pelancong atau turis yang singgah di kota terbesar ke-3 di Indonesia ini, salah satu agenda yang diingatnya terus pasti berkeliling Medan untuk makan-makan alias berwisata kuliner.

Bagi si pemakan segala, mungkin kota ini ibarat sekeping surga yang penuh dengan santapan lezat yang bebas dilahapnya. Tapi bagaimana untuk para “herbivora” a.k.a. kaum vegetarian? Apakah Medan termasuk kota yang ramah bagi penikmat vege?

Kali ini saatnya mengkurasi dan mengulas aneka makanan dengan penyajian familiar khas Medan tapi yang tanpa mengandung unsur hewani di dalamnya. Apakah rasanya selezat versi konvensionalnya?

1. Mie Pangsit (Vege)

DSCF3431

Menyebut namanya saja sudah mengingatkanku pada sedapnya pangsit yang biasanya berisi daging, berikut taburan daging kecap di atas mie-nya. Tapi meskipun pada umumnya mie pangsit itu pakai daging, bukan berarti penganut vegetarian nggak bisa menikmatinya.

Untuk mencicipi seporsi mie pangsit khas vege, aku mampir ke rumah makan Aroma Maitri yang berlokasi di Jalan Wahidin. Sebenarnya di sepanjang jalan ini memang ada sejumlah rumah makan vegetarian lainnya yang buka, tapi atas rekomendasi teman, tempat inilah yang akhirnya dituju.

DSCF3443

Tidak banyak aspek yang menarik dari tempatnya yang sederhana. Ruang makannya pun terbilang pas-pasan luasnya dengan sisi sebelah kanan untuk menu self-service layaknya rumah makan vege di Medan pada umumnya. Tetapi meski kelihatan simpel, justru di rumah makan seperti ini bisa jadi ada masakan yang rasanya luar biasa.

DSCF3453

Mie Pangsit Vege ini, contohnya. Nggak pakai lama, mie pangsit nabati yang aku pesan dimasak dari steling di bagian teras dan dihidangkan dalam hitungan menit. Berbagai bahan pelengkapnya memang sudah siap saji di stelingnya, jadi tinggal merebus mie-nya saja. Kata tante pemilik rumah makan, walaupun mereka tidak membuat mie-nya sendiri, mereka memastikan bahwa mie yang digunakan tanpa telur.

DSCF3444

Ukuran seporsi mie pangsit vege seharga 13 ribu ini cukup bikin kenyang, bahkan bisa dibagi untuk jatah 2 orang. Topping di atasnya terdiri dari 3 macam daging nabati, yaitu “daging” merah (cha sio), “daging” semur, dan pangsit goreng yang semuanya terbuat dari campuran kedelai dan jamur lalu ditambah tauge, sawi, dan kol cincang yang digoreng renyah sebagai pengganti bawang goreng (dibuat untuk para Buddhist vegetarian yang tidak makan bawang).

DSCF3420

Perpaduan mie dan segala pelengkapnya di atas ternyata tidak kalah bahkan cenderung lebih nikmat dari mie pangsit berdaging di luar sana, Tekstur mie keritingnya tidak sekenyal biasanya tapi tetap enak di mulut. Kuah mie pangsit ini juga aromanya unik karena terbuat dari rebusan bengkuang, wortel, dan jamur.

Aroma Maitri
Jl. Wahidin No. 140/24 G Medan
Buka: 7 a.m. – 8 p.m. (Setiap hari, kecuali 1 hari setelah che it/cap go)
Telp: 0614521079
IG: @aromamaitri

The post Apa Saja Makanan Khas Medan Khusus Vegetarian? appeared first on Makanmana.


Makanmana Presents: Curated Christmas Dining Menu in 2018

$
0
0

Meski banyak yang menghabiskan liburan selama musim Natal di luar negeri, MaMa yakin masih banyak kok yang tetap setia dan stay di kota Medan tercinta.

Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, Makanmana telah merangkum referensi menu dari beberapa lokasi yang menyediakan kuliner ala Western untuk makan malam Natal-mu. Pssstttt…. Ada promo khusus untuk anak-anak MaMa! Baca terus!

Crispy Salmon Saffron & Rib Eye Steak—eternal foodgasm and eyegasm

Terletak di lantai 2 gedung Tijili Square, Kakatua Lounge kini semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat Medan dengan tujuan sekedar nongkrong, ngumpul atau bahkan meeting dan melaksanakan private event.

Kakatua banyak menyajikan menu khas Bali yang di antaranya adalah menu best-seller Kakatua, seperti Sate Lilit Bali dan Balinese Crispy Duck. Meski begitu, kamu masih bisa menemukan menu-menu lain yang berasal dari luar negeri.

Menu Christmas Dinner Kakatua kali ini cukup menarik perhatian kami baik dari segi visual maupun rasa.

Crispy Salmon Saffron

“Menu ini menggunakan fillet daging ikan salmon yang notabene cukup cepat matang dalam proses masak, sehingga diperlukan teknik khusus dalam memasaknya,” tutur Chef Rama.

Setidaknya ada dua teknik masak yang diperlukan dalam menyiapkan daging salmon pada menu ini; pan sir dan dry heat cooking. Daging salmon yang sebelumnya sudah di marinade dengan garam dan merica dimasak bersama berbagai rempah dengan posisi kulit ikan yang bersentuhan dengan wajan. Lalu, daging salmon dimasak selama dua menit dengan kulit menghadap ke atas dalam oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu.

