Quantcast
Channel: Makanmana
Viewing all 737 articles
Browse latest View live

How A Single Private Lunch Made Us A Family At Purezza Cafe

$
0
0

Malam sebelumnya kami sempat heboh di group. Jempol gue bahkan nggak sempat istirahat untuk mengetik opini gue soal Purezza cafe. Bukan membicarakan tempat, lokasi atau makanannya, lebih ke bagaimana kita mendatangi tempatnya. Biasalah…. Orang Medan mah kalo nggak nebeng, nggak bekawan namanya.

Sebanyak dua mobil dikerahkan tim kami untuk mengunjungi tempat ini. Leo bahkan sempat kebingungan di mobil dan mengasosiasikan rumah makan M&R sebagai Purezza Cafe yang kita tuju. Memang bakalan ada cerita menarik soal hubungan M&R dengan Purezza Cafe nantinya. Tungguin saja di akhir artikel.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Mungkin ini pertama kalinya gue mengunjungi cafe yang kalau masuk harus membunyikan bel dahulu. Purezza cafe tidak sembarangan menerima tamu, melainkan tamu yang telah reservasi terlebih dahulu. WOW. Private dining, bener-bener private seperti yang dielu-elukan ownernya sebelum kedatangan kami.

Penampilan eksterior Purezza Cafe sih tampak normal-normal aja saat kami pandang dari dalam mobil. But, what surprised us was when we started to make our first step passing the door. Kami disambut oleh sebuah ruangan kecil banget dengan sebuah cermin besar tepat dihadapan kita dan toilet dibelakang cermin tentunya. Keseluruhan ruangan kecil ini ditempeli dengan wallpaper bunga bergaya klasik. Semakin lengkap pula rasa eerie kami saat mata tertuju ke pintu yang menghubungkan ruangan kecil ini ke ruangan utama. Dua pintu kayu geser yang sepertinya sudah lapuk dan dimakan usia.

Kami sempat salah sangka dengan kengerian ruangan kecil tadi dan pada saat yang bersamaan kami menyesal sekaligus terbelalak takjub dengan suasana ruangan utama yang mengagumkan.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Hiasan dinding ala peranakan, sepeda ontel kuno di sisi kanan kami lengkap dengan keranjang dan sedikit buket bunga di atasnya, gantungan pot pot bunga dengan tumbuhan hijaunya yang segar di atap dan keseluruhan warna pastel dan campuran kuning dan hijau pekat yang mencerminkan suasana khas Melayu. Keseluruhan harmoni interior ini mampu membuat gue dan seluruh tim terpana dan hampir menghabiskan waktu 1 jam untuk sekedar berfoto ria, not to mention their epic table setting.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Piring, gelas, hiasan bunga, sendok yang dimulai dari sendok sup, sendok dessert dan sendok main course ditata rapi sepanjang meja yang mampu memuat sebanyak 6 personil. Masing-masing dari kami mengisi bangku-bangku seakan sudah paham posisi duduk kami. Tertib dan rapi.

Seorang wanita yang berpenampilan hitam elegan yang rapi dengan rambutnya yang curly dan agak mengembang serta senyum khasnya yang sulit dilupakan keluar dari biliknya dan menghampiri kami, yang kemudian kami kenal sebagai Auntie Mita.

Who’s Auntie Mita?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Auntie Mita – pemilik Purezza Cafe

Saat yang lain masih sibuk dengan obrolan ringan masing-masing, Bu Mita bercerita cukup banyak bersama Leo, gue dan beberapa dari kami lainnya. Topiknya tidak jauh-jauh dari seputar cafenya ini. Nah, di sinilah kemudian kami tahu kalau Rumah Makan M&R awalnya didirikan oleh Auntie Mita, yang kemudian di-takeover oleh adik perempuannya.

Pada masanya, Rumah Makan M&R menyajikan menu-menu gabungan dari Chinese Food dan Peranakan Style Food. Why? Karena pengunjungnya saat itu sebagian besar merupakan turis yang berasal dari Negeri Jiran, Malaysia. Yes, turis yang gemar dan terbiasa dengan makanan khas Peranakan.

Bertolak dari sana, Auntie Mita kemudian memiliki ide untuk membuat satu restoran khusus yang menyajikan makanan khas Peranakan, lahirlah Purezza Cafe dengan sistem “reservation only yang membuatnya menjadi cafe “private“.

The Peranakan-Style Cuisine

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Ebi Pete

Tampaknya Head Chef Purezza Cafe tidak sanggup menunggu lama-lama untuk memamerkan keahlian memasaknya yang tertuang pada makanan-makanan yang akan disajikan sebentar lagi. Ebi Pete menjadi yang pertama diantarkan ke depan kami. Gue pribadi sempat salah mengartikannya sebagai nasi goreng. Maklum masih kebawa sama feel Nasi Goreng Pete yang di post di feeds Instagram @Makanmana minggu kemarin.

Surprisingly, Ebi Pete ini yang pada akhirnya menjadi menu favorit dari kami. Aroma dari petenya tidak bercampur dengan ebi yang membuat mereka yang “non-pete” seperti gue bisa menikmatinya dengan tenang. Ebinya yang lembut dan dominan asin bener-bener menjadi kawan makan nasi yang paling klop. Gue pribadi bahkan berani memberi predikat “sempurna” untuk menu ini, mengingat klaim ownernya kalau makanan di Purezza ini tidak menggunakan MSG.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Udang Nenas Nyonya

What’s come after that Ebi Pete on our favorite list is this Udang Nenas Nyonya. Udang yang ukurannya bahkan 2x lebih besar daripada sendok kami ini dimasak dengan bumbu kari, nenas dan tomat untuk lebih menguatkan rasa manisnya. Kami dipaksa setuju akan klaim ownernya yang mengatakan bahwa beliau menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan fresh pada setiap masakannya.

Udang yang disajikan pun mendukung pernyataan tersebut. SEGAR, yang kami simpulkan dari manis alami udang tersebut serta teksturnya yang masih garing-garing kenyal dan juicy. Potongan nenas yang terpampang juga bukan sekedar hiasan. Hardy bahkan terkejut kalau rasa nenasnya ternyata memang manis.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Daun Ubi Jalar
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Babi Kecap Nyonya
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Daging Ikan Masak Kencong
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Kiamcai Ak dengan potongan daging babi di dalamnya.

Hampir kesemua menu yang disajikan tidak ada yang mengecewakan. Babi Kecapnya yang manis dan juicy, Ikan Kencongnya yang terasa fresh, tidak amis dan masam-masam segar bahkan Kiamcai Ak dengan potongan daging babi yang masih berlemak dan lembut semuanya tidak bersisa kami libas. Meskipun di meja sebelah yang dominan cewek bersisa, KAMI BUNGKUS PULANG.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Cewek-cewek ini lebih milih jaga body, kecuali Leo yang lahap nafsu makannya.

Anyway, kami sempat disajikan dulu sedikit makanan pembuka berupa Kue Keladi dengan Babi Cincang. Please take note kalau Kue ini bukan buatan Purezza Cafe melainkan buatan tangan teman owner.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Semua orang sudah terduduk lemas dengan senyum merekah di bibir, menceritakan pengalaman menikmati makanan barusan masing-masing, membandingkan menu yang satu dengan yang lain, menciptakan hubungan kedekatan yang lebih dari sekedar teman satu tim, menjadikan kami sedekat keluarga.

Dan masih saja Purezza Cafe tidak henti-hentinya mengejutkan kami. Mengantarkan dua porsi Kue Lupis dan saus gula merahnya yang manis ke meja kami sebagai makanan penutup. Kami kira proses jamuan makan telah berhenti sampai di dirapikannya meja kami tadi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Kue Lupis

Ada alasan tertentu dibuatnya sistem “Reservation Only” pada cafe ini. Seperti kata Bu Mita sebelumnya, makanan yang disajikan harus berada dalam keadaan High Quality. Artinya, bahan makanan yang digunakan harus fresh dan bukan berasal dari stok lama. Dengan sistem pemesanan seperti ini, kontrol terhadap bahan makanan menjadi lebih terjaga. Auntie Mita hanya perlu mempersiapkan bahan makanan sehari sebelum kedatangan pengunjung agar tetap fresh.

Will We Come Back Here?

Banyak opini dari masing-masing dari kami. Beberapa berpendapat kalau hanya untuk sekedar masakan rumahan tidak perlu sampai ke private dining segala, ketika beberapa lainnya berpendapat untuk kesan pribadi dan atmosfirnya yang homey serta makanannya yang memang sesuai di lidah, mereka akan kembali bersama keluarga tentunya.

Well I think, gue pribadi harus kembali lagi kemari bersama keluarga. Somehow, tempat ini memunculkan kenanganku saat dinner SaCapMeh-an kemarin bareng keluarga. Apalagi, memang makanan di sini tidak ada yang mengecewakanku, malah sebaliknya. Mungkin aku akan menceritakan betapa enaknya makanan ini sampai-sampai orang lain berpikir kalau aku tim promosi Purezza Cafe. Besides, menurut salah satu dari kami, cita rasa Peranakan seperti yang dulu pernah dirasakan saat berada di Malaysia mampu dihadirkan kembali di Medan dengan sangat apik.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Tidak Full Team

Anyway, thanks a lot Auntie Mita and Purezza Cafe for hosting us that day. Such a remarkable lunch experience we were having.

Purezza Cafe
Jalan Taruma No.52
(061) 452 1603
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/2WmGe1C3yHA2


5 Instagramable Cafe di Medan Biar Dongkrak IG Kamu Jadi Selebgram

$
0
0

Time to fill up your instagram feeds guyss! Nah, buat kalian yang bingung mau narsisan di mana, you may check these places out!

Tanpa panjang lebar lagi, here you go, 5 instagramable cafe in Medan versi MaMa.

1. Sensuri CoffeeSensuri Sei Besitang.jpg

Flagship Sensuri yang pertama itu bukanya di Singapore pada tahun 2017, namanya “The Betterfield Cafe”, closed by publication date of this article. Kalo kalian tau, letaknya ada di High Street, dekat National Gallery Singapore. Kemudian, mereka pindah ke Medan dan buka outlet di Jalan Pattimura dan Jalan Sei Kera.

Yang unik dari cafe ini yaitu interiornya yang berbasis warna pink. Mungkin beberapa orang merasa bahwa cafe ini cuma cocok untuk cewek karena warna pink-nya. But, pink is a universal color, you know? So, buat cowo-cowo, nggak usah malu kalo kalian mau shoot di tempat yang pinkish.

Nah, Sensuri baru saja buka outlet mereka di Parkson Centre Point Mall. Interiornya nggak begitu pinky lagi sih but still a cozy place to hangout with your pals. Sudah dikunjungi belum?

Sensuri Centre Point (6).jpg

Sensuri Centre Point (5)

Sensuri Centre Point (3)

Sensuri Centre Point (4)

Sensuri Centre Point (2)
Ada booth “The Original Edushirt” juga

2. Coffeenatics

coffeenatics (2)

Design cafe yang satu ini lebih ke woody-brownish gitu. Yang gue suka dari design cafe ini yaitu dim lights-nya. Memang sih ada orang yang kurang suka dengan cafe yang lighting-nya agak gelap but I personally like dim lights. Karena lampu remang bisa merilekskan pikiran, apalagi habis pulang kerja dimana kalian itu stress banget.

A fun fact, menurut ilmuan, dim lights allow you to make smarter decisions. What do you think?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
You can find lots of mini cacti here

coffeenatics (1)

3. 38 Coffee Lab

Cafe yang letaknya di Jalan Dagan ini sudah buka sejak Desember 2016. Interiornya sih monochrome, clean, and cozy menurut gue. Penyusunannya pun rapi, and this place is quite spacious. Kalian bisa lihat banyak mini cutie plants disini. Mungkin owner-nya cinta tanaman yah?

38 coffee lab (3)

38 coffee lab (4)

 

38 coffee lab (5)
Spot buat yang jomblo untuk duduk dan menatapi nasib diluar jendela.

Can I say this is one of the most aesthetic cafe in Medan? Yayy!

4. Pilastro

pilastro 3

Kalo cafe yang satu ini, biasanya terkenal dengan neon lights nya. If I’m not mistaken, ini cafe pertama di Medan yang pake neon lights.

Nah, Pilastro yang di Jalan Sudirman ini bukanlah first outlet mereka. Pilastro yang satu ini merupakan hasil kolaborasi dengan Hana Bank dengan konsep “banking over coffee”.

pilastro 2

pilastro 1
Bukan cuma anak muda yang boleh nongkrong. Mamak-mamak juga dong!

Memang cafe ini nggak luas amat, tapi tempat ini terang dan quite cozy menurut gue. Buat yang ingin lebih banyak inhale fresh air, outdoor are boleh kamu tuju di bagian belakang cafe ini. The nicest thing is, parkirannya luas 😀

 

5. Ismud Park

Yang namanya sudah “Ismud”, pasti letaknya di Jalan IsMud alias Iskandar Muda dong kan? Hal unik dari cafe ini yaitu keunikan dari designnya yang menggunakan cabin container. Nah, di dalam Ismud Park ini ada 3 tenants, yaitu Five Corners Cafe and Bar, Martabak Buddy, dan Monjardin.

cafe-lucu-medan

cafe-keren-medan

Gue suka banget sama open space-nya sehingga pencahayaan di tempat ini cukup baik. Tapi, airflow nya nggak gitu bagus jadi boleh dibilang agak panas. So, don’t wear sweaters when you come here, okay?

2015-cafe-in-medan

Warna terang dari kursi yang terbuat dari drum minyak ini sangat menarik perhatian gue. Somehow menghilangkan rasa ngantuk MaMa, wkwkwkwk.

So, here are 5 instagramable cafe in Medan versi MaMa. Buat kalian yang sudah nggak sabar mau narsisan, take it slow dulu buat maskeran, facial, nyatok rambut, makeup, dll yaa! Nah, tentunya masih banyak lagi cafe yang Instagramable di Medan, beri comment di bawah deh kalau misalnya kamu ingin MaMa bahas di artikel berikutnya! Ciao!

Siraman Rohani Dari BPK Haleluya

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Gue nggak tahu penggunaan nama Haleluya ini alasannya apa, tapi yang jelas gue pribadi seakan menemukan cahaya terang dari langit karena BPK-nya yang mendarat tepat di hati.