Penggunaan saffron dalam menu ini menjadi sebuah highlight mengingat saffron merupakan salah satu bahan makanan yang mewah dan sulit untuk didapatkan. Kombinasi white wine, cream, herbs dan saffron menjadi bahan utama Saffron Sauce. Warna kuning cerah pada saus menjadi salah satu ciri penggunaan saffron.

Kamu akan menemukan kombinasi rasa gurih, manis, asam dan sedikit pahit pada menu ini.

Anyway, before you’re surprised by the taste, you’ll be surprised by the visual presented by Chef Rama.

Ini yang namanya Chef Rama

Pada paket Crispy Salmon Saffron (IDR 550.000+ for two) ini kamu juga akan mendapatkan Betroot Salad, Mocha Cake dan satu gelas Konig Beer atau Iced Lychee Tea sesuai seleramu.

Rib Eye Steak

Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 300gr Wagyu “Grade A” digunakan pada satu porsi menu ini. Dalam proses pengolahan steak wagyu Chef Rama hanya menggunakan satu teknik memasak yaitu dry heat cooking dengan metode grill charcoal.

Grill yang digunakan oleh Kakatua merupakan salah satu jenis grill terbaik dengan pembakaran melalui gas dan kemudian dipanaskan lagi menggunakan batu bara. Cara grill seperti itu meminimalisir daging cepat gosong dan mengurangi asap yang muncul saat proses pembakaran.

Ada beberapa jenis tingkat kematangan yang sebenarnya bisa kamu request di sini; RARE, MEDIUM RARE, MEDIUM, MEDIUM WELL dan WELLDONE. Kalau kamu tidak request, biasanya kamu akan disajikan daging dengan tingkat kematangan medium atau medium well.

Sauce pada menu Rib Eye Steak disini sebenarnya tergantung pilihan pelanggan. Kakatua menyediakan 3 pilihan sauce yaitu red wine sauce, mushroom sauce dan black pepper sauce. We’d go for Red Wine Sauce karena saus ini yang paling unik menurut kami. Red Wine Sauce is rarely heard by you too, isn’t it?

Pada paket Ribe Eye Steak (IDR 550.000+ for two) ini kamu juga akan mendapatkan Pomodori Salad, Opera Cake dan satu gelas Red Wine atau Konig Beer sesuai seleramu.

USE ‘MAKANMANA’ to redeem…

Dengan menyebutkan “Makanmana” sebelum pemesanan paket Christmas, kamu bisa mendapatkan satu mocktails Sexy Purple atau Apple Mojito secara gratis.

*promo berlangsung pada tanggal 24 dan 25 Desember 2018

Kakatua Lounge ( @kakatua.id )

Jalan Pattimura No 342, gedung Tijili Square
17.00-01.00
No Pork
Lokasi: https://goo.gl/maps/T3P3mQaQJLH2

Baby Back Ribs & Olio Beef—just beyond expectation for main courses

Banyak yang mengira Smokey Ribs menyajikan menu daging sapi sebagai menu utamanya. Padahal, Smokey Ribs berfokus pada penyajian daging babi yang proper dan berkelas. Tidak tanggung-tanggung, daging babi yang digunakan diimpor langsung dari USA dengan standar tertentu.

Tim Makanmana sempat “menyelinap” ke balik dapur untuk mengintip proses memasak menu-menu Natalnya serta melakukan sedikit tanya jawab dengan Head Chef Firman. Kami sempat terpana dengan tatanan dapur yang cukup rapi serta pembagian level chef di Smokey Ribs. Chef Firman lah yang bertugas memastikan segala proses didapur telah sesuai SOP dan melakukan Quality Checking.

Baby Back Ribs

Baby Back Ribs merupakan bagian tulang iga babi yang dilumuri oleh bumbu dasar dan dipanggang hingga tingkat kematangan yang pas. Pemanggangan yang terlalu lama menyebabkan daging menjadi keras dan tidak nyaman untuk dinikmati.

Baby Back Ribs disajikan bersamaan dengan coleslaw, mashed potato dan additional sauce sesuai saus dasar yang dipilih; honey sauce, hot sauce, barbecue sauce atau toba sauce.

Tulang iga direndam terlebih dahulu dengan berbagai jenis herbs dan steak seasonings selama enam jam sebelum memasuki tahap berikutnya. Jangan khawatir dengan tekstur alot yang mungkin terjadi karena begitu cepatnya menu disajikan. Setelah direndam selama enam jam, tulang iga mengalami proses masak terlebih dahulu hingga matang sebelum dipanggang dengan saus dasar sesuai pilihan.

Ya, lembut! Itulah yang kami rasakan saat mencicipi potongan pertama daging babinya, lembut dan very well-marinated! Sangat mudah sekali untuk memisahkan daging dari sela-sela tulang iganya, semudah menandai hari libur pada kalender dari deretan hari-hari kerja.

Barbecue sauce menjadi bumbu dasar pilihan kami saat itu. Tidak hanya pada eksterior, namun kami masih merasakan aroma savory pada bagian tengah dagingnya yang leave us speechless, thrilled by the superb taste. A highly recommended menu from Smokey Ribs.

Olio Beef

Pasta spaghetti yang satu ini di-saute dengan bawang, potongan jamur, beef bacon dan cabai rawit merah serta dihidangkan bersamaan dengan garlic bread.