Pantang rasanya duduk berlama-lama di RM BPK tanpa segera memesan makanannya. Sekilo daging panggang, kidu-kidu dan tidak lupa yang wajib hadir yaitu saksang pun menjadi ‘pilihan’ kami saat itu–semua itu yang ada di dalam menu.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Daging Babi Panggang
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Kidu-kidu

Dari sekian banyak BPK, gue pribadi memastikan akan kembali ke tempat yang satu ini karena daging Babi Panggangnya yang empuk, juicy dan berlemak. Kidu-kidunya juga tidak kalah jagonya dengan daging panggangnya, meski gue masih lebih suka kidu-kidu di Ola Kisat.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Saksang

Kalau saksang di Haleluya, bumbunya tidak sebasah/secair saksang di tempat lain. Bumbu darahnya cenderung mengental dan lengket pada dagingnya. Dan ternyata hal itu justru menjadi sebuah nilai plus menurutku. Sebuah sensasi yang berbeda dari menikmati seporsi saksang babi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Darah babi

Oh ya, jangan terkejut jika darah di sini tidak diberi sentuhan rempah khas Batak yaitu andaliman. Kami juga sempat bertanya-tanya. Ternyata tidak berapa lama, menyusul piring-piring kecil dengan cabai rawit dan ANDALIMANNYA. Jadi, kamu tinggal mengaduknya saja dengan darah tadi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Rumah Makan BPK Haleluya
Jalan Berdikari No. 74
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/BK3tWZVsMfp

5 Foodie Movies To Watch

$
0
0

Hello foodies! Pernah nggak sih ketika kalian menonton sebuah film, kalian berpikir, “is there any movie about food”? Nah, jawabannya ada! So, here are 5 movies that you should watch if you are a true food-lovers.

 

1. Ratatouille

ratatouille1

Film yang diproduksi oleh Pixar ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kalian. Gue itu bukan tipe orang yang suka nonton kartun, but this is an exception. Dari waktu jaman SD, film ini sudah gue putar berulang kali sampai disc-nya rusak. Maklum, jaman dulu disc bajakan cuma goceng. Hitung-hitung kalo goceng bisa beli kuota berapa megabyte doang? Apa cukup buat download filmnya dari internet? Pastinya nggak.

ratatouille2

Back to the topic, film ini bercerita tentang seekor tikus bernama Remy yang ingin menjadi koki di salah satu restoran ternama di Paris. Dia adalah salah satu penggemar chef yang bernama Aguste Gusteau. Ketika sarang Remy dan keluarganya ter-expose, mereka dengan terpaksa harus pindah melewati selokan dan pada saat itu Remy terlantar ke arah selokan yang berbeda.

Ternyata, selokan Remy pada saat itu berada dibawah restoran milik Gusteau yang sudah meninggal. Ketika Remy dan roh Gusteau sedang mengintip keadaan restoran, mereka melihat seorang pekerja di dapur yang tidak bisa masak dan dengan sembarangan mencampurkan bahan makanan ke dalam sup yang akan disajikan kepada seorang food critic terkenal bernama Anton Ego, sehingga Remy diam-diam turun tangan untuk meningkatkan rasa sup tersebut. Aksi Remy ketahuan oleh kepala chef bernama Skinner.

ratatouille3.jpg

What happened next? Tonton lanjutannya yaa.

Ratatouille
More info click: https://www.imdb.com/title/tt0382932/?ref_=nv_sr_1

 

2. Final Recipe

final recipe1

Mana nih fansnya Henry Lau Super Junior??? Yes, ini adalah salah satu film yang dimainkan oleh oppa kita. Oppa Saranghae! Biasanya kan kata orang kalo artisnya ganteng pasti filmnya enak kan?

Ada sebuah quote dari Homaro Cantu, “Most of us have fond memories of food from our childhood“. This movie proves it right! Here’s a lil synopsis for you.

final recipe2

Mark (pemeran utama) adalah seseorang yang sudah lama kehilangan ayahnya. Suatu hari, restoran yang dikelola kakeknya bangkrut dan kakeknya jatuh sakit. Mereka butuh dana untuk pengobatan yang cukup tinggi padahal pada saat itu Mark belum berpenghasilan. Dengan uang simpanan kakeknya yang seharusnya digunakan Mark untuk kuliah jurusan engineering, Mark mendaftarkan diri sebagai kontestan Master Chef di Shanghai. Babak per babak ia lewati dan sekarang yang harus ia hadapi adalah Master Chef David Chen. Awalnya, Mark nggak tau kalo chef terkenal itu longlost father-nya.

final recipe3

Lanjutannya? Check it out yourself!

Final Recipe
More info click: https://www.imdb.com/title/tt1977755/?ref_=nv_sr_1

 

3. Julie and Julia

julie and julia1

“People who love to eat are always the best people”. Kalian pernah nggak dengar atau kebaca quotes itu? Yes, this is what Julia Child said. Kalau kamu memang foodies sejati, kamu pasti tau quotes itu kan?

julie and julia2

Ceritanya, Julia itu seorang American yang pindah ke France. Di sana dia menemukan passion untuk belajar cooking yang berawal dari hobi makannya. Sayangnya, nggak ada satupun recipe book berbahasa Inggris di France. Then, dia ikut kelas di Le Cordon Bleu dan dia buat recipe booknya sendiri. Dia dijuluki sebagai orang yang mengenalkan French Cookings kepada Americans.

julie and julia3

Julie sendiri adalah seorang anak muda yang berkeinginan untuk membuat sebuah blog tentang pengalamannya memasak kembali sebanyak 524 resep milik Julia Child dalam 365 hari alias setahun. Did she make it or nah? Cek sendiri yaa!

Julie & Julia
More info click: https://www.imdb.com/title/tt1135503/

 

4. Eat Drink Man Woman

eat drink man woman 1

Film tahun 1994 ini dimulai dengan kesibukan seorang pria tua yang dipanggil “Pak Chu” yang sedang sibuk mempersiapkan makan malam untuk keluarganya. Film ini membahas tentang hubungan orang tua dengan anaknya, dimana kegiatan makan bersama menjadi hal esensial yang paling dasar bagi setiap keluarga. Acara makan malam dengan homemade foods lezat yang dimasak oleh Pak Chu sudah seperti rutinitas mingguan keluarganya.

eat drink man woman 2

Jujur saja, film ini bagaikan setan yang menggoda gue untuk stop diet. Mengapa? Karena proses food preparation di film ini sungguh-sungguh detail. Dari proses pemilihan ayam, pemotongan ayam, pemanggangan, dll semuanya sangat WOW dan realistis (potong ayamnya nggak pake manjah).  Gue ngences terus waktu nonton film ini. Jadi gue sarankan sih sebelum kalian nonton film ini, isi perut kalian dulu deh. Jangan nonton film ini kalau kalian lagi on diet, pasti gagal :D.

eat drink man woman

eat drink man woman 4

Eat Drink Man Woman
More info click: https://www.imdb.com/title/tt0111797/?ref_=nv_sr_1

 

5. Cook Up A Storm

cook up a storm 1

Lagi dan lagi film yang dibintangi oleh artis Korea, yaitu oppa Jung Yong Hwa. Kok artis korea talented banget yah sampai bisa buat chinese film?

Sebenarnya film ini adalah film untuk CNY 2017. Sudah ada yang nonton belum?

cook up a storm 4

cook up a storm 3

Ceritanya, ada 2 chef terkenal disini. Yang satu adalah Cantonese street cook bernama Sky Ko, yang satu lagi adalah French-trained Michelin-starred chef bernama Paul Ahn. 2 dekade lalu, Ayahnya Sky meninggalkannya untuk melanjutkan karir sebagai chef ternama. Sedangkan Paul, memiliki sebuah konflik dengan pemilik restoran dimana ia bekerja. Nah, awalnya Sky dan Paul itu bermusuhan. Tetapi karena suatu masalah mereka berdua harus bekerja sama mengikuti sebuah kompetisi memasak, well, they made a good team though.

cook up a storm 2

Babak demi babak mereka lalui bersama. Sampai akhirnya, mereka masuk ke babak final dimana salah satu dari mereka harus melawan God of Cookery, yaitu ayahnya Sky. Kira-kira, mampukah Sky melawan ayahnya? Tonton lanjutannya yaa!

Cook Up A Storm
More info click: https://www.imdb.com/title/tt6315750/?ref_=nv_sr_1

 

Itu dia beberapa rekomendasi film dari MaMa. What do you think? Are you guys interested? Bagi yang sudah nonton film-nya, comment dibawah yaa 🙂

Menjelajahi Kuliner Legendaris: Mie Pangsit Tiong Sim

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Mie Pangsit Tiongsim, tempat ini menjadi satu-satunya makanan berbahan dasar mie yang masuk ke artikel 5 Kuliner Wajib dikunjungi saat ChengBeng.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Menonton aksi meracik mie-nya sangat menarik. Meski bukan owner/pengelolanya langsung yang turun tangan untuk menahkodai dapur mereka, performance dari asisten-asistennya saat meracik seporsi Mie terlihat sangat menarik. Berbagai detail penting juga dilakukan sesuai arahan dari owner.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dimulai dari penggunaan timer saat merebus mie, cara mengaduk mie, takaran porsi dagingnya, dll, tampak seperti sebuah film diputar langsung di depan mata. Prosesnya cukup cepat kok, jadi kamu tidak perlu menunggu lama dan menahan rasa lapar lebih lama.

Gue sempat terbelalak melihat topping daging kecapnya dan ayam suwirnya yang rame buanget! Tapi, gitu gue confirm harganya, rasa shock gue perlahan memudar. Hmmm~ Wajarlah, 40ribu, coy!

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Mie Pangsit Tiong Sim (40rb)

Kebiasaan gue saat makan mie pangsit adalah TIDAK menuangkan kuahnya terlebih dahulu agar lebih terasa aroma asli mienya seperti apa. Suapan pertamanya bikin mata gue berbinar. Daging kecapnya yang lembut dan manis menari-nari di atas lidah saat gue kunyah. Tekstur dari ayam suwirnya juga membaur dengan tekstur daging kecapnya. Tidak terasa kontras, tapi masih dapat dibedakan mana ayam dan mana babi.

Entah kenapa pangsitnya yang dua biji menjadi nilai plus buat gue. Mungkin karena jarang banget gue menemukan gerai yang memberikan pangsitnya lebih dari satu.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Relationship goal banget ini mah!

Terenyuh saat melihat kedua warga senior di atas saat menikmati suapan-suapan memori mereka dari semangkuk Mie Pangsit Tiong Sim. Hmmm~ Teringat diri gue yang masih single and happy (baca: jomblo akut).

Sejak 1933, tempat ini sudah melahirkan banyak pelanggan-pelanggan setia, kedua orang di atas contohnya. Menurut gue, tempat ini menjadi salah satu kuliner di Medan yang harus dilestarikan. Bayangkan jika semua kuliner legendaris di Medan termakan zaman dan berganti menjadi cafe-cafe modern. Kemanakah warga senior Medan harus melabuhkan langkah kaki mereka hanya untuk menikmati kuliner yang dia rindukan dari masa mudanya?

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Berbeda dengan dua manusia ini yang tercyduk nambo 2 porsi Mie Pangsit.

Lokasi tempat Mie Pangsit Tiong Sim ini dapat dengan mudah kamu temukan. Untuk kamu yang asing dengan jalanan kota Medan, kamu bisa menemukan tempat ini dengan mengikuti link Google Maps yang gue sematkan di bawah.

Mie Pangsit Tiong Sim
Jalan Tjong Yong Hian, simpang Jalan Semarang
Buka: 07.00 – 22.00
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/cE34APFForL2

Gerobak Kapal, Bukan Di Laut Tapi Di Darat

$
0
0

Di malam yang ‘kinda lonely’ dengan suhu yang cukup panas ini, gue diajakin keliling daerah Mandala buat berburu kuliner malam. Well, I’m searching for something new and unique. Pas gue lihat ke sebelah kiri jalan, gue nampak sebuah “sampan”. Yes, bukan di laut tapi di darat, ada sampan! Which is milik seorang penjual Sate Madura. Tanpa berpikir panjang lebar, gue hampiri aja sampan si Abang.

Personally, very personally, gue sempat bingung soal Sate Madura. Apakah itu mirip sate kacang, sate padang, atau sate taichan? Setelah melihat kuali yang berisi saus kacang, barulah gue tau kalau Sate Madura ini mirip sate kacang. Haus akan ilmu dan demi menjawab rasa penasaran, gue observe lagi. Apa lagi bedanya Sate Madura yang satu ini dengan sate kacang yang biasanya sering gue makan?

IMG_8846

Yang pertama kali gue perhatikan itu bentuk gerobaknya which is the main reason of why I decided to try this. Kalian coba perhatikan bentuk gerobaknya; apakah seperti gerobak penjual sate pada umumnya? Setelah gue interogasi abang penjual satenya, gue baru tahu kalau inilah salah satu ciri khas dari Sate Madura, gerobak yang berbentuk seperti kapal/sampan.

IMG_8872

IMG_8847

Ceritanya, abang ini sudah berjualan sejak tahun 1994, dari sejak gue belum lahir. Tapi, dia berhenti berjualan selama beberapa tahun karena gerobaknya hilang dan mulai berjualan kembali sekitar 1 atau 2 tahun lalu. Gue nggak tanya terlalu jauh soal alasan dia stop jualan selama beberapa tahun. Mungkin karena dia mau ngumpulin modal untuk beli gerobak kapal yang baru. Kalau mau jual sate Madura kan nggak mungkin abangnya nyuri gerobak penjual lain ya kan?

IMG_8877

Letaknya di depan Dinwil Laundry, tepatnya di persimpangan jalan Mandala dan Pukat Banting I. Abang ini start berjualan jam 6 sore. Letaknya tepat berada di kaki lima pinggiran jalan. Jadi kalau kalian mau kesini, usahakan bawa teman yaa karena malam hari itu mungkin agak berbahaya. Apalagi kalau kalian itu cewek. Kalau kalian cewek yang ke-cowok-an seperti gue itu sih nggak masalah. Wohohooooh! Cheers to tomboys!!!

IMG_8849

Cara masak Sate Madura ini pun cukup berbeda dari sate kacang pada umumnya. Sebelum dipanggang, daging ayam yang digabung dengan kulit dan lemak ayam yang sudah ditusuk itu diselimuti dengan mixture dari saus kacang plus kecap manis. Katanya sih biar lebih tasteful and rich.

IMG_8850

Nah, setelah satenya well-coated, barulah abang itu mulai proses pemanggangannya.

IMG_8831

Looks so tempting, right? Nah gengs, cara pemanggangannya juga nggak sembarang. Biasanya kan sate itu dipanggang dengan arang. Tapi, Sate Madura enggak. Panggangnya pun menggunakan batok kelapa. Here’s a closer look! Mungkin tampaknya tidak begitu jelas, tetapi kalau kalian perhatikan baik-baik, you guys will know that’s definitely different.

IMG_8834

IMG_8881

Tak ketinggalan juga lontong yang ukurannya pas banget untuk mulut gue yang agak kecil. Pastinya sih nggak sebesar mulutnya anak MaMa yang suka kuncir rambut itu (pembaca setia Makanmana.net pasti tahu siapa itu) #MaafkanSayaCocohIrvan.

IMG_8882

Disaat seporsi sate menghampiri meja, gue cuma bisa telan ludah karena harus menahan lapar. Alasannya cukup sederhana, tak jauh dari kata “eksis”. Gue harus foto Sate Madura ini biar teman-teman gue ngiler dengan keindahan sate ini di saat mereka buka IG Story. Dan yang pastinya, fotoin biar pembaca artikel ini juga turut merasakan kelaparan gue disaat itu. Whooppss, sorry not sorry 😀

IMG_8884

Wuahh…. di gigitan pertama potongan sate yang diselimuti saus kacang ini, I feel like I should just eat this everyday for months! Entah kenapa gue suka banget dengan sate yang satu ini.

Di suapan kedua, gue merasakan ada sedikit rasa asam that blends in my mouth. Trus, gue tanya abangnya, “Bang, abang taruh apa ini? Kok ada rasa asemnya?”

There’s a little magic touch, yaitu sedikit perasan jeruk nipis. Surprisingly, perasan jeruk nipis itu buat rasa saus kacang yang manis menjadi well-balanced dan nggak jelak walaupun gue makan banyak.

Oh ya, harga 1 porsi Sate Madura ini cuma sekitar 15rb dengan 10 tusuk sate dan 1 lontong. Quite affordable right?

IMG_8888
Jangan lupa tapao sebungkus buat snack tengah malam.

Another unique thing about this Sate Madura, yaitu cara bungkusnya ketika kalian tapao. Bentuknya seperti kerucut gitu which I found so interesting and artistic.

As I leave this place, cuma 2 hal yang ada di benakku. First, apakah orang Madura itu pada kreatif ya? Kok dari bungkusan satenya saja pun beda dari yang lain? Kedua, gue HARUS kembali untuk Sate Madura ini bagaimanapun itu. YAAYYY!!!

IMG_8872

So, will you guys try this out? Comment down below!

Medan Juga Punya Makanan Low-Budget

$
0
0

Untuk anak-anak rantau yang kost di Medan, pelajar yang uang jajannya dikit, dan buat kalian yang sedang menghadapi bulan tua… you’ll need this valuable life-saving information!

Abaikan makanan mahal yang sedang menghantui kalian di mimpi, karena MaMa akan membantu kalian untuk mencari makanan yang nggak bakal buat kantong bolong. Kalian nggak perlu makan nasi putih dengan telur goreng ditambah sentuhan kecap manis, bahkan nggak perlu lagi ditambah kecap asin biar nasinya agak becek. Sering ‘kan? Ngaku aja deh.

Simak deh ulasan lokasi berikut ini yang bisa bikin kamu bertahan hidup sampai gajian nanti.

 

1. Mie Aceh Bang Is

Mie Aceh Bang Is (2)

Buat anak-anak Sutomo 1 pasti sudah nggak asing lagi sama Mie Aceh Bang Is. Warung ini terletak di depan sekolah SMP/SMA Sutomo 1. Walaupun namanya “Mie Aceh Bang Is”, tapi best seller-nya bukan mie aceh melainkan nasi gorengnya.

Mie Aceh Bang Is (3)
Where a piece of art begins.
Mie Aceh Bang Is (4)
Irresistible smell of artwork.
Mie Aceh Bang Is (5)
Air liur mulai mengalir…

Dulunya, gue sama seatmate gue berlangganan dengan Bang Is. Kami cuma pesan 1 bungkus nasi goreng seharga 10 ribu dan kami bagi 2. Jadinya 1 orang cuma keluar uang 5 ribu. Uniknya, walaupun seporsi nasi goreng ini sudah kami bagi 2, kami masih bisa merasa kenyang. This is why I said that this is so much affordable.

Mie Aceh Bang Is (6)

Mie Aceh Bang Is (7)

Hanya dengan harga segitu kalian bisa mendapatkan seporsi nasi goreng dengan pilihan telur mata sapi atau telur dadarnya yang agak martabak telur style, ditemani dengan ikan asin, sedikit kacang goreng, acar dan kerupuk. Rasanya juga not bad menurut gue pribadi. Bila dibandingkan dengan nasi goreng di dalam kantin sekolah gue, kurasa ini masih lebih enak karena rasa pedas asinnya cukup pas. Yang pastinya, dengan sedikit bumbu rahasia yang bernama “micin”.

Mie Aceh Bang Is (1)
Kata abangnya, “dek, fotoin dulu abang ini”. Jangan lupa tag @mie.aceh.bang.is ya kalau fotonya sudah masuk Instagram.

Mie Aceh Bang Is
Jalan F.L. Tobing / Jalan Bintang
Lokasi : https://goo.gl/maps/wHc6kJ9XpNP2

 

2. Talaud Corner (M2)

Talaud Corner (4)

Sambil “menikmati” asap rokok tukang parkir dan tukang becak yang kadang bikin nafas gue nggak karuan, gue pun menyicipi pesanan gue dan anak-anak MaMa lainnya, yaitu Indomie Kuah Telur, Nasi Goreng Telur, dan menu yang nggak boleh ketinggalan, Indomie Krimer.

Talaud Corner (1)

Untuk indomienya, gue merasakan ada aroma cabe yang digunakan selain dari cabe dalam bumbu indomie itu and that’s what I like.

Talaud Corner (3)

Tapi, something unlucky happened to me. Gue lupa aduk indomienya sebelum disantap sedangkan bumbu indomienya ternyata menumpuk di atas. Guess what, gigitan pertama gue terasa asin banget macam mau minta kawin.

Taste nasi gorengnya sih biasa aja. Nothing really special. Nasi gorengnya ada manis-manis gitu, pastinya bukan manis Le Minerale melainkan manis dari kecap manis.

talaud corner.jpg

Inilah yang menjadi best seller Talaud Corner, yaitu Indomie Krimer. Rasanya agak mirip Indomie Carbonara. Tapi, yang satu ini nggak bikin eneg, malah bikin kamu pengen balik kesini lagi. Hayoo… Alumni Methodist 2 balik saja! Jangan merindu, berat. Biar MaMa saja.

Talaud Corner
Jalan Talaud Simpang M.T. Haryono
Lokasi : https://goo.gl/maps/JXu9EbsCBZ72

 

3. Aniang Vegetarian

IMG_9976IMG_9970

Pernah nggak kalian merasa kalau makanan vegetarian yang seharusnya murah ternyata bikin kantong sobek saat kalian bayar di kasir? This happened to me before. Where’s the logic? Padahal ‘sayur’ seharusnya lebih murah daripada ‘daging’. Gue rasa bukan gue saja yang berpikir begitu, do you?

Berbanding terbalik dengan makanan vegetarian yang satu ini…

Beberapa tahun lalu, gue diajak teman untuk gojekin makanan Aniang Vegetarian. Disaat gue cek pricelist di aplikasi Gojek, gue syok dengan harganya yang lebih murah daripada harga vegetarian food pada umumnya.

IMG_9981

Di masa SMA, gue sering gojekin makanan dari sini ke sekolah untuk makan siang. Bukan hanya waktu Che It & Cap Go, bahkan hari biasa. Well, ada kalanya gue merasa lelah dengan makanan berdaging begitu. Dengan harga hanya 13 ribu untuk 1 bungkus nasi sayur yang porsi nya cukup besar, gue rasa ini affordable banget buat masa #SaveBulanTua terutama pada hari Uposatha (Che It & Cap Go).

Aniang Vegetarian
Jalan Sumatera No. 101
Lokasi : https://goo.gl/maps/fjYcwDqYYAB2

 

4. Nasi Urap Pasar Ramai

nasi urap pasar ramai (2)

Nasi Urap yang letaknya di Pasar Ramai ini nggak susah dicari kok. Kalau kalian masuk dari Jalan Asia Baru, lurus saja sampai kalian melihat ada kopitiam di sisi kiri. Nah, tepat di seberangnya, di sudut mulut gang mengarah ke dalam pasar, itulah letak nasi urap ini.

Walaupun lokasinya agak sempit, tapi setiap gue lewat sini, pembelinya tetap ramai banget. NO BREAK!

nasi urap pasar ramai (1)

Gerai yang satu ini bukan hanya menjual nasi urap, tetapi juga ada mie goreng, pecal, peyek, dll. Pilih sesuai seleramu saja. Toh bulan tua bukan cuma 1-2 hari, lewat tanggal 15 sudah termasuk bulan tua ‘kan? 😀

nasi urap pasar ramai (3)

Porsi Nasi Urap yang satu ini sangat memuaskan perut gue. Dengan harga 13 ribu, gue sudah dapat ayam rendang, urap, tumis tempe, tahu, bihun, sambal dan yang pastinya nasi. Go give ’em a try!

Nasi Urap Pasar Ramai
Jalan M.H. Thamrin (Pasar Ramai)
Lokasi : https://goo.gl/maps/KVnrq8RGku72

 

5. Ketoprak Jakarta

ketoprak jakarta (3)

Di sela-sela malam minggu yang lonely banget, gue iseng-iseng keliling Medan. Somehow, mata gue tertuju pada gerai yang satu ini saat gue melewati Jalan S. Parman. Mungkin bisa dikarenakan keramaian yang menumpuk di gerai ini.

ketoprak jakarta (2)

Sambil gue perhatikan aksi si Bapak ulek kacangnya, iseng-iseng gue nanya, “Pak, ini bukannya gado-gado ya?”

“Beda dek, ini ketoprak. Kalau gado-gado itu uleknya di batu ulekan dan boleh beberapa porsi sekaligus. Sedangkan kalau ketoprak, yah, seperti ini. Ulek-nya di piring langsung”, kata Bapak yang tampaknya sudah cukup berumur.

ketoprak jakarta (1)

Kalau dipikir-pikir, gila juga ya gue. Sudah bertahun-tahun melanglang buana di Medan ini tapi masih nggak tau bedanya ketoprak sama gado-gado. Atau mungkin memang kebanyakan anak muda itu nggak tau yah?

ketoprak jakarta (4)

Mungkin karena uleknya itu per porsi, makanya rasa dari ketoprak ini cukup konsisten. Karena lebih handle with care. Meski rasanya dominan manis, tetapi rasa gula merah tidak menutupi rasa kacangnya. Dengan harga 13 ribu, ketoprak ini cukup mengenyangkan perut gue.

Ketoprak Jakarta
Jl. S. Parman No.250A (Seberang Mantra Manado)
Lokasi : https://goo.gl/maps/YsbbJh9eukS2

 

6. Warmindo Agam

warmindo agam 2

Warmindo alias warung makan indomie yang satu ini boleh dibilang masuk ke golongan warmindo yang terkenal di Medan. Disinilah semua status sosial di sama-ratakan. Kalian bisa menemukan orang yang nyetir sport car sampai orang yang jalan kaki disini.

warmindo agam 3

Indomie disini pastinya beda dari indomie yang kalian masak sendiri di rumah. Why? Mereka menambahkan bumbu racikan mereka sendiri. That’s what makes it so special! Dengan harga sekitar 10 ribu kalian bisa mendapatkan indomie special ini.

warmindo agam 4

Disini, bukan cuma indomie yang dijual, tapi ada makanan lainnya seperti Mie Aceh, Ifumie Goreng, Nasi Goreng, Nasi Prang, dan berbagai cemilan lainnya.

Warmindo Agam
Jalan Teratai (Komplek Multatuli)
Lokasi : https://goo.gl/maps/VkGUmboaipy

 

7. Pecal Mbak Supia

pecal mbak supia 1

Dari beberapa warung pecal yang gue pernah kunjungi, Pecal yang satu ini mempunyai bumbu kacang yang berbeda. Butiran kacangnya sangat terasa dan boleh dibilang cukup banyak sehingga makanan ini cukup mengenyangkan.

pecal mbak supia 12

Pecal Mie dan Pecal Lontongnya cuma 15 ribu, kecuali Nasi Pecal yang dikenakan biaya tambahan sebesar 3 ribu.

Favorit gue dari dulu tetap jatuh ke Pecal Mienya. Kalo Pecal Nasi, takutnya kekenyangan. Seporsi Pecal Mie dengan saus kacang yang nikmat, plus Peyek Kacang seharga 5 ribu yang gurih, worth it!

Pecel Mbak Supia
Jalan Sei Putih Baru No.14, Medan
Lokasi : https://goo.gl/maps/vGP98avsR3H2

 

8. Warkop Cengal

warung cengal

Nasi Goreng yang satu ini harusnya sih nggak asing lagi bagi kalian yang kuliah di UNPRI.

Cara masaknya juga nggak pake balap alias sekali masak banyak kali, tapi sekali masak cuma 5-6 porsi saja, jadi rasanya juga cukup konsisten. Di dalam nasi goreng ini ada satu bumbu cabe rahasia, yang biasanya disebut “belacan”.

Buat kalian yang kesini makan bersama pacar, kalian nggak bisa duduk berhadapan muka karena meja disini semuanya lengket ke tembok berhubung letaknya juga di gang sempit. Jadi, kalau mau lihat wajah pacar kalian, duduknya agak serong sikit yaa!

Warkop Cengal
Jalan Cengal
Lokasi : https://goo.gl/maps/PerRwhMBXCs

 

Terkadang, kita terlalu sering nyari makanan yang high class sehingga saat tiba waktunya dompet berkata tidak, kita kewalahan untuk mikir makanan apa yang murah di Medan. Sometimes, you just need to explore makanan jalanan di Medan. Bukan cuma makanan di cafe-cafe yang enak, tapi makanan jalanan juga banyak kok.

So, let’s explore! Kalau kalian tau makanan murah lainnya di Medan, comment dibawah yaa ^.^ ! Jangan lupa share ke teman kalian biar kantong mereka nggak bolong. Oyah, buat kalian yang sudah kunjungi tempat-tempat rekomendasi MaMa yang ada diatas, jangan lupa post di Instagram dengan #SaveBulanTua yaa!

Menyulap 4 Makanan Membosankan Menjadi Pelangi

$
0
0

Di zaman sekarang, gue rasa kita semua mesti setuju pada satu hal, bahwa rasa bukanlah segalanya (mirip tagline iklan ya… hahaha). Begitu banyak penggiat F&B yang berhasil memberikan sentuhan ajaibnya pada makanan mesti gugur di tengah perjalanan. Selain branding dan teknik marketing, penampilan atau presentasi merupakan salah satu faktor survive tidaknya suatu brand.

Penggiat F&B Medan pun pada berlomba-lomba memberikan presentasi makanan yang semakin lama semakin unik. Sampai-sampai penggunaan warna-warni yang meriah pun diimplementasikan kepada makanan. Lagian, memang menurut riset membuktikan bahwa warna dari penampilan makanan dapat mengubah nafsu makan seseorang.