As mentioned above, we’ve expected that the taste will be slightly spicy. And so was it! Kamu juga masih bisa merasakan tekstur yang masih chewy (al dente) dari spaghetti-nya dengan rasa gurih dan asin yang cukup strong dari pasta seasonings. Telisik punya telisik, pasta seasonings yang digunakan merupakan campuran 10 jenis herbs (katanya). Oily might be another description to be added to the review.

Selain dari Baby Back Ribs dan Olio Beef, ada dua jenis appetizers yang termasuk dalam paket Christmas dari Smokey Ribs.

Santa Ana Salad, salad dari perpaduan sayuran segar seperti head lettuce, butter lettuce, lollo rosso lettuce, kyuri, tomat, selada ungu iris dengan bacon pork (atau beef kalau mau diganti) dan grated orange cheese. Salad disajikan di dalam kulit tortilla yang crispy dan disiram dengan saus Honey Mustard. Terkadang, Smokey Ribs menggolongkan Santa Ana Salad sebagai main course dengan ukuran porsi yang cukup besar dan gaya hidup orang Medan yang sering menikmati salad sebagai menu utama.

Lalu, ada Combo Tizers yang merupakan kombinasi dari jamur enoki yang digoreng dengan tepung bumbu, baked potato skin yang ditaburi pork bacon dan ditambahkan lumeran keju dan mozarella cheese sticks.

Untuk melengkapinya, Smokey Ribs menyediakan satu pitcher jus sebagai beverage dan Red Brownies sebagai dessert.

Paket promo Christmas Smokey Ribs ini bisa dinikmati oleh empat orang. Khusus kamu pembaca setia artikel Makanmana, kamu bisa mendapatkan diskon 28% untuk paket ini dengan menyebutkan nama Makanmana terlebih dahulu sebelum memesan makanan. To sum it up, total harga paket dari Baby Back Ribs, Olio Beef, Santa Ana Salad, Combo Tizers, Pitcher Juice hingga Red Brownies bernilai total ±IDR 800.000,- (diskon 28% menjadi ±IDR 580.000,- sebelum tax and service). What a steal!

*promo berlangsung sampai 31 Desember 2018

Smokey Ribs ( @smokeyribs.id )

Jalan Timor, Ruko Centre Point Mall Medan
10.00-22.00 (weekdays)
10.00-23.00 (weekend)
Non Halal
Lokasi: https://goo.gl/maps/pqdBvP3nkD62

Fried Chicken Breast & Salmon Teriyaki—see it, savor it, taste it

Pak Benny of Pilastro sharing cukup banyak informasi pada kunjungan kami kemarin untuk mencicipi menu Christmas-nya. Mulai dari segmentasi market yang berbeda pada kedua outlet Pilastro sampai ke penjelasan Taro Gelato-nya yang cukup istimewa menurutnya. Taro Gelato inilah yang menjadi complimentary dish dari Pilastro. Keep reading on!

Fried Chicken Breast

Bahkan sebelum potongan ayamnya dikunyah, kami bisa mencium aroma spices yang kuat ketika suapan mendekati mulut. Aroma ini berasal dari bagian dalam fillet daging ayam yang diisi dengan campuran paprika, jamur, cincangan daging ayam yang dimasak dengan herbs and spices.

Kalau kamu pernah memperhatikan topping dari roti pizza tradisional yang sering dijual oleh gerobak roti keliling yang berupa daging cincang yang ditumis dengan rempah-rempah, mungkin ini bisa menjadi contoh paling dekat untuk mendeskripsikan isian dari menu ini. Cukup tambahkan rasa pedas dan manis pada cincangan dagingnya dan kami yakin kamu mulai bisa mengimajinasikan sensasi rasanya di pikiran.

Saos yang disediakan benar-benar mengangkat profil rasa dari potongan daging ayamnya. Bagaimana tidak? Saos yang disajikan juga memiliki rasa manis dan gurih tomat yang sangat menonjol namun blend really well dengan aroma jamur tanpa saling mendominasi.

A yes from us, but I love the following menu so much better!

Salmon Teriyaki

Entah kenapa sepertinya daging salmon seakan menjadi jenis daging ikan yang paling mudah diterima oleh lidah atau yang paling populer untuk masyarakat Medan. Sudah ada dua jenis menu salmon yang berbeda dari dua restoran berbeda. Salmon Teriyaki kali ini.

Personally, menu-menu Pilastro memiliki value yang cukup istimewa bagiku. But, this Salmon Teriyaki just beyond my expectation. I felt in love with the strong soy scent with a very strong sweet-salty taste just from the Teriyaki Sauce itself. Sensasi ini terasa bahkan sepersekian detik ketika sausnya mengenai lidah—with the additional slightly bitter after-taste.

Tidak rumit untuk mendeskripsikan daging ikannya. Sedikit crusty di bagian eksterior, daging ikan salmonnya memiliki bagian dalam daging yang cukup lembut. Mungkin kamu bisa membandingkan teksturnya dengan ketika kamu menikmati tahu kuning yang digoreng dengan catatan bagian dalam tahu yang sedikit lebih chewy. Begitulah kira-kira deskripsi teksturnya.

Ada sebanyak enam menu yang menjadi menu khusus Christmas dari Pilastro. Selain kedua menu di atas, kamu bisa menikmati Chicken Picatta Parmigiana yang sempat menjadi menu terfavorit pelanggan Pilastro, Grilled Beef Tenderloin, dan Double Deck Fish & Chips.