Saat ini, mereka saling bersaing menampilkan presentasi makanan yang unik sesuai dengan kreativitas masing-masing. Makanan yang membosankan seperti roti panggang, brownies, dan sebagainya pun sudah disulap dalam sekejap mata menjadi makanan dengan warna yang nge-jreng banget seperti pelangi.

Apa sajakah makanan-makanan itu? Keep scrolling to see more!

 

1. Rainbow Cheese Toast – @kimochizu.id

P7310041

Gosh… Nama brand ini cukup mengingatkan gue dengan beberapa koleksi pribadi yang disembunyikan di bawah kasur. Nope! We’re not talking about that! What I meant is, nama brand ini cukup catchy dan memorable.

Kimochizu, dengan logo Unicorn, berhasil membawa perubahan pada roti bakar yang tradisional. Kalau kamu tahunya roti bakar itu cuma dua lembar roti tawar yang dibakar, diberi selai coklat di dalam, lalu kedua roti saling ditimpa dan digepengkan, kamu ketinggalan sekitar 2-3 tahun di dunia ini. Percayalah, bro, kamu kurang gaul.

P7310048

Roti Panggang yang disajikan tidak digepengkan. Melainkan sudah dibelah di bagian tengah roti tanpa memisahkan potongan rotinya. Memang tujuannya ya supaya kamu tarik dulu roti panggangnya (mungkin untuk difoto atau story) kemudian dinikmati.

Personally, ini cukup menarik perhatian gue. Eventhough my euforia for it was decreased a lil when I try it for the first time, gue mesti salut sama si owner yang berhasil menggunakan ekstrak buah-buahan sebagai pewarna alami kejunya. Setidaknya begitulah ngakunya. Menurut gue sih, rasa buahnya tidak begitu intens dan mungkin tersamarkan oleh kuatnya rasa keju. Well, Chizu stands for “cheese” not “fruit”.

Kimochizu
Kong Park Jalan Adam Malik
Lokasi : https://goo.gl/maps/gt2o4cZgU6r

 

2. Unicorn Fudge – @lisanobrownie

lisano unicorn (2)

Again. Something like “Unicorn” disematkan ke nama brand yang satu ini. Entah kenapa sesuatu yang berwarna-warni atau pelangi itu harus dihubungkan ke Unicorn. As far as I know, teorinya ya hanya Unicorn bisa mengeluarkan pelangi dari tanduknya. Itu saja. CMIIW.

Unicorn Fudge, menu baru Lisano, terbuat dari taro mixture alias talas, dilapisi dengan cream cheese, dan ditambah dengan sentuhan yang bikin ceria dari sprinkles. I would say that kamu yang nggak begitu suka tipikal brownies yang manis-manis, kamu cocok dengan Unicorn Fudge ini. Merinding karena kemanisan tidak ada di kamus hidup Unicorn Fudge ini.

lisano unicorn (1)

Big applause untuk cream cheese dan sprinkles-nya yang berhasil menambah rasa dari taro brownies-nya. Gue pribadi percaya, Unicorn Fudge ini bisa menjadi short escape untuk kamu yang pengen move on sedikit dari brownies yang sudah umum-umum.

Somehow, I find it so addictive buat gue. It keep dragging me back to it. And if you’re curious, you should check the details below out!

Lisano Brownie
Brastagi Supermarket Tiara
Lokasi : https://goo.gl/maps/Pz9Rvo1r7gt

 

3. Rainbow Mee – @rainbow_mee_official

DSCF0561.jpg

Gerai mie yang satu ini harusnya nggak asing lagi bagi kalian yang tinggal di daerah Cemara Asri. Mungkin ini bukan satu-satunya dan bukan yang pertama di Medan, tapi gerai ini yang duluan mencuri hati dan perhatian gue.

Selain karena tekstur mie-nya yang asik, kenyal-kenyal ‘al dente’ gitu dan  cocok sama selera gue, konsumsi mie ini secara pribadi gue rasa lebih sehat. Katanya sih warna-warna pada Rainbow Mee ini terbuat dari bahan alami seperti sawi hijau, ubi ungu, bit, dan wortel yang masing-masing memiliki vitamin dan manfaatnya tersendiri.

DSCF0572
Terkejut kau kan isinya lauk semua. Baca di bawah.

Beda warna mie, beda pula toppingnya. Ada yang disajikan dengan potongan daging, ada yang pake bakso dan ada pula yang namanya Mie Creamy.

Buat kalian yang dine in, mie dan lauk-pauknya biasanya disajikan terpisah. Tapi, buat kalian yang take away, yah dicampur seperti bakmie pada umumnya. Quite different kalau dibanding dengan gerai bakmie lainnya. Yes, I’ll come back again for the “less-oily” and “more-healthy” reason.

Ranbow Mee
#NonHalal
Komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Timur Ruko No.70
Lokasi : https://goo.gl/maps/n3z5xpGifj72

 

4. Orange Butterfly – @kafeii.id

IMG_4469.jpg

Is there anything better than sesuatu yang segar-segar di Kota Medan yang panaaaassssss banget? Well, I guess there isn’t. Setelah berbicara panjang kali lebar di atas tadi soal food, food dan food, kali ini kita bahas beverage dulu.

Gue nggak expect penampilannya bakalan seperti ini. Gue memang expect kalau warnanya berwarna-warni dan lebih cerah atau minimal secerah warna pastel. Tapi ternyata, warnanya sedikit ke arah “dark toned”.

It’s mentioned that ada kandungan orange di minuman ini. Personally, gue nggak merasakan aroma orange yang intens. To reduce my body’s temperature and heal my dehydration, ini merupakan pilihan yang tepat.

Kafeii Coffee Shop
Jalan Sultan Hasanudin No. 5
Lokasi : https://goo.gl/maps/ZCKdrt9csEC2


Rela Keluar Dari Pusat Kota Demi Siobak Kiong

$
0
0

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Kalau di Soto Babi Aseng kamu harus stand by jam 8 atau jam 9 di kedainya, Siobak Akiong justru jam segitu baru memulai bisnisnya. Jangan anggap remeh, meski gedung tempat jualannya cukup sederhana dan hanya tersedia 5 meja, dagangan Acek ini laris manis lho. Kami saja rela turun dari pusat kota kemari hanya demi dua porsi Nasi Siobaknya yang menggoda.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Butuh tenaga dan keahlian ekstra untuk memotret aksi Acek ini saat lagi motong daging. Pasalnya, gerakan acek ini kenceng pake banget, kontras dengan penampilan usianya yang tidak lagi muda.

Seporsi Nasi Siobak-nya lengkap banget. Dimulai dari CharSiew yang dibakar hingga garing dan manis sampai ke Charsiew dengan dagingnya yang lembut juga ada. Tidak hanya itu, Siobaknya yang juicy dan smokey dipotong dengan sedikit kasar dan lebar terpampang lengkap di atas piring. Telur kecap, LapCheong dan Ayam Goreng juga turut menjadi anggota dalam seporsi Nasi Siobak Akiong.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Siobak + Nasi (30rb)
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Gerakan Acek Akiong bener-bener cepat

Oh ya! Gue lupa tanya soal nama saus yang diberikan saat seporsi Nasi Siobak kami disajikan. Rasanya yang manis dan kuahnya yang kemerahan, pekat dan kental menjadi poin-poin yang gue inget. Simply pour it to your CharSiew and enjoy! Thank me later.

Meski disediakan area dine-in di sini, tidak sedikit yang memesan Nasi Siobak untuk dibawa pulang. Well, bahagia itu jangan cuma dinikmati sendiri. Harus dibagi ke orang lain. Termasuk kebahagiaan menikmati heavenly tasted roasted caramelized pork.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Isinya sama lengkapnya dengan pesanan makan di tempat.

Nggak cuma laundry yang kiloan, Siobak dan CharSiew acek Akiong bisa dibeli secara kiloan. Tentu harga dan kelengkapannya tidak selengkap seporsi Nasi Siobak-nya, soalnya kamu hanya memilih daging apa saja yang kamu inginkan dan jumlahnya berapa banyak.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Lokasi Acek Akiong ini tidak sulit ditemukan. Kalau kamu tahu RM Gek Lan yang ada di jalan Berlian Sari, maka Acek Akiong ini duluan kamu temukan, sebelum masuk lebih dalam ke arah RM Gek Lan.

Psssttt… Siobak Akiong biasanya sudah sold-out sebelum jam 1 siang.

Siobak Kiong
Jalan Berlian Sari, sebelum RM Gek Lan, di sebelah kiri jalan
Buka: 09.30 – habis (biasanya jam 12.30)
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/GJETEYDvviB2

Seberapa Banyak Yang [Kita] Ketahui Tentang Kue Bulan?

$
0
0

Nggak lama. Bener-bener nggak lama lagi setelah tulisan ini diterbitkan, etnis Tionghoa akan segera merayakan Festival Kue Bulan atau Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival). Termasuk etnis Tionghoa di Indonesia, Medan, secara khususnya. But, seberapa banyak sih yang kita ketahui tentang Festival Kue Bulan?

Bahkan kami sendiri melakukan beberapa riset dulu untuk verifikasi informasi yang kita ketahui dan mencocokannya dengan “tujuan Festival Kue Bulan yang diceritakan turun-temurun dari orang tua”. How much do [WE] know? Let us share what we know to you.

Madam Souvenir Mooncake
Mooncake dari Madam Souvenir, Medan. (Photo by: Managrafi)

The History

Bagaimana bisa kami tidak melakukan riset dulu sebelum membuat tulisan ini? Bahkan untuk sejarahnya saja sudah terdapat berbagai versi cerita. Setidaknya ini yang bisa kami simpulkan…

Kue bulan pada awalnya dibuat sebagai ucapan terima kasih kepada dewa dan leluhur di pertengahan musim gugur, yang biasanya merupakan musim panen di bidang agrikultural. Kue bulan yang dibuat dipersembahkan sebagai sesajian atau persembahan untuk tujuan ritual sembahyang.

IMG_8376
Mooncake dari Chen’s Kitchen, Medan. (Photo by: Managrafi)

Pada versi yang mirip, kue bulan yang telah digunakan untuk sembahyang, dibelah di saat bulan penuh datang dan dibagi-bagikan ke anggota keluarga inti (keluarga inti: ayah, ibu, anak, dan keluarga lain yang tinggal serumah) untuk dinikmati bersama.

Beberapa cerita rakyat mengatakan bahwa Kue Bulan sudah muncul sejak zaman Dinasti Ming. Namun menurut hasil penelitian mendalam dari beberapa sejarahwan, dicatatkan bahwa Kue Bulan sudah ada sejak zaman Dinasti Song which is far before Dinasti Ming. Yang pasti sih kami belum ada di zaman segitu.

 

The “Drifted” Purpose

Kultur ini bertahan cukup lama, sangat lama dan sangat sangat lama. Sampai suatu saat, fungsi Kue Bulan mulai beralih.

Masih pada versi cerita yang sama, Kue Bulan “menambahkan” tujuan baru, meski tidak meninggalkan tujuan lama.

Dari yang sekedar untuk tujuan ritual sembahyang dan dinikmati bersama oleh keluarga inti, kue bulan mulai dikirimkan ke tetangga, teman, atau saudara jauh. Masih dengan ‘alasan’ yang sama yakni dinikmati berbarengan oleh keluarga inti dari si penerima pemberian.

IMG_7041
Mooncake dari Madam Souvenir, Medan. (Photo by: Managrafi)

Anyway, alasan mengapa Kue Bulan dibentuk bulat itu ya tidak jauh-jauh dari ideologi di atas. Bulat melambangkan keutuhan, kebulatan, adanya harmoni dalam keluarga yang bulat dan utuh, tidak terputuskan karena tidak bersudut.

Alright…. Kita sudahi saja sejarah yang cukup singkat ini. Kalau ditelusuri lagi nggak bakal ada habis-habisnya.

 

Gifting

Berangkat dari sana, beberapa oportunis mulai melihat adanya peluang bisnis dengan mengangkat sentimen “gifting” dari Kue Bulan. Tentu saja muncul pihak yang dengan sengaja membuat Kue Bulan untuk dijual.

Ibarat pepatah, di mana ada gula, di situ ada semut. Tidak dipungkiri, pada masanya, bisnis Mooncake cukup berkembang yang mendorong masyarakat lainnya untuk mengambil jalan yang sama dengan menjual produk sejenis. Satu demi satu produsen Mooncake bermunculan. We’re not talking about present time. This phenomenon took place far before Indonesia was known as “Nusa-Antara”. Really far before that.

babura (3)
Mooncake dari Babura Dimsum, Medan. (Photo by: Savorsnap)

Guess what? Persaingan bisnis meningkat. Hanya beberapa produsen yang sudah lebih dulu dikenal publik yang mampu bertahan, dengan mengandalkan nama baik yang sudah dibangun dari nol.

Meski begitu, Kue Bulan sampai sekarang masih menjadi lahan emas yang siap digali dan didapatkan keuntungannya. Kebutuhan akan Kue Bulan melekat sangat kuat pada tradisi etnis TiongHoa. Mulai dari yang sekedar bertamu sampai ke acara pernikahan, Kue Bulan masih difungsikan sebagai bahan pemberian.

Lalu bagaimana menepis persaingan bisnis ini?

 

MODIFIKASI!

IMG_8754
Jelly Mooncake dari Xuan’s Pudding, Medan. (Photo by: Managrafi)

Now, we’re talking about present time…

Modifikasi, perkembangan dari traditionally baked Mooncake menjadi kue bulan dengan berbagai rasa baru, berbagai bahan dasar yang unik, bahkan merubah bentuk Kue Bulan itu sendiri ke bentuk “non-bulat”.

Jelly Mooncake menjadi salah satu contoh Kue Bulan dengan bahan dasar yang sudah beralih jauh dari bahan dasar mooncake aslinya. Contoh lain modifikasi Kue Bulan adalah Thousand Layer Yam Mooncake, Kue Bulan dengan filling Yam yang memiliki tekstur eksterior yang sedikit flaky.

Rainbow Thousand Layer Yam Mooncake
Thousand Layer Yam Mooncake. (Source: Google Image)

Berbagai brand Internasional juga tidak kalah ikut modifikasi dan membuat Kue Bulan untuk tujuan mendapatkan profit, seperti McCafe dari McD dan Starbucks Coffee.

14888410986_0e26f01d13_o.jpg
Starbucks’ Mooncake (Source: Google Image)
baked-mooncakes
Traditionally Baked Mooncake dari McCafe (Source: Google Image)

Mooncake?

Diluar dari segitu banyaknya modifikasi, apakah Kue Bulan tadi masih disebut “Kue Bulan”?

Setelah perdebatan yang cukup lama dan menimbang berbagai keputusan, kami cukup yakin kalau jawaban IYA merupakan yang paling tepat. Bentuk, bahan dan rasa mungkin berubah dan berbeda, namun kalau diingat dari filosofi asli dan tujuan Kue Bulan itu sendiri which is “dinikmati bersama” maka kue-kue di atas tadi masih termasuk “Kue Bulan” yang dinikmati bersama.

Kenali Aneka Jenis Pasta Unik dari Ahlinya Pasta Italia!

$
0
0

DSC05348

Selain pizza, pasta adalah makanan tradisional Italia yang paling banyak penggemarnya di dunia. Mau direbus, dipanggang, atau dicampur dengan saus, pasta dapat diolah menjadi hidangan lezat yang disukai semua kalangan. Jika kamu sedang bosan makan nasi, pasta juga bisa menjadi santapan yang mengenyangkan. Tidak heran jika pasta kini sangat populer di Indonesia.

Apa saja jenis pasta yang sudah kamu coba? Mungkin banyak di antara kamu yang sudah pernah menikmati pasta “sejuta umat”, seperti Spaghetti, Fettuccine, Macaroni, Fusilli, dan Lasagne. Tapi tahu tidak, ternyata masih banyak jenis pasta lain yang tak kalah menarik dari itu.

Karena mengutamakan keaslian kuliner Italia dari segi kualitas dan porsinya yang besar, restoran Trattoria Medan adalah tempat di mana kamu bisa menemukan variasi pasta yang jarang terdengar di pasaran. Buat kamu pasta mania, ini dia jenis pasta unik yang wajib kamu coba saat makan di Trattoria.

1. Gnocchi

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Termasuk jenis short pasta, gnocchi (baca: /Nyoh-Ki/) umumnya terbuat dari bahan dasar kentang. Adonan pastanya digulung memanjang kemudian dipotong kecil-kecil. Gnocchi lalu digulirkan di atas garpu untuk membentuk garis-garis yang bisa mengangkut saus yang disajikan bersamanya.

Restoran Trattoria Medan baru-baru ini merilis menu barunya, Gnocchi di Patate, yang semakin menambah koleksi sajian pastanya yang sedap. Demi menyesuaikan sajian barunya dengan selera konsumen di Medan yang cenderung menyukai tekstur pasta kenyal, Trattoria membuat inovasi baru dengan mengganti bahan dasar dari kentang menjadi ubi dan memanggangnya agar tetap chewy.

Gnocchi Trattoria

Menu terbaru Trattoria Medan, Gnocchi di Patate

Gnocchi di Patate disajikan dengan potongan ham, jamur, krim, plus topping poached egg. Sebelum menyantapnya, pecahkan dulu kuning telur di atasnya dan aduk semuanya jadi satu. Selamat menikmati!

2. Ravioli

ravioli2-e1538494339340.jpg

Bentuknya yang mirip bantal persegi membuat Ravioli cenderung lebih gampang dibedakan dari jenis pasta lainnya. Pinggirannya biasa dipotong bergerigi dengan bagian tengah yang menggembung karena berisi daging atau kadang bisa juga keju atau sayuran. Ravioli mungkin bisa juga kamu sebut sebagai “pangsit”-nya orang Italia.

Ravioli

Ravioli Alla Casentinese

Di restoran Trattoria Medan, homemade Ravioli yang berisi campuran bayam, bacon, dan keju Ricotta ini dimasak sederhana dengan saus dari tomat segar. “Delizioso!” Inilah kata yang bakal diucapkan setiap orang setelah mencicipi menu Ravioli Alla Casentinese,

3. Penne

DSCF6401 (1)

Penne yang artinya “pena bulu” ini dikenal memiliki ujung potongan yang miring atau diagonal. Pasta jenis ini terbagi 2 menurut teksturnya, yaitu “Penne Lisce” yaitu Penne yang permukaannya mulus dan “Penne Rigate” yang bergaris-garis di permukaannya.

Penne Trattoria

Penne Al’Arrabbiata

Coba nikmatnya salah satu menu pasta jenis ini di restoran Trattoria Medan, seperti Penne Al/Arrabbiata yang nikmat karena kombinasi rasa pedas, gurih, dan asam dari saus tomat dan cabai segar.

4. Tagliolini

Tagliolini 2

Disebut juga Taglierini, jenis pasta ini memanjang seperti Spaghetti, namun tipis dan memiliki sudut persegi dan lebarnya sekitar 2-3 mm. Tagliolini cepat matang sehingga waktu memasaknya cukup singkat. Cocok disajikan bersama saus yang ringan, ikan, ataupun dicampur dalam sup.

Tagliolini Squid Ink

Tagliolini Neri Al Salmone

Pasta Tagliolini versi Trattoria ternyata menawarkan sesuatu yang berbeda namun istimewa. Melalui menu Tagliolini Neri Al Salmone, chef Trattoria berkreasi dengan mencampurkan tinta cumi ke dalam adonan pasta! Warna hitamnya pun terlihat kontras saat dipadukan dengan saus krim dan potongan daging merah muda dari salmon Atlantik. Cantik!

5. Tagliatelle

Tagliatelle3

Sekilas nama mereka yang mirip mungkin membingungkan tapi pasta Tagliolini di atas dan Tagliatelle ini adalah 2 tipe pasta yang berbeda. Tagliatelle bentuknya lebih lebar (sekitar 6.5 – 10 mm), pipih, dan lebih tebal dari Tagliolini sehingga mirip untaian pita atau Fettuccine. Menu pasta Tagliatelle klasik biasanya disajikan bersama saus daging atau Bolognese.

Tagliatelle

Pasta Tagliatelle Verdi Corsaro di Trattoria Medan

Ada beberapa macam menu pasta Tagliatelle yang bisa kamu nikmati di Trattoria Medan, misalnya Tagliatelle Verdi Corsaro yang berwarna hijau daun karena dicampur dengan sari bayam dan dimasak dengan seafood, bawang putih, tomat ceri, dan saus zaitun hitam.

6. Conchiglie

(P) DSCF6402 (1)

Seperti namanya, Conchiglie memiliki bentuk yang cantik seperti kulit kerang (“conchiglia” dalam bahasa Italia). Kreasi pasta jenis ini disajikan Restoran Trattoria Medan dalam bentuk menu Conchiglie Maiale Bolognese, yaitu pasta Conchiglie yang dimasak bersama tumisan saus tomat, cabai, dan potongan daging babi.

Conchiglie Trat

Pasta Conchiglie Maiale Bolognese

7. Linguine

linguine

Pasta Linguine berbentuk mirip Fettuccine dengan lebar melebihi Spaghetti (sekitar 4 mm). Jika Spaghetti lazim dicampur bersama saus daging dan tomat, pasta yang artinya “lidah kecil” ini justru biasa disajikan bersama seafood atau pesto.

Pasta Linguine

Linguine Allo Scoglio a la Trattoria Medan

Hidangan pasta Linguine a la Trattoria Medan diolah dengan variasi seafood segar, seperti udang, cumi, dan kerang yang banyak. Pencinta seafood pasti puas jika melahap seporsi Linguine Allo Scoglio ini.

8. Pappardelle

Pasta pipih ini jauh lebih besar dan lebar dari jenis pasta-pasta sebelumnya sehingga Pappardelle juga disebut sebagai “Wide Fettuccine”. Pasta berukuran 2-3 cm ini berasal dari daerah perbukitan di Tuscany.

Pappardelle

Olahan pasta Pappardelle di Trattoria diberi nama Pappardelle Verdi Al Funghi. Menu yang masuk dalam kategori vegetable pasta ini terdiri dari pasta hijau yang terbuat dari campuran bayam, saus krim, dan jamur Champignon yang lezat.

9. Tortellini

Tortellini

Tortellini in Brodo

Tortellini adalah satu lagi pasta dengan bentuk unik yang membuatnya tampil stand out dari jajaran pasta lain. Ada yang menyebut bentuknya mirip cincin, ada pula yang bilang bentuknya mirip pusar sehingga tidak heran nama lain dari pasta ini adalah Belly Button.

Di restoran Trattoria Medan, pasta Tortellini isi daging sapi dimasak dalam sup kaldu aromatik. Hasilnya adalah menu lezat bernama Tortellini in Brodo yang bakal memikat hatimu.

Ada Apa di Kampung Madras?

$
0
0

Pernah nggak sih rencana makanmu batal hanya karena nggak dapat parkir di Sun PlazaWell, you guys can fill up your empty tummy bukan hanya di mall tersebut, tapi di sekitarnya juga, which is Kampung Madras.

Yang pastinya, rekomendasi di bawah ini bukan cuma enak, tapi juga nggak bakalan bikin dompet menangis. Apa sajakah itu? Simak artikel ini yaa!

 

1. Martabak Sabas’s

martabak sabas's (5)

Tempat ini cukup hits di kalangan anak-anak MaMa, but not for me. Aku sendiri bahkan tidak pernah mendengar yang namanya Martabak Sabas’s. Kebetulan minggu lalu aku berencana untuk lunch bareng keluarga. Tapi apa boleh buat kalau sudah nggak dapat tempat parkir? Aku langsung kepikiran sama martabak idaman anak-anak MaMa. Cuss langsung ke sini deh!

Surprisingly, I like it! Aku baru tau kalau di Medan ada jual Martabak Telur yang pakai kari yang kental karena selama ini aku cuma makan Martabak Telur yang pakai kuah kari yang cair. The only thick curry sauce yang aku pernah makan sebelumnya yaitu kari yang dihidangkan bersama Prata ketika aku berkunjung ke Singapura bulan April lalu. Karinya menjadi highlight dari hidangan yang satu ini.

martabak sabas's (1)

Walaupun harganya lumayan mahal (seporsi martabak telur 30rb), I think this is worth my money karena potongan daging ayam yang dikasih juga nggak pelit. Aku dapat 2 potong paha ayam yang lembut.  Hanya dengan one swipe, dagingnya pun sudah terlepas dari tulang ayamnya. Rasanya juga intense, well marinated. Kentangnya juga mantap. Buat kalian yang suka makan makanan asin, you guys will definitely like the potato. Ketika rasa asin hasil marinate bertemu dengan lidah, MANTAP!

martabak sabas's (3)

Nah, pastikan kalau kalian lagi nggak diet ketika makan hidangan yang satu ini. Aku jamin pasti bakal gagal diet karena kuah karinya agak berminyak. But this is what makes the curry sauce taste amazing, isn’t it?

martabak sabas's (4)

Goodness on process…

Martabak telurnya sendiri sih taste just fine. Bedanya, rempah-rempah yang dipakai itu lebih banyak. Aku juga bisa merasakan aroma berbagai jenis bawang yang strong di dalam martabak telurnya. Bawang lovers will definitely like it!

Martabak Sabas’s
Jalan Teuku Cik Ditiro No. 58
Lokasi : https://goo.gl/maps/b8aRSgBJKNQ2

 

2. Bollywood Food Centre

Bollywood Food Centre (1)

Di saat aku buka pintu dan masuk ke dalam, the smell of Indian spices hypnotized me directly! It reminded me of my childhood where I smell my mom and grandma’s cooking whenever I came home from school. Ditambah dengan space yang terbatas dan meja makan yang mirip dengan meja makan di rumahku belasan tahun lalu. OHOOOOYYY, nostalgia-nya itu terasa banget.

Bollywood Food Centre (2)

Bollywood Food Centre (3)

Sehabis foto-foto interiornya, datanglah pesananku, yaitu Chicken Briyani dan Mango Lassi. Aroma Indian spices-nya sangat kuat, I must say potongan daging ayam di atas Briyani Rice sangat well-marinated. Nasinya bakal lebih enak lagi kalau disirami dengan Dalcha (sejenis saus kari) yang sudah disediakan. Kalau kalian nggak gitu suka makan yang asin, don’t put too much. Tapi kalau kalian suka makan yang asin seperti gue, this will be a heavenly perfect match!

Bollywood Food Centre.jpg

Untuk Mango Lassi-nya, katanya sih ini mango yoghurt yang diolah in Indian way. Rasanya beda dari mango yoghurt yang sering kucicipi saat masih bocah. There’s an undescribe-able taste yang buat aku somehow addicted to it (pastinya bukan ganja).

Bollywood Food Centre 1.jpg

Harganya juga nggak mahal amat, seporsi Chicken Briyani dan segelas Mango Lassi harganya sekitar 50rb saja. Masih tergolong affordable kalau dibandingkan dengan Indian food pada umumnya.

Well, why don’t you guys just check it out?

Bollywood Food Centre
Jalan Muara Takus No. 7
Lokasi : https://goo.gl/maps/Bd6FCZzDsv42

 

3. Cahaya Baru North & South Indian Food

cahaya baru (1)

Satu kata untuk mendeskripsikan first impression-ku terhadap restoran ini, adem!

Setelah jalan kaki mengelilingi Kampung Madras dengan baju yang dibasahi keringat, tiba-tiba tampak sebuah restoran dengan warna yang cerah dihiasi bunga-bunga.

cahaya baru (7)

Begitu masuk ke dalam, ada angin AC yang berhembusan. Setelah memesan makanan, datanglah seorang pelayan yang memberi segelas air putih untuk menurunkan tension ku.

cahaya baru (3).jpg

Fish Thali Set

Pesanan pertama yang datang yaitu Fish Thali Set, kedengarannya aneh tapi itulah yang aku pesan. Karena kalau Chicken Thali Set itu sudah terlalu mainstream. Ternyata rasanya mantap juga. Walaupun tidak semantap Chicken Thali Set, personally aku sih suka.

cahaya baru (1)

Onion Rings

Aku juga ada pesan Onion Rings untuk cemilan karena pengen mencoba Onion Rings khas India. At first, aku expect Onion Rings-nya ada wangi Indian spices gitu. Tapi ternyata, it’s just another ordinary Onion Rings.

cahaya baru (2)

Masala Tea

Aku mau cerita sedikit nih soal Masala. Makanan/minuman yang mengandung Masala itu biasanya spiced but not spicy/hot. Satu hal yang paling mudah di-notice dari Masala, yaitu crushed black pepper-nya. Quite unique right? You guys should try it out!

This is my first time trying Masala Tea. How to describe the taste… hmm… It tasted like teh susu rasa bandrek, bukan dengan topping bubble tapi malah crushed black pepper. Katanya sih khasiat Masala Tea itu untuk buang angin yang ada di tubuh kita. Terbukti! Sepulang rumah saat gue pass gas, yang keluar itu bau bandrek. Boleh dicoba deh! Apalagi cuaca di Medan lagi moody belakangan ini.

Cahaya Baru North & South Indian Food
Jalan Teuku Cik Ditiro No. 12/16
Lokasi : https://goo.gl/maps/JaJ2RiTDi862

4. Tahu Isi Nyonya Endang

IMG_8791

Buat kalian yang tinggal di daerah Kampung Madras, jangan bilang kalau kalian belum pernah jajan tahu isi Nyonya Endang. But if you do, you should try it now!