Chicken Picatta Parmigiana

Di setiap pemesanan kelima menu di atas, kamu boleh memilih salah satu dari complimentary dish-nya yaitu 1 scoop Taro Gelato atau Grandma’s Mug Cake.

For your information, Taro Gelato hanya tersedia selama promo Christmas ini. Bahan yang digunakan pada Taro Gelato berasal dari bahan yang premium dan menggunakan liquid nitrogen agar gelato mencapai titik beku secara instan. Menurut Pak Benny, inilah metode yang paling tepat menciptakan jenis gelato yang lembut tanpa melalui proses pembekuan apabila disimpan di dalam kulkas.

Pada awalnya, Mug Cake berasal dari ide Pak Benny yang ingin menyajikan menu dessert tanpa perlu membiarkan pelanggan menunggu lama. Hanya perlu waktu 1,5 menit untuk menyiapkan satu mug cake yang menggunakan bahan dasar coklat couverture, nutella dan ovomaltine.

*promo berlaku sampai 1 Januari 2019

Pilastro ( @pilastro_mdn )

Jalan Jenderal Sudirman No 32
08:00-22:00
No Pork
Lokasi: https://goo.gl/maps/ixdPkZUGoXv

Godpizza—just can’t get enough of

Before we were getting deep into the review, we talked a lot with the chef of Lekker. Long story short, oven yang digunakan oleh Lekker untuk membuat Godpizza merupakan oven khusus yang di-customize sesuai kebutuhan mereka. Pada bagian dalam oven dipasang batu granit dengan tujuan agar pizza menjadi crispy saat pemanggangan. Menurut chef, batu granit dapat menyerap air dan kelembaban pada adonan.

Godpizza

Kalau kamu berpikir kalau Godpizza hanya sekedar pizza biasa dengan adonan yang tebal dan tambahan ukuran ekstra, maka singkirkan jauh-jauh pikiran itu. Pada dasarnya, Godpizza merupakan tipikal pizza tipis dan crispy dengan ukuran hampir sebesar meja kami saat itu dan dipotong ke dalam 48 slices.

Lihat perbandingannya dengan laptop di samping itu.

Chickenette dan Mexican menjadi dua pilihan toppings yang kami pilih. Oh ya, kamu boleh memilih dua jenis toppings untuk Godpizza-mu. Chickenette menjadi favorit kami di antara pilihan kami. Kamu bisa menemukan saus tomat, alpukat yang sudah dihaluskan, saus confollo dengan potongan ayam, jamur shitake dan sosis ayam pada topping-nya. And the combination of all the element create a very addicting harmonization. Tidak ada yang terlalu menonjol atau terlalu mendominasi.

Untuk penyuka makanan dengan basis rasa yang asam, toppings mexican mungkin tepat untuk kalian. This is good as I can enjoy the combination of less spicy chopped jalapeno, crispy and salty nachos, a little bit bitter from black olives, corriander, and of course its main ingredient sour cream. Hanya saja saya lebih suka dengan topping Chickenette tadi.

Untuk menikmati Godpizza dengan harga yang bersahabat, kamu cukup foto menu ini, post di Instagram Story-mu dan tag @Makanmana dan @lekkerufh untuk mendapatkan potongan harga dari IDR 250.000,- menjadi IDR 200.000,-. Quite a deal.

*promo berlangsung selama Desember 2018

Lekker ( @lekkerufh )

Komp. Multatuli Blok BB 10-11
11.00-22.00
No Pork
Lokasi: https://goo.gl/maps/AQX8bqTuVMx

Whole Chicken Roasted & Pork Knuckle—authentic Germany cuisine is so addictive

Belum pernah sekalipun kami kecewa dengan menu dari Roland’s. Termasuk ketika Roland’s menyajikan menu sosis dengan bumbu kari yang disebut Currywurst. Click here for more!

We really appreciate when Roland’s made a special Christmas package just for our readers. Ya, menu paket ini dikhususkan hanya untuk kamu para pembaca setia Makanmana lengkap dengan complimentary dish yang disediakan untuk pemesan paket ini. What are those?

Halal Package (IDR 358.000,- for 3-4 people)

Roland’s membagi menu Christmas menjadi dua submenu utama yaitu Halal dan Non-Halal. To be honest, there’s no certification for their Halal status just because they serve beer. Tapi untuk urusan dapur, Roland’s memisahkan dua dapur utama untuk Halal dan Non Halal. We think it’s safe, guys.

Paket menu Halal terdiri dari Whole Chicken Roasted, Rinder Bratwurst dan merguez yang semuanya disajikan secara bersamaan dalam satu piring kayu yang mungkin cukup menguras tenaga saat mengangkatnya. I tried it!

Satu ekor ayam direndam bersamaan dengan Germany Paprica powder selama semalaman sebelum dipanggang dengan bumbu khas Roland’s selama satu jam. Sesuai ekspektasi, daging ayamnya terasa gurih hingga ke bagian dalam dagingnya yang juicy dan lembut. Kamu tidak akan pernah menemukan kata “amis” di seluruh bagian ayamnya, bahkan diantara serat-serat dagingnya.

Warna sedikit kehitaman pada kulit awalnya sempat kami kira gosong dan memang sudah mempersiapkan diri kalau-kalau perkiraan kami benar. We’re fooled. Warna hitam itu merupakan bagian dari Germany Paprica powdernya yang berubah warna karena proses pemanggangan. Instead of pahit karena gosong, kami justru paling menikmati bagian kulit yang very rich and full of herbs.

Kami diminta untuk membandingkan perbedaan sosis kambing dan sosis ayam yang disajikan berbarengan dengan paket ini. Karena katanya semua menu di sini adalah homemade (which we believe it, too) tidak heran jika sosisnya terasa lebih kering daripada umumnya. Terutama sosis ayam yang terkesan seperti dibuat dari bagian dada ayam yang dihaluskan (kering) dan cukup plain tanpa seasonings yang kuat atau rasa yang mencolok.

Berbanding terbalik dengan sosis kambingnya yang meski kering namun tetap terasa kuat aroma khas kaldu kambing yang gurih dan aroma herbs yang kuat. Brown Sauce dituangkan pada sosis-sosis tadi untuk memperkuat rasanya—not to mention that the brown sauce was homemade, too, with real brown stock imported from Germany.

Ah yes! Hampir lupa! Kami cukup clueless dengan kentang yang diisi ke dalam badan ayam. Hampir 30 menit lamanya saya menebak-nebak. Saya bisa merasakan rasa asam yang teramat sangat dan rasa asin yang teramat sangat pada kentangnya. Saya yakin kalau lemon terlibat dalam menu ini dengan adanya zest dan bau khas kulit lemon yang kuat. Dan setelah saya konfirmasi, rasa asin yang terjadi adalah untuk menyeimbangkan rasa asam lemon yang terlalu dominan.

Non-Halal Package (IDR 400.000,- for 3-4 people)

Paket menu Non-Halal dari Roland’s terdiri dari Pork Knuckle, 3 kleine Rolands Griller dan Kaese wurst.

Pork knuckle direndam dalam bir putih selama 3 hari sebelum direbus dengan berbagai herbs asal German, lalu dipanggang dengan bumbu khas Roland’s. Selain pork knuckle, tidak ada lagi pembeda antara menu Halal dan Non-Halal. Guess we’ll skip the sausages review.

Baik menu Halal maupun Non-Halal, kamu wajib memesan terebih dahulu 1 hari sebelumnya.

Nah, untuk pembaca setia Makanmana, setiap pemesanan paket Christmas dari Roland’s dengan menyebut Makanmana, kamu bisa mendapatkan satu porsi dessert berupa Apple Cake. Even better, pada tanggal 24 Desember 2018 nanti, setiap tamu yang datang akan diberi Sangria Herbs Wine secara GRATIS tanpa T&C.

Roland’s German Restaurant ( @rolandsmedan )

Jalan Setia Budi No 262, sebelah komplek Tasbi
Non Halal with Halal menu available
Lokasi: https://goo.gl/maps/4u4ci1wPs4N2

Itu dia beberapa referensi menu makan malam Natal lengkap dengan promo khusus untuk kamu para pembaca setia Makanmana.net. Sudah milih belum mau ke lokasi yang mana? Ajak kami ya!

The post Makanmana Presents: Curated Christmas Dining Menu in 2018 appeared first on Makanmana.

Dry-aged Beef at Hotel Aryaduta Medan – Makin Layu Dagingnya, Makin Mahal Harganya

$
0
0
Ketika daging sapi segar dibiarkan mengering dan menciut, justru semakin dicari dan diminati pencinta steak sejati. 
Dry-aged Tenderloin
Dry-aged Tenderloin dengan masa pelayuan selama 15 hari.

Kisut, keras, dan kehitaman, jujur saja penampilan dari potongan daging sapi yang diawetkan itu terlihat menggelikan buatku. Bayangkan, apa jadinya kalau daging sapi yang masih mentah sengaja disimpan hingga berbulan-bulan lamanya? Busuk dong? Ternyata tidak, yang terjadi justru sebaliknya. Daging hasil pelayuan ini malah makin tinggi kualitasnya! Kok bisa?

Dry-aged Strip Loin

Kesannya memang mirip makanan ekstrim ya, haha, tapi teknik pelayuan daging ini (atau kerennya disebut dry-aging) adalah jenis pengawetan alami yang telah dibenarkan secara sains. Lagipula dilihat dari sisi historisnya, teknik dry-aging untuk mengawetkan daging sebetulnya sudah lama dilakukan oleh leluhurnya manusia. Asalkan proses dry-aging yang dilakukan tepat, tentu saja dagingnya aman untuk dikonsumsi.

Karena rumit pembuatannya, makanan ini memang cukup jarang ditemukan, apalagi di Medan. So far tempat makan yang mengklaim pertama kali menghadirkannya di Kota Medan adalah Hotel Aryaduta, tepatnya The Kitchen Restaurant.

Tim MakanMana
Seriusnya Tim MakanMana menyaksikan Chef Risza menyiapkan Dry-aged Beef Steak step-by-step.

Senang sekali tim MaMa bisa langsung menyaksikan Chef Risza Zuchriansyah, sang executive chef dari Hotel Aryaduta Medan, mempraktekkan cara membuat dry-aging beef dari dasar. Chef-nya sendiri sudah mendalami teknik dry-aging ini dari tahun 2014.

Menabur rock salt
Selain untuk mengeluarkan cairan dari daging, garam kasar (rock salt) adalah pengawet alami dalam teknik dry-aging.

Daging sapi yang digunakan kala itu adalah Australian Black Angus bagian strip loin. Prosedurnya dimulai dengan membersihkan daging itu kemudian menaburkan rock salt 1 kali ke atasnya. Garam kasar yang digunakan Chef Risza adalah sea salt lokal dari Bali.