IMG_8802

Inilah salah satu jajanan yang disukai banyak orang. Bahkan nenekku sendiri juga sorr banget sama tahu isinya. Boleh dibilang jarak rumahku cukup jauh dari Jalan Muara Takus. Tapi, nenekku sering naik becak jauh-jauh demi beberapa potong tahu isi (sebelum ada Go-Jek). Totalitas dahh!

IMG_8801

IMG_8794

Memang sih di sini juga ada jual jajanan lainnya seperti risol, pisang goreng, sukun, dll. Tapi asal aku ke sini, yang dibeli itu cuma tahu gorengnya. It’s claimed to be the best seller too!

IMG_8792

Yang paling nggak boleh ketinggalan saat melahap tahu isi yaitu sausnya. Coba saja makan tanpa saus dan dengan saus, rasanya pasti beda! Aku pribadi lebih suka yang pakai saus. Kalau saus tahu sumedang sih biasanya agak pedas, tapi kalau saus yang di sini, rasanya pedasnya lebih ke hint doang, dominan manis.

IMG_8796

Nah, bukan cuma tahu isinya yang jadi favorit. Personally, Ko @irvanhartan jatuh hati dengan martabak gorengnya. Rasanya dominan manis dengan sedikit aroma cabai.

Tahu Isi Ny. Endang
Jalan Muara Takus
Lokasi : https://goo.gl/maps/kyJoAbFehJA2

 

5. Umi Seafood

DSC02803

Di saat dompet sedang menangis, entah karena bulan tua atau banyak yang ngutang, boleh deh kalian coba Nasi Ayam Kangkung di sini.

DSC02809

Satu porsi Nasi Ayam Kangkung terdiri dari nasi putih, ayam goreng 2-3 potong (tergantung ukuran ayamnya), dan kangkung belacan cukup mengenyangkan perut. Harganya? Cuma 15rb!

DSC09170 (1)

Ada yang bilang kalau ayam gorengnya biasa aja, but personally, aku suka karena ayamnya well marinated dan asin which goes well dengan nasi putih. Tapi yang menjadi highlight dari nasi ayam kangkung ini yaitu kangkungnya. Kebiasaanku kalau makan nasi itu harus ada becek-beceknya biar lebih mudah ditelan. Rasa kangkungnya gurih, kangkungnya fresh dan ketika dihidangkan saat masih panas, MANTAP ABIIIISSSHH!

Sedikit rahasia dari aku, Nasi Ayam Kangkung ini sering kujadikan opsi Nasi Simangunsong versi #SaveBulanTua. Yah, apa boleh buat kalau pengen makan Nasi Simangunsong tapi dompet sudah mulai meneteskan air matanya?

Umi Seafood
Jalan Teuku Umar No. 23
Lokasi: https://goo.gl/maps/MvG6vezHwWK2

6. RM 80$ (RM. Bos/ RM. 8 Orang Saudara)

DSC09180

Aku rasa, nama vendor yang satu ini agak confusing. RM Bos,RM 80$, or RM Delapan Orang Saudara? What do you usually call it? Kalau anak-anak MaMa yang lainnya sih bilang RM Bos.

DSC09200

Sebelumnya, RM Bos ini hanyalah sebuah gerai kecil yang berjarak beberapa rumah dari lokasi saat ini. Beberapa bulan lalu, mereka baru saja pindah ke lokasi yang letaknya di persimpangan Jalan Teuku Umar dan Jalan Muara Takus. Kalau di lokasi yang dulu, duduknya harus berdempetan. Sekarang sudah agak leluasa.

Biasanya sih aku suka pesan Nasi Ayam di sini yang porsinya cukup mengenyangkan dengan harga yang masih bersahabat. Kali ini aku pesan yang agak unik, yaitu Kari Ayam. Well, it may sound mainstream but Kari Ayam di sini tidak menggunakan santan. Jadi, pakai apa? Tebak sendiri deh!

DSC09190

Walaupun tidak menggunakan santan, kuah karinya tetap kental. Personally, aku cukup tertarik dengan hidangan yang satu ini karena mereka berhasil solve masalah orang yang tidak suka makan daging ayam yang bertulang karena malas dikupas. Berdasarkan pengalamanku sih, banyak anak kecil yang suka menyisakan ayam yang bertulang di mangkuk, include aku waktu masih kecil *ngaku dosa*.

DSC09195

Oh, kentangnya juga nggak boleh ketinggalan! Bumbu karinya meresap banget ke dalam kentangnya. Potongan kentangnya yang agak XL reminds me of the Chicken Curry that my mom used to cook when I was young. Wah, tiba-tiba aku kangen dengan Chicken Curry-nya mamaku.

RM80$
Jalan Teuku Umar simpang Jalan Muara Takus
Lokasi: https://goo.gl/maps/v9sGdQwHvF32

Ini lah 6 kuliner di sekitar Kampung Madras yang kamu wajib coba. What do you think? Mana yang menjadi favoritmu? Comment down below! Oh ya, kalau kamu ada rekomendasi kuliner lainnya yang top di sekitar Kampung Madras, comment di bawah yaa biar bisa kami coba!

Lebih Akrab Lagi dengan Aroma Bali di Kakatua Lounge

$
0
0

Ruangan yang temaram, alunan musik yang kadang upbeat kadang mellow dari Live Band, snacks, serta bir sudah menjadi bagian dari Boys Night Out kami di Kakatua Lounge. Desis botol bir yang dibuka pun sudah “akrab” di telinga kami. Tak terhitung lagi berapa kali kami singgah di sini untuk sekedar bersantai ria atau serius bekerja (karena Kakatua mengambil paket foto dari Savorsnap).

Tapi kali ini ada yang beda…

IMG_0277

Beberapa hari sebelumnya, kami diberi rekomendasi menu Balinese Crispy Duck dari Kakatua. Yenny, istri dari Harry, menjadi dalang di balik kunjungan khusus kami kali ini. Dari beliau juga, kami diberi informasi bahwa tangan ahli yang menyiapkan menu ini adalah milik seorang Chef asal Bali.

Beragam respon dan tanda tanya muncul dari masing-masing anggota Makanmana. It’s like we never really pay attention to this. BALINESE CRISPY DUCK dan CHEF ASAL BALI. Sounds interesting! Akhirnya kami mampir untuk mencicipi menu yang direkomendasi tadi.

IMG_9302

Beruntunglah kami diizinkan meliput hingga ke balik dapur, ke tempat sang juru masak beraksi memamerkan kelihaiannya mengolah bumbu.

Kami sangat menikmati sekali proses persiapan menu ini. Setengah ekor bebek yang telah diungkep sebelumnya dengan Base Genap* (bumbu khas Bali) digoreng dalam minyak panas. Kami ingat jelas bunyi gemericik yang muncul begitu si bebek bertemu dengan minyak panas yang disusul aroma bumbu Bali racikan Chef Rama di udara. So satisfying…

*base artinya bumbu dan genap artinya lengkap

Sambil menunggu si bebek digoreng, Chef Rama menyiapkan Urap Bali yang menjadi pelengkap menu ini. Semua sayuran tadi dicampurkan dalam satu tempat, diberi bumbu Bali racikannya tadi dan dilengkapi dengan bawang goreng. Lalu dengan tangannya (literally), Chef Rama mencampur-ratakan semua bahan tadi. No gloves at all, but we believe that hygiene is still his top priority as he washed his hand before.

IMG_9293

Urap Bali yang belum diaduk

IMG_9324

Penampakan seporsi Balinese Crispy Duck

Long story short. Seporsi Balinese Crispy Duck lengkap dengan nasi, Urap Bali, dan 2 jenis sambalnya disajikan kepada kami. Meski digoreng hingga cukup kering, kami masih merasakan sensasi juicy dan lembutnya bagian dalam daging bebek. Kombinasinya dengan kulit yang crispy di luar berhasil menciptakan perpaduan yang harmonis. Tak terkecuali bumbu base genap yang terasa hingga ke dasar lapisan daging bebek.

Urap Bali yang ikut dipaketkan juga nggak kalah menarik. Jangan berekspektasi kalau rasanya bakalan sama seperti urap pada umumnya yang menggunakan kacang panjang dan parutan kelapa sebagai bahan dasar. Di Urap Bali, justru kamu akan menemukan kangkung dan sambal embe (sambal khas Bali) yang menjadi bahan utamanya.

IMG_9277

Sebagai pendamping, Sate Lilit Bali menjadi menu pesanan kami berikutnya. Sate daging ikan tuna yang dihaluskan dan diberi bumbu dipanggang hingga matang. Sayangnya kami tidak menanyakan apakah bumbu yang digunakan adalah base genap.

But, these Sate Lilit tasted great! Satenya lembut, langsung hancur saat digigit dan tidak beraroma amis khas ikan, mungkin alasannya karena telah diberi bumbu khusus yang meresap hingga ke dalamnya.

IMG_9347

Sate Lilit Bali

Chicken Wings menjadi penutup sekaligus snacks yang menemani kami ngobrol-ngobrol menghabiskan waktu sebelum bubar. Surprisingly, rasa Chicken Wings yang disajikan tasted good. Kami bahkan iseng membuat daftar menu favorit Kakatua dan meletakkan Chicken Wings di urutan kedua setelah Balinese Crispy Duck tadi. Ada yang bilang kalau Chicken Wingsnya pedas dan ada pulak yang tidak. Soal pedas enggaknya tentu kembali ke pribadi masing-masing.

IMG_9353

Chicken Wings

IMG_3950

Live Music Performance

Anyway, kami sempat bertanya-tanya kepada sang Juru Masak saat beliau mengantarkan Sate Lilit kepada kami. Chef Rama ini barusan pindah ke Medan sekitar 6 bulan yang lalu. Jangan salah, pengalamannya selama 3 tahun di Kakatua Bali tidak serta-merta ditinggalnya. Terbukti dari beberapa menu yang disajikan tidak mengecewakan.

IMG_9265

Chef Rama

So, buat kamu-kamu yang ingin mengunjungi Kakatua Lounge, boleh kamu catat nih detail informasinya di bawah ini.

Kakatua Lounge
#NoPork
Jalan Patimura, gedung Tijili Square, level 2
Lokasi: https://goo.gl/maps/vyknxFDjB762

Siapa Bilang Jamuan Mewah Pasti Mahal?

$
0
0

Aku ingat betul bagaimana Istana Koki menjadi restoran pertama yang bikin aku terkesan dengan cara mereka memperlakukan tamu yang makan di sana. Jika ada tamu yang kebetulan berulang tahun dan merayakannya di sana, beberapa orang pelayan akan datang ke meja sang tamu dengan membawa alat musik perkusi kemudian langsung bernyanyi live rame-rame, bukannya cuma memutarkan lagu ulang tahun versi Jamrud yang itu-itu lagi dari speaker.

Kesan yang baik dari sebuah restoran tentu saja tidak diingat dari segi pelayanannya saja, yang paling penting pasti makanannya. Kunjunganku ke Istana Koki untuk mencoba 5 macam menu andalannya baru-baru ini kembali memberi kesan yang mendalam dari sisi rasa dan visual. Apa saja itu?

1. Ayam Crispy Eskimo

Ayam Crispy Eskimo
Ayam Crispy Eskimo – 65 ribu

Ini nih house specialty yang membedakan Istana Koki dengan restoran lainnya di Medan, yaitu ayam goreng dengan sensasi dingin! Kok bisa ayam yang digoreng crispy disajikan di atas tumpukan es? Aku pun sempat mikir, apa nggak jadi benyek tuh ayamnya?

Ayam Eskimo 2
Ayam Crispy Eskimo – 65 ribu

Kalau nggak dicoba, ya nggak bakal tahu keunikan dari menu fenomenal ini. Ternyata suhu dingin dari es (selama belum mencair) bisa menjaga agar tekstur ayamnya tetap renyah di luar. Hidangan dari daging paha ayam yang digoreng dan dibalur saus manis ini pun jadinya crispy dan dingin di luar, tapi panas dan lembut di dalam.

Sebaiknya sih ayamnya cepat dihabiskan sebelum esnya keburu mencair, tapi sesaat setelah mencair pun ayamnya masih terasa cukup garing kok.

2. Gulai Ikan Kakap

Gulai Ikan Kakap
Gulai Ikan Kakap – 99 ribu

Di Istana Koki, menu ini kabarnya termasuk salah satu favorit banyak orang. Porsinya terdiri dari potongan daging ikan kakap yang besar-besar dan tanpa tulang, plus tomat, cabe utuh, dan disajikan bersama pancinya yang diletak di atas tungku pemanas.

Siang itu makan nasi ditambah gulai ikan ini saja sebenarnya sudah cukup memuaskan. Kuah gulainya kental dengan rasa asin dan gurih santannya yang pas. Daging ikan kakapnya pun lembut dan tidak amis.

3. Kepiting Telur Asin Jantan

Kepiting Telur Asin
Kepiting Telur Asin Jantan – 35 ribu/ons

Dari presentasinya saja, menu ini sudah terlihat cukup menakjubkan. Berhubung chef di Istana Koki kabarnya ahli dalam mengolah live seafood, kepiting yang panjangnya sekitar 30 senti ini berhasil dimasak dengan baik. Alhasil, daging kepitingnya yang tebal tetap kenyal namun tidak alot. Saus telur asinnya juga melimpah dan rasa gurihnya masih terbayang sampai hari ini.

4. Sop Buntut

Sop Buntut Istana Koki
Sop Buntut – 39 ribu (Small), 69 ribu (Large)

Musim hujan begini, memang paling sedap jika menikmati sop daging panas-panas. Hidangan Sop Buntut khas Istana Koki ini menggunakan daging ekor sapi yang besarnya mirip kepalan tangan dan dimasak bersama potongan tomat, kentang, dan wortel. Aroma rempah dari sop ini terasa begitu kentara. Lezat!

5. Udang Cabe Garam

Udang Cabe Garam
Udang Cabe Garam – 89 ribu

Teman nasi yang terakhir ini porsinya juga jumbo di mana udang-udang yang berukuran besar digoreng tepung kemudian diselimuti taburan kremes yang asin-asin gurih, potongan cabe merah, dan daun bawang. Disarankan untuk langsung dimakan setelah disajikan ya, agar tekstur udangnya tidak alot karena mendingin.

All in all, jamuan makan di Istana Koki hari itu berakhir dengan memuaskan. Sebagai menu penutup dari hidangan mewah nan ekonomis ini, ada rujak lalapan yang ternyata disajikan gratis tanpa batas. “Hanya bayar dengan senyuman!” begitu ujar seorang staf dengan ramahnya.

Pantesan, mau weekdays ataupun weekend, restoran Istana Koki tetap kelihatan ramai di jam-jam santap siang dan malam. Nggak cuma karena banyak acara sering digelar di sini, tapi para tamu juga datang demi kenikmatan masakannya.