Penggaraman daging / curing
Garam diratakan ke seluruh permukaan daging pada proses curing.

Daging kemudian dipijat sebentar untuk meratakan garam ke seluruh permukaannya. Tahap penggaraman ini (disebut juga “curing“) penting sekali untuk mengeluarkan cairan dari dalam daging supaya bisa tahan lama dan meningkatkan cita rasanya.

Next, daging sapi ini lalu dimasukkan ke dalam lemari pendingin khusus yang bersuhu stabil untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. Kata Chef Risza, bakteri/mikroba yang memicu pembusukan biasanya berkembang pada suhu di atas 5˚C. Untuk itu temperatur dalam kulkas dry-aging diatur agar selalu konstan di angka 2-4˚C sehingga pengawetan bisa berjalan dengan baik.

Pada suhu tersebut, enzim alami pada daging akan bekerja untuk melunakkan serat-serat daging sehingga hasil akhir dari dry-aged beef itu akan terasa empuk dan lembut. Semakin lama penyimpanannya, semakin mahal dan unik pula rasanya. “Seperti wine.” kata chef-nya.

Perbandingan strip loin segar (kiri) dengan dry-aged strip loin berusia seminggu (kanan).

Selain memperagakan cara dry-aging, Chef Risza tak lupa memamerkan beberapa contoh hasil dry-aging dari bagian daging yang berbeda-beda, yaitu tenderloin dan strip loin dengan masa pelayuan sekitar 14-15 hari. Kalau dibandingkan dengan yang segar, ukuran dry-aged beef memang jelas terlihat mengecil. Bagian yang kehitaman dan bertekstur tebal di permukaan daging itu kabarnya adalah mikroorganisme “baik” yang menghasilkan enzim pelunak tersebut.

Dry-aged beef dikikis
Dry-aged Tenderloin dikikis dan dibuang bagian kehitamannya sebelum dimasak.

Jika akan dihidangkan, permukaan dry-aged beef yang tebal dan berkerut itu dikikis dulu baru kemudian dagingnya dimasak seperti biasa, bisa dengan cara dipanggang atau pan seared. Chef Risza sendiri menyarankan agar dry-aged beef dimasak hingga kematangan medium-rare. Ya, konon inilah tingkat kematangan terbaik untuk membuat steak dengan rasa paling lembut dan aromatik.

Dry-aged Beef dimasak
Kata chef, beef steak dimasak dan disantap bersama bawang putih untuk membantu menurunkan kolesterol.

Soal rasa, memang harus diakui, sepotong dry-aged beef yang aku coba nggak cuma lebih intens keharuman dagingnya, rasa gurih asinnya juga meresap ke setiap serat dagingnya. Tekstur dry-aged beef steak pun lembut dan nggak bikin capek ngunyahnya.

steak
Lezatnya dry-aged beef steak bikinan Hotel Aryaduta!

Bagaimana pula dengan rasa dry-aged beef yang disimpan hingga 150 hari lamanya? Kata Chef Risza, itu waktu dry-aging paling maksimal lho! Kalau ada kesempatan lagi, aku pengen banget mencobanya.

Kamu? Berani?

Yuk, lihat MaMa mengupas lebih jauh lagi tentang Dry-aged Beef di Youtube Channel MakanMana!

The post Dry-aged Beef at Hotel Aryaduta Medan – Makin Layu Dagingnya, Makin Mahal Harganya appeared first on Makanmana.

Menikmati Ikan Baung dan Holat yang segar di RM Bung Rizal & M. Br. Regar

$
0
0

Kalo cerita rumah makan khas Padang, sudah berserak-lah jumlahnya di Medan ini. Di pusat kota, hampir rata2 setiap jalan selalu didominasi kuliner khas Sumatera Barat. Lalu bagaimana dengan kuliner khas Tapanuli?

Sekilas kalau kita melewati jalan Adisucipto atau Jalan SMA2, rumah makan ini langsung nampak karena lokasinya yang cukup terbuka. Berada di pinggir jalan, rumah makan ini menyediakan ruang parkir yg cukup luas. Suasana makannya pun santai dengan arsitektur tradisional.

Ikan Sale

Fishes, Fishes everywhere…

Menu yang paling banyak dijumpai disini ialah Ikan. Specialnya sih ada holat dan gulai asam ikan baung. Nah, ikan baung sendiri merupakan ikan tawar yang hidup di sungai. Yang gue denger sih ikan baung ini belakangan agak susah didapatkan karena kuantitasnya yang makin menurun tiap tahun.

Nah, salah satu olahan ikan baung yang paling sering dijumpai ialah gulai asam. Those of you yang udah pernah nyobain ikan baung pasti ketagihan. Dagingnya so smoooothh… dan ditambah dengan gulai asam yang rada light, plus nasi dan beberapa sambel hasil ulekan in-house, beughh…ajib rasanya!

Sistem hidangan di rumah makan ini, nasi putih dalam 1 wadah, ditemani lauk pendamping seperti daun ubi, sambel teri, sambel belacan, dll.

Selain ikan baung, menu yang tak kalah unik ialah holat. Nah, honestly sih ini pertama kalinya aku makan Holat. Holat, kalo diambil dari si mbah, berasal dari Padang Bolak, tetapi dipopulerkan suku Mandailing.