Iskok udang

Nah, bulan November ini MakanMana dan Istana Koki mau traktir kamu nih! Buat kamu yang nanti makan di Istana Koki, kamu bisa dapat hidangan ekstra yang sedap ini dari MakanMana, yaitu Udang Warisan Istana, dengan mengisi form melalui link di bawah ini:

bit.ly/istanamakanmana

Restoran Istana Koki

Jl. Cik Ditiro 110 A Medan

Buka Setiap Hari (11.00-22.00)

Halal

Urusan Pisang Goreng, Milih Dono Atau Kim Kiok?

$
0
0

Kim Kiok? Still okay for a name of a diner. But, Dono??? What kind of food will this place sell? Most funniest food in Medan?

Jadi sebelum kami ke tempat-tempat ini, anak-anak MaMa sempat melakukan voting di instagram @makanmana. Akhirnya ada beberapa tempat yang kami pilih untuk dikunjungi. Dono dan Kim Kiok merupakan salah duanya.

Pisang Goreng Dono — bukan pelawak tapi bikin senyum

Dari namanya sih sudah jelas gorengan jenis apa yang dijagokan disini. Ngomong-ngomong soal namanya, tidak ada unsur kesengajaan atau maksud tertentu menggunakan nama Dono. Dari awal yang terpikirkan adalah nama Dono ya langsung nama itulah yang digunakan oleh si pemilik.

IMG_4478

Kedatangan kami sebenarnya mendekati jamnya si owner untuk menyelesaikan jualannya. Jadi pisang gorengnya sebenarnya sudah sold out, akhirnya kami request sama Cicinya untuk digoreng lagi. Ada 2 jenis pisang yang digunakan Cici ini, pisang kepok dan pisang raja.

IMG_4493

Aroma khas gorengan yang tercium oleh kami ketika pisang digoreng membuat perut kami membunyikan genderangnya. Begitu siap digoreng rasanya tangan ini gatal untuk segera mengambil pisang goreng berwarna keemasan yang garing ini. #sayangnyamasihpanas

IMG_4486
Pisang Kepok (3rb)

Nah, yang pertama siap digoreng itu yang jenis pisang kepok. Rasanya lebih garing dan agak sepat jika dibandingkan dengan pisang raja. Kalau dibedakan dengan pisang raja, pisang kepok memiliki bentuk yang lebih kecil. Just in case you don’t know how to differentiate them.

IMG_4498
Pisang Raja (3rb)

Sedangkan pisang raja rasanya lebih manis dan lebih lembut ketimbang pisang kepok. Jadi, masing-masing memiliki keunikannya sendiri. Tergantung seleramu suka yang mana. Personally, I like Pisang Raja more than Pisang Kepok.

IMG_4492
Cici ini yang terlihat berjuang sendirian saat kami tiba.

Sebelum kami beranjak kaki, kami sempat iseng bertanya apakah ubi gorengnya masih ada atau tidak. Langsung saja si Cici membuka sebaskom ubi mentah yang sudah dikupas dan ditutupi daun pisang. Kami rasa bolehlah buat penutup setelah pisang goreng tadi.

IMG_4487

IMG_4496
Ubi Goreng

Ubi gorengnya terasa garing banget di luar tapi lembut di bagian dalam. Kami cukup terkesan dengan ubi gorengnya yang justru bukan gorengan yang Cici ini jagokan. Tasted well!
Lokasinya gampang banget ditemuin. Posisi sterling cici ini tepat berada di samping jalan besar di jalan Sumatera (simpang Jalan Tapanuli).

Pisang Goreng Dono
Lokasi: https://goo.gl/maps/QXULUDeKkWS2

RM Kim Kiok — Nasi Sayur X Gorengan

Tempat ini kami kunjungi sebelum ke Pisang Goreng Dono tadi. Tips buat kamu yang mau ke tempat ini:

  • Untuk menikmati gorengannya jangan lewat jam 4 untuk mengunjungi tempat ini (untuk nasi sayurnya jangan lewat jam 2 ya)
  • Lokasinya agak tersembunyi (you are suggested to follow our lead or check out the google location at the end of this article)

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Penampakan lokasi RM Kim Kiok

Kali ini kita fokus ke gorengannya ya, untuk review nasi sayurnya akan kita sampaikan di artikel berikutnya. Nah, kami diberitahu sama Ayi kalo ubi gorengnya yang paling best disini. Benar saja, kami setuju dengan perkataan si Ayi karena ubi gorengnya bener-bener lembut dan tidak terasa seperti kasar atau bertepung saat dikunyah. Instead of plainly fried, Ayi ini memberikan sentuhan rasa gurih pada ubi gorengnya.

Menurut salah satu anak MaMa, Chai Thau Kueh (Kue Lobak) di sini juga cocok banget untuk dicoba. Sayangnya pada kunjungan kami saat itu, Kue Lobaknya sudah habis.

IMG_4465

IMG_4462

IMG_4468

IMG_4473

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Beragam jenis gorengan bisa kamu temukan disini.

Tidak hanya ubi gorengnya yang mencairkan hati dingin anak-anak MaMa, gorengaannya yang lain juga berhasil menciptakan senyum di bibir kami. Pisang goreng dan uyennya juga termasuk salah satu yang dibanggakan di sini. Sebagai tambahan, kamu juga akan diberikan saos sambal buatan Ayi ini sendiri loh.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Tempat Ayi ini agak sedikit tricky untuk ditemukan. Tapi kalau kami bilang tempatnya ada di Komplek Asia Mega Mas, belakang kampus Cendana, di daerah tempat les Wie Cin, maka kamu akan menemukan tempat ini.

RM Kim Kiok
Lokasi: https://goo.gl/maps/sqKjLw5eVAA2

Kamu juga punya jagoan gorengan seputaran daerahmu? Share ke kami di kolom komentar ya. ^^

Edited by: Leonarce (@elte)

 


CHEF’s Series, Makanmana’s Journey in Food Documentary

$
0
0

Last year, we onboarded video team in Makanmana. The objective is so that we can explore food from different medium and angle. Sebelum ada video, review di blog hanya sebatas tulisan dan foto, and let’s be honest 10 years of doing the same thing started to get boring.

So when we reached that plateau, we challenge ourselves, again.

Jujur, kru video ini hanya punya sedikit background kuliner. But I respect their enthusiasm. So we allow lots of room for trial and error. You might wonder why we have lots of playlists in our youtube channel.

So far we’ve tried Quimak (Quick Makanmana Guide), a short and sweet video review, usually in 2–3 mins duration. We had MaChan (MaMa Challenge) yang mana ini lebih fun going, trying to reach younger audience, but so far didn’t see any success in this. Highlight — similar to Quimak but no host and usually semi commercial, and lastly…

Chef at Home.

I’d like to put Chef at Home as our signature series. Yes it has the lowest views among other videos, but our main objective is to gain better understanding on proper filmmaking technique.

Jadi ketika kita men-develop konsep ini, saya jadi terpikir, why not kita feature aja sekalian usaha rumahan yang enak tapi pengelolanya bukan individu yang mahir berbisnis.

Chef at Home 01 : Harry—Thai Braised Pork Hock

Produksi pertama ini kami totally clueless dan went unscripted. Tentu saja dengan nol pengalaman, our first guinea pig was Harry, who has deep affection with pork.

Harry is now our chief strategist at Mana Aktiva, a new company we just formed. During free time (which most likely no more) he liked to cook. Upon finishing first video, we started to gain experience on how to do better next.

Chef at Home 02 :  Leo NelvinMr Prawn noodle

My first encounter with Leo Nelvin was when he opened a PO for his yam rice, followed by prawn noodle. Saat itu sebenarnya sudah banyak bisnis rumahan seiring boomingnya social media platform seperti Instagram yang sudah banyak dipakai orang.

Berhubung kami banyak sharing di whatsapp, saya coba tawarkan apakah bersedia untuk kolaborasi, which was then warmly welcomed.

Chef at Home 03 :  Anthoni & Wife—Pigzza

Kreasi Pizza di Medan sudah banyak tentunya, namun so far hanya Trattoria dan Pigzza yang menyajikan pork. Kata kunci ‘pork’ ini yang menjadi faktor utama Anthoni dalam berbisnis rumahan, menjadikannya lebih unik dari vendor-vendor Pizza rumahan lainnya.

Every members are welcomed to try, and every editor (the one who edit the video) has different touch. 2 video sebelumnya yang diedit oleh Ronny (our Sr. Editor) terkesan lebih slow and emotional. Di video Pigzza yang diedit oleh William, bawaannya lebih casual, santai dengan background yang lebih cheerful.

Chef at Home 04 : Eugenia—Uno La Eve

At first glance, produk-produk Uno La Eve boleh dibilang seperti terbuat dari Jepang, dengan beberapa imbuhan kalimat Jepang dibawah logonya. Produknya sendiri juga — Hokkaido Cheese Tart.

Pertemuan saya dengan Eugene juga boleh dibilang accidental. She reached me on WhatsApp upon promotional inquiry. I’ve tried her product prior to that and was impressed. She put effort on the product and stand out from the rest when it debut on one of food bazaar.

Chef at Home 05:  Mrs Khim—Homemade Mama K

Jadi sewaktu mulai produksi untuk Chef At Home seri ke 5 ini, tim video juga udah mulai occupied dengan project video lainnya. Berhubung CAH (that’s our project codename) ini deadline-less, saya sendiri yang take role to edit.

Shooting Mrs Khim juga ada challenge tersendiri karena beliau ga fasih berbahasa Indonesia. Our interview didn’t end so well because audio pace was fast to support slow pace video.

And it finally gave me sense on why editing is not just slapping footage and call it done.

Chef at Home 06 : Margaret Tatta—Bento by Tatta

There are probably more people than I can count who make bento for their kids in Medan. Tatta is exceptional. Juggle through her instagram and you’ll see why her feeds has become source of inspiration.

Di video ini kami ingin menunjukkan sisi kasih sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya yang dicurahkan dalam bentuk bekal makan yang dikemas dalam bento karakter yang imut dan kreatif. It’s not just passion, it’s love.

Chef at Home 07: Ny Lie—NF Briyani Rice

It’s unique to see Briyani Rice cooked and served by Chinese. Nyonya Lie married to a Pakistani husband dan berhasil menyajikan hidangan ini as authentic as possible. Saya melihat ada potensi di masakan ini berhubung langkanya kuliner khas Timur Tengah ini di Medan.

Chef at Home 08 : Peonie—Toko Kue Tanpa Nama

It’s funny to see a shop name, without a name. Peonie dulunya berkarir di industri game and advertising ini akhirnya hijrah dan melanjutkan resep ibundanya. Ketika wanita-wanita muda sekarang sibuk dengan olahan pastry khas luar sana, Peonie justru memperdalam olahan kue tradisional, and we found it interesting to be documented.

Chef at Home 09 : Jaya Pranata—2nd Indonesian Aeropress Championship 2017

Beberapa komen yang kami selalu terima ialah durasi Chef At Home yang terlalu singkat. Dua hingga tiga menit mentok (although it took weeks to finish it). Jadi pada episod ini kami mencoba dokumentasi yang lebih longform. 10 minutes to be exact.

Shooting sendiri juga terbagi menjadi beberapa hari dan split ke berbagai lokasi. Ini juga menjadi benchmark kami bagaimana melalui manajemen produksi yang lebih panjang di sela projek komersil kami lainnya.

At this point, Ronny sang editor kami pun mulai merambah ke role yang lebih luas lagi, merangkap produser dan director.

Couple of internal revisions and we’re happy with the outcome.

Chef at Home 10 : Rudy & Sese—Snack Roso 5353

Film ini lebih bercerita ke asal muasal susahnya menjalankan sebuah usaha, lalu bagaimana usaha tersebut melalui proses dan peralihan generasi. Dari usaha tradisional yang kemudian dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.

Lots of inspiring story saat syuting, mendengar nasehat dari Bpk Rudy dan Ibu Sese yang pernah di titik terendah dalam hidup mereka. Definitely worth a watch.

Episod 10 ini merupakan episod terakhir sebelum kami menutup tahun 2017. And there goes our experience in a year producing a cinematic kind of food documentary. We learned and improved from each episode and repeat.

Banyak yang bertanya, bayar berapa sih untuk diliput? Let me tell you, It’s FREE.

Keputusan untuk memilih para vendor ini purely based on interest. Semua invididu yang kami approach ini achieve our standard, memiliki tekad yang kuat, konsistensi dalam menjalankan usahanya dan senang berbagi.

Demikianlah 10 video ini sekaligus merayakan 10 tahun blog ini berjalan.

Thank you sincerely for following our journey. Semoga di tahun 2018 tim MaMa dapat menyajikan konten baru yang lebih challenging dan exciting!

DSCF0879.jpg
Rewarding ourselves with 1st Company Trip in Eco Lodge Bukit Lawang

Banking over Coffee at Pilastro Sudirman

$
0
0

IMG_0337

I guess Pilastro no longer need introduction. Udah hampir 4 tahun exist di Medan, masa ‘honeymoon’nya juga udah abis, ditutupi oleh cafe2 baru yang lebih established. The latest branch yang ada di Jalan Sudirman merupakan hasil kolaborasi dengan Hana Bank, salah satu institusi finansial terkemuka di Korea.

IMG_0340

Konsep Banking over Coffee ini maksudnya ialah Hana Bank menggandeng coffee shop (dalam case ini Pilastro) sebagai ‘Lounge’, namun sebagai cafe dan coffee shop, tempat ini juga terbuka untuk publik.

IMG_0200

IMG_0333

Yang paling saya sukai disini ialah lahan parkir yang luas dan nyaman, ditambah dengan suasana cafe yang tidak begitu luas namun terang dan cozy. Beberapa meja panjang dan sofa tampak mengisi interior coffee shop ini.

IMG_0193

Tim MaMa mendapat undangan untuk menyicipi beberapa hidangan disini. Menu-menu yang ada di Pilastro Sudirman sih ga beda dengan Pilastro pusat yang berada di Jalan Bukit Barisan. Coming form an experienced establishment, they’re consistent in term of quality.

Since datangnya rame-rame, menu yang kami coba juga bervariatif agar bisa sharing.