Holat Nila

Historically Holat ini hidangan untuk para raja di Tapsel, dan biasanya menggunakan ikan Jurung. Namun alasan ekonomis dan harga jual yang lebih terjangkau, hidangan disini menggunakan ikan nila.

Ikan Nila dibakar dulu yang kemudian dihidangkan dengan kuah utama Holat, yang kaldunya didapatkan dari kulit kayu tanaman balakka, serta beberapa batang tunas rotan kecil yang bentuknya mirip penne. Rasanya unik, pahit saat digigit tapi manis ketika dimakan bareng dengan kuahnya.

Gulai Ikan Sale

Ikan Sale, penampakan ikan yang sudah penyet dan rada hitam ini terbuat dari ikan lele yang diasapin, lalu digulai. Dagingnya firm dan smokey, dengan campuran kuah gulai yang gurih dan asin, makin menambah selera makan.

Nila Sambal Tuktuk

Masi dari olahan daging ikan Nila, yang diatas ini namanya sambal TukTuk. Prosesnya sendiri sebenarnya rada sederhana. Ikan nila yang udah digoreng kemudian dikupas untuk mendapatkan dagingnya. Cabe dan beberapa bumbu lainnya digiling lalu dicampur dan diulek sehingga terciptalah hidangan ini. Simak aja video berikut untuk lebih jelasnya…

Instagram Photo

Affordable Fresh Fish

Meski hampir semua menu ikan kami santap disana, ternyata bil yang datang mengejutkan. Ya, mengejutkan harganya karena terjangkau dan jauh dari ekspektasi kami. Total harga yang kami bayar utk menu2 diatas kurang lebih jatuh ke angka 155rb untuk ber-empat.

Don’t judge a book by its cover. Untuk sebuah rumah makan yang dari luar nampak macam tak meyakinkan, ternyata hidangan yang disajikan luar biasa, ditambah lagi dengan harganya yang tidak menyiksa dompet.

Recommended!

RM Holat dan Gulai Asam Baung Asli Sungai Bu Rizal M. Br. Regar
Lokasi, jam buka, Telp: https://goo.gl/maps/hfZC4fZfciG2

The post Menikmati Ikan Baung dan Holat yang segar di RM Bung Rizal & M. Br. Regar appeared first on Makanmana.

Lontong Tanpa Santan – Favorit Baru dari Kedai Nasi Ayin

$
0
0

Secara tersirat, salah satu kuliner yang selalu dituju oleh wisatawan atau pendatang setiap berkunjung ke kota Medan adalah Lontong. Namun tidak sesederhana itu untuk singgah ke gerai-gerai lontong di kota secara acak, setidaknya untuk kami. Tidak semua gerai menyajikan lontong pagi yang presentasi rasanya benar-benar extraordinary. Dan personally, tidak semua gerai menyajikan lontong yang cocok dengan lidah gue.

Setelah dua kali berkunjung ke Kedai Nasi Ayin, kunjungan kali ini dilakukan untuk in depth review sekaligus shooting untuk Youtube Video (klik link ini untuk nonton videonya).

Lontong Tanpa Santan + Telur (15rb)

Probably, lauk yang digunakan untuk melengkapi lontong Ayin ini tidak berbeda jauh dari lontong sayur kebanyakan. Sayur nangka, tauco, keripik kentang, sambal kentang, buncis, dan cabai merah merupakan lauk lontong yang bisa kamu temukan juga di tempat lain. Not a problem as those stuffs above are not its main hero.

What makes this food special is…

Kuah tanpa santannya tasted very light. Jelas saja rasanya ringan karena rasa gurih yang sangat kuat pada santan tentu tidak akan kamu temukan di sini. Kami bahkan bisa menambah beberapa porsi lontong dan tetap bisa menikmatinya dengan nyaman dan santai. Of course, they won’t tell the “secret” ingredient and we respect that.

Lontong yang digunakan juga terasa soft but firm, tidak lengket dan tidak terlalu lembek. For me, it was just right.

Ada satu tips yang bisa kami sampaikan untuk kamu yang mau mencoba Lontong Ayin. Lontong tanpa santan ini sebaiknya kamu nikmati sebelum jam 3. Why? Karena jam tersebut sudah habis. Hahaha! #recehmodeon… Faktanya, Kedai Nasi Ayin berjualan mulai dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore.

Terletak sebarisan dengan Rumah Sakit Materna di Jalan Teuku Umar, Kedai Nasi Ayin cukup mudah ditemukan. Buat kamu yang baru pertama kali ke Medan, Jalan Teuku Umar hanya bisa di lewati dari Jalan Kejaksaan. Berbelok dari Jalan Zainul Arifin hanya akan membuat dompetmu terkuras karena tilangan :D.

Kedai Nasi Ayin

Jalan Teuku Umar, seberang Happy Puppy Karaoke
07.00-15.00
No Pork
Lokasi: https://goo.gl/maps/htJnQ2Mktr92

The post Lontong Tanpa Santan – Favorit Baru dari Kedai Nasi Ayin appeared first on Makanmana.

Balik Lagi ke Steamboat Corner, Kali Ini Mau Coba yang Beda!

$
0
0

Biarpun tempatnya sederhana, kualitas hidangan yang mantap selalu bikin rumah makan ini worth-revisiting…

Steamboat 2-in-1 (Dua Rasa)
Sajian steamboat berkonsep unik ada di sini, yaitu Steamboat 2-in-1 (Dua Rasa)

Seperti reunian dengan teman lama, kembali berkunjung ke rumah makan ini sedikit banyak membangkitkan memori yang berkesan tentangnya (cek details tentang kunjungan MaMa sebelumnya di sini).

Aku lebih surprised lagi karena Ko Irsan ternyata masih mengenalku meski kami sudah cukup lama nggak bertemu. Beliaulah sang owner yang ramah dari Steamboat Corner, restoran Chinese Food non-pork yang menyajikan steamboat berkonsep inovatif di Kota Medan.

BBQ Steamboat menggabungkan dua cara memasak sekaligus, yaitu BBQ grill dan merebus khas steamboat, dengan menggunakan sebuah panci besi yang dirancang khusus.

BBQ Steamboat menggabungkan cara memasak steamboat dan BBQ sekaligus. Sari-sari makanan yang dipanggang akan meluncur ke bawah dan menambah rasa kuahnya.

Di sinilah kamu bisa temuin konsep steamboat dengan 2 pilihan rasa kaldu dalam 1 wadah, yaitu kaldu ayam dan kaldu Tom Yam. Selain itu, Ko Irsan merilis lagi BBQ Steamboat, sebuah terobosan yang terbilang unik di bidang penyajian Hot Pot di Medan selama ini. Kenapa?

BBQ Steamboat menggabungkan dua cara memasak bahan baku/lauk mentah, yaitu BBQ grill dan merebus khas steamboat, sekaligus dengan menggunakan sebuah panci besi yang dirancang khusus. Hasilnya adalah rasa dan pengalaman makan yang berbeda.

Interior Steamboat Corner
Ruang makan tamu terbagi menjadi 2 bagian, yaitu interior dan outdoor yang cukup untuk memuat 100 pax. Selain itu tersedia juga 2 buah VIP room di lt. 2

Soal tempat, rumah makan ini memang tidak terlalu mencolok dari segi eksterior dan interior. Letaknya pun di sudut kompleks pula, tapi dengan begitu area outdoor-nya menjadi luas. Jangan sampai memandangnya sebelah mata ya. Steamboat Corner sering dikunjungi oleh public figure, seperti pejabat dan seleb ibukota.

Banyak pengunjung yang datang ke sini pun bukan cuma demi menikmati steamboat-nya saja. Atas rekomendasi Ko Irsan, ada 4 highlight menu di Steamboat Corner yang kucoba hari itu.

Hor Fun Siram Steamboat Corner
Hor Fun Steamboat Corner ini memang enak, nggak heran sih bisa jadi salah satu menu bestseller di sini.

Menu a la carte yang nggak boleh kamu lewatkan kalau makan di sini pastinya adalah Hor Fun Siram. Kwetiau beras atau Hor Fun yang disajikan teksturnya lembut sekali dan aroma smoky (Wok Hei) yang melekat sangat terasa. Siraman kuah kaldu seafood yang kental bikin tambah sedap karena nggak begitu asin, jadinya nggak cepat eneg. Sebagai pelengkapnya, ada udang, potongan cumi, bawang putih, dan sayur Kailan.

Next, ada Kari Kambing yang menemani makan siang kami hari itu. Meski minyak cabe dan sausnya terlihat merah menggugah, rasa pedasnya tidak terlalu menyiksa kok. Daging kambingnya empuk jadi gampang potongnya. Kari Kambing dengan potongan baby potato ini cocok disantap bersama mantau (roti kukus) atau nasi putih.

Kari Kambing
Kari Kambing a la Steamboat Corner bisa disajikan dengan nasi atau roti mantau.

“Kari Kambing dengan potongan baby potato ini cocok disantap bersama mantau (roti kukus) atau nasi putih.”

Di sini kita juga bisa menikmati menu Sop Buntut premium.

Setelah itu, MaMa direkomendasikan lagi dengan menu bestselling lainnya, yaitu Sop Buntut. Daging buntut yang tebal tidak langsung dihidangkan begitu saja dalam rendaman sopnya. Daging itu dibakar dulu dengan bumbu kecap manis dan disajikan bersama nasi putih. Begitu dipotong dengan sendok saja langsung putus, begitu legit dan lembut. Sopnya sendiri terasa smoky dengan isian tomat, wortel, buncis, kentang, dan bawang bombay.

Highlight terakhir tampaknya paling pas jika dikembalikan ke hakikatnya, yaitu menu yang masih berkaitan dengan Steamboat. Apa yang biasa kamu lakukan jika masih ada sisa kuah di kuali steamboat-mu tapi lauknya sudah habis? Steamboat Corner punya cara brilian untuk manfaatin kuah sisa rebusan yang manis dan bernutrisi itu.

Bubur Steamboat
Ini dia Bubur Steamboat, sajian unik di Steamboat Corner yang memanfaatkan bahan sisa steamboat dengan sangat cerdas.

Kuah sisa itu bisa dibuatkan Bubur Steamboat. Staf akan memasukkan nasi putih ke dalam kuah sisa itu dan memasaknya di dalam panci Steamboat sampai menjadi bubur yang lezat. Nggak ada yang terbuang percuma, deh!

Steamboat Corner

Jl. S. Parman, Komplek MBC (Medan Business Center) Blok E No. 15-16
Telp. 0614578628
Jam Buka: 11.30-22.00 setiap hari

The post Balik Lagi ke Steamboat Corner, Kali Ini Mau Coba yang Beda! appeared first on Makanmana.

Viewing all 738 articles
Browse latest View live