IMG_0317
Nasi Crispy Salted Chicken Egg (45rb) – What’s not to love when everything is melted with salted egg?
IMG_0298
Swedish Meatball with Raspberry Sauce & Baked Potato (69rb) – Inspired from Ikea, diolah dengan resep lokal
IMG_0292
Egg Benedict (59rb) – Salah satu brunch yang pernah mainstream tahun lalu. 2 poached egg with toast, mushroom, bacon, lalu dilumuri Hollandaise sauce.
IMG_0268
Lemon Butter Salmon Grill with Pompom Potato (130rb) – Ini sepertinya versi upgrade dari Salmon Jambalaya. Sedikit tangy dan pedas di bagian atas, asem lemon dan asinnya salmon, ngeklop banget di mulut
IMG_0239
Chicken Mozarella with Fried Smashed Potato and Poached Egg (75rb) – Smashed potato yang digoreng dengan balutan tepung di layer bawah, dada ayam balur mozarella yang digoreng dengan tepung yang sama dengan smashed potato, lalu ada poached egg di lapisan atas, dengan salsa sauce sebagai side
IMG_0231
Entrecote Lentinus de Aglio Olio (90rb) – A lite version from the entrecote cheese fondue yang pernah dijual di Pilastro Bukit Barisan. Sauteed Aglio dengan shitake, smoked beef, paired with 1 piece of grilled beef.
IMG_0220
Butter Rice with Tenderloin and Sunny Egg (59rb) – Termasuk menu baru yang lebih mencondongkan Asian Food based on demand and market. Nasinya fragrant, kids will enjoy this. Opt for chicken kalo kamu ga makan beef.
IMG_0216
Nasi Goreng Supremo (45rb) – Every cafe must have menu rite? Good ol nasi goreng jumbo dengan ayam goreng katsu, 2 potong udang goreng tepung dan mata sapi. Dijamin kenyang.

Dari segi kualitas makanan dan minuman, tidak ada yg berbeda antara Pilastro Sudirman dengan Pilastro Bukit Barisan. Menu variation juga bertambah banyak sejak pertama kali berdiri di tahun 2013. In the end, pilihannya hanya jatuh ke masalah preferensi aja, terutama masalah lokasi, kenyamanan, dan jam operasional.

Pilastro Sudirman ini buka dari pukul 08.00 pagi, cocok untuk early risers yg ingin menyeruput secangkir kopi sebelum bergerak ke aktivitas lainnya. Besides, there’s no intimidating attempt dari pihak Bank yang menawarkan produk, so don’t worry.

Pilastro Sudirman
Buka: 08.00 – 22.00 (weekend 23.00)
Lokasi: https://goo.gl/maps/BzmNxm4cNWC2

Kulineran ke Brahrang? Wajib Cobain Makanan Ini!

$
0
0

Perjalanan ke Brahrang kali ini kami tempuh setelah all out beraktifitas di Bukit Lawang sehari sebelumnya. Untuk recharge tenaga kami, kami milih tempat yang searah dari Bukit Lawang ke kota Medan, Brahrang to be exact.

Sebelumnya saat masih dalam perjalanan, kami membuat pertanyaan di Instagram Makanmana dan ternyata banyak sekali respon yang diterima anak-anak MaMa di Instagram. Alhasil tempat-tempat inilah yang menjadi tujuan kami.

DSCF0885
Suasana Pek Cam Kee Lenk Hong

Kesan pertama yang gue rasakan itu terasa homey dan hangat di tempat ini. Atmosfir-atmosfir vintage-nya kontras banget kalo dibandingkan sama perkotaan Medan yang hiruk-pikuk. You’ll feel like you’ve been out of hometown for years and returning back here.

DSCF0890

DSCF0889

Sambil kami mempersiapkan mental dan mengosongkan ruang di perut setelah 3 jam perjalanan, pelayan pun menghampiri kami untuk mulai mengambil pesanan. Sayang sekali, kebanyakan makanannya sudah sold out berhubung waktu singgah kami yang udah cukup telat.

Alhasil, hanya 1 piring Nasi Ayam, 2 mangkok Bubur Ayam dan 1 porsi Pek Cam Kee signature-nya Lenk Hong yang kami pesan.

DSCF0905
Bubur Ayam (15rb)

Jangan sepele soal yang namanya Bubur Ayam. Kalo kamu pikir bubur ayam itu cenderung hambar dan hanya bisa dicampurkan kecap asin, maka kamu salah besar. Bubur Ayam di Lenk Hong ini contohnya. Dengan suwiran ayam diatasnya, potongan Ca Kue, sayur dan bawang goreng berhasil menipu pikiran kami yang berpikir kalo bubur adalah makanan yang sederhana.

Kekentalan buburnya juga sesuai dengan kami, tidak terlalu kasar/kental dan tidak terlalu cair. Just tasted right.

DSCF0907
Pek Cam Kee (120rb/ekor)

Menyusul si Bubur Ayam yang menjadi appetizer kami yang sempurna, ada si Pek Cam Kee signature-nya Lenk Hong. Satu porsi ini sih kalo untuk kami-kami yang ruang di perutnya luas rasanya kurang cukup. Tapi mengingat kami akan mengunjungi tempat lain, kami rasa porsi tersebut udah pas sebagai cap absen kita di Lenk Hong.

Personally, sentuhan aroma wijen khas Pek Cam Kee bener-bener menggugah rasa lapar gue. Ditambah lagi dengan bawang putih yang bejibun bikin si ayam makin menggoda. Soal rasa? Worry no more. Lembut dan terasa manis pada daging ayamnya. Intinya tidak sampai 5 menit itu ayam dihidangkan, potongan-potongan ayamnya sudah rapi dijajah sama kami yang predator buas ini.

DSCF0914

Yang WAJIB BANGET KAMU PERHATIKAN adalah sambal kecapnya yang kena di hati. Langsung jatuh cinta ke cinta sejati pada pandangan pertama. Masuk ke hati terdalam. #halah #lebay. Jadi, kalo kamu kemari kamu harus banget minta sambal kecapnya.

DSCF0884
Penampakan Sterling Pek Cam Kee Lenk Hong.

Pek Cam Kee Lenk Hong
Jalan Anggur No 56, Brahrang.
#halal
Lokasi: https://goo.gl/maps/32kC9JoPGvr


Tempat berikutnya yang kami kunjungi berjarak tidak jauh dari Pek Cam Kee Lenk Hong. Cukuplah kalo ditempuh dengan berjalan kaki, sambil geser-geser isi perut kami biar bisa ngisi makanan lagi.

DSCF0915

Masih di jalan Anggur, jalan yang sama dengan Pek Cam Kee Lenk Hong tadi, kami kunjungi Tau Kua He Chi Apo. Banyak yang rekomen kami ke tempat ini di Instagram. Don’t be shocked if you find out that there’re lots of flies.

DSCF0919

Tau Kua He Chi di sini udah diwariskan ke generasi ke dua atau ke tiga kalau tidak salah. Ayi di foto atas adalah CEO-nya sekarang. Katanya sih, usaha ini dirintis oleh mertuanya dulu. Dan bumbu Tau Kua He Chi-nya masih original dari mertuanya. Quickly go there and try this food before the secret recipe is passed down to next generation. We can’t tell how will it tasted like later, but you must try the original recipe now, though.

Bahan-bahan makanan di sini, rata-rata masih fresh karena diproses saat ada yang memesan. Jadi, tahu atau tau kua, peyek udang dan udang gorengnya masih panas dan garing saat dihidangkan.

DSCF0920

DSCF0921

DSCF0923

Tidak begitu lama kami menunggu, seporsi demi seporsi Tau Kua He Chi kami mulai dianterin. Kuahnya khas dengan warna merah pekat dan menurut gue pribadi lebih terasa asamnya, meanwhile menurut yang lain sih justru kemanisan. Kamu harus coba sendiri ke sini untuk tahu seperti apa rasanya. We all have our very own personal preference, right?

DSCF0934

What shocked me is udangnya gede banget! Paling gede kalo dibandingkan sama isi-isi Tau Kua He Chi-nya yang lain. Ketika digigit terasa sih kalo tepungnya juga tebal, tapi ternyata udangnya sendiri juga berukuran besar kalo benar-benar kamu pisahkan dari tepungnya.

DSCF0941

Personally, yang paling gue juarakan dari sekian banyak isi Tau Kua He Chi Apo adalah tahu kuning-nya atau Tau Kua. Terasa lembut banget dan fresh banget Tau Kua-nya. FYI, kata Tau Kua He Chi itu artinya Tau Kua (tahu kuning), He (udang) dan Chi (rajungan). Uniknya, di sini tidak digunakan rajungan tetapi diganti menjadi sejenis kue udang yang crunchy-crunchy gitu.

DSCF0938

Sayangnya waktu dan kemampuan perut kami sudah nggak memadai untuk mengunjungi lokasi kulineran lainnya. Kami sempat berencana untuk mengunjungi Sagoli atau Sate Goyang Lidah dan bakso di sekitar sana yang katanya ciamik banget. Nah, kalo ada dari kamu yang pernah coba, kasih tahu kami ya dengan comment di bawah! ^^

Saksikan VLOG kami di Brahrang untuk lebih lengkapnya!
https://youtu.be/LpLLvyo5dQQ

Tau Kua He Chi Apo
Jalan Anggur No. 56, Brahrang
Lokasi: https://goo.gl/maps/crqtsnN3tvR2

Dayung-Dayung Ke Simpang Duyung, eh, Ada Uyen 88

$
0
0

Jauh sebelum Anak MaMa membuat voting gorengan kemudian mengunjungi Kim Kiok dan Pisang Goreng Dono, tempat ini sudah ada di list kunjungan kami. Dan maka dari itu, telah sampailah kami ke depan pintu gerbang Uyen 88 ini. Medan, 8 Desember 2017. Atas nama seluruh anak MaMa. Makan! 😀

IMG_5431

Ayi ini sebenarnya di tempat ini masih tergolong baru, sekitar 2 tahun. Tapi tetap kami sebut simpang Duyung karena memang hanya berjarak 5 ruko dari lokasi lamanya yang di Jalan Wahidin simpang Duyung. Di tempat itulah saksi bisu sejarah uyen Ayi ini teroekir selama belasan tahun.

IMG_5434

Dari sterlingnya sendiri sebenarnya sudah nampak kue apa aja yang dijagokan Ayi ini, karena di luar daftar itu masih ada kue-kue lainnya. Tapi memang yang terkenal di kalangan pelanggan tetap Ayi ini adalah Uyen, Siomay dan Pok Pianya. Sayang pada kunjungan kami waktu itu Pok Pia sudah sold out. Akhirnya dua jagoan lainnya lah yang kami rekrut untuk mengisi kekosongan perut kami.

IMG_5426

Perlu digaris bawahi kalo kandungan udang pada Siomaynya sangat generous. Terlihat dari ukuran siomaynya yang lebih besar dibandingkan dengan yang dijual Acek Kue Gunting di luaran sana. Udang banyak bukan garansi rasanya enak pikirku. Tetapi nyatanya pemikiran ini dipatahkan dengan aroma dan rasa Siomaynya yang ternyata juara.

IMG_5437

Uyen yang dijual Ayi juga sangat cocok di lidah. Personally, model-model uyen yang bulat seperti ini yang kusukai. Kenapa? Ada dua sensasi yang kamu rasakan sekaligus: garing krenyes di bagian luar tapi lembut meleleh di bagian dalam uyennya. Masih terasa gurih-gurih pada uyennya, meski sepertinya tidak diberi terlalu banyak penyedap rasa. It taste just right!

IMG_5425

Nah, buat kamu yang mau take away atau mau melakukan pesanan partai sangat bisa kok disediakan Ayi ini. Saya terus terang cukup terkesan dengan niat Ayi ini dalam membuat packaging yang baik untuk makanannya. Ini membuktikan Ayi ini serius dalam memberikan layanan yang baik terhadap konsumen.

IMG_5443

Saat kami tanya tentang pilihannya menggunakan nama 88 sebagai nama tokonya, alasannya sangat simple. Karena menyukai angka 88 dan menurut anak Ayi ini angka 88 merupakan angka pembawa keberuntungan.

Nah, itulah tadi sedikit pengalamanku di PokPia 88. Yang udah pernah cobain PokPia Ayi ini coba sharing dulu ke MaMa seperti apa rasanya dengan komen di bawah ya. ^^

PokPia 88
Jalan Wahidin simpang Duyung No 87/219
Buka: 13.00–19.00
#nonhalal
Lokasi: https://goo.gl/maps/t478MeLp8dF2

4 Restoran Buat SaCapMeh (Imlek/Chinese New Year’s Eve)

$
0
0

Hanya tinggal satu-dua minggu menuju Tahun Baru Lunar 2018, yaitu pada tanggal 16 Februari 2018. Di tahun baru Imlek ini sebenarnya momen paling dinanti adalah saat seluruh keluarga besar berkumpul dan makan-makan di malam Sa Cap Meh, malam sebelum Che It atau tanggal 1 Lunar.

Momen seperti ini tentunya harus dilewatkan secara khusus dan istimewa. Mungkin akan terasa hambar jika hanya dilewatkan dengan sekedar makan malam biasa. Oleh karena itu MaMa kumpulin nih beberapa tempat seperti di bawah ini untuk tujuan makan malam Sa Cap Meh kamu bersama keluarga yang spesial.

Nonton versi lengkap keseruan kami berpetualang mencari 4 restoran untuk Lunar New Year’s Family Dinner di sini #link

BUDAYA RESTO

Budaya Resto ini merupakan restoran dengan menu sajian khas Indonesia yang cocok untuk keluarga dan surprisingly ada menyediakan menu khusus untuk Sa Cap Meh. Ada 2 paket menu yang ditawarkan di sini, beda menu yang dipaketkan dan beda pula harganya. Nah, kami pesannya yang paket Happy Family.

DSC07991
Yu Sheng atau sering disebut Yee Sang.

Yu Sheng ini sebenarnya adalah salad ikan segar yang dihidangkan bersamaan dengan irisan sayuran seperti lobak dan wortel. Cara makannya terbilang unik, yaitu dengan disiramkan minyak wijen dan saus khusus lalu dicampur-aduk oleh semua anggota keluarga yang hadir, diangkat tinggi-tinggi sambil bersorak kalimat-kalimat doa. Dan diulang beberapa kali (nonton video Youtube kami di sini untuk lebih jelasnya).

Katanya, semakin kacau atau semakin berserakan adukan Yu Sheng maka semakin bagus berkah atau rejeki (semakin melimpah). FYI, Yu Sheng yang berarti ‘ikan hidup’ memiliki bunyi yang sama dengan Yu Sheng yang berarti ‘meningkatnya kelimpahan’, karena itu makanan ini wajib hadir di malam Sa Cap Meh.

DSC07999
Sup Jagung Kepiting

Kami pun mulai menyasar ke menu-menu lainnya setelah Yee Sang, seperti Sup Jagung Kepiting. Sup Jagung Kepiting ini berhasil merebut hati kami semua yang hadir dan menempatkannya menjadi highlight dari menu-menu lain dalam paket tersebut.

DSC07982
Ayam Pandan Wangi

Total ada delapan menu yang kita coba di kunjungan kami, termasuk dengan dessert-nya yaitu Pudding. Oh ya, jangan terkejut dengan penampilan si Mie Goreng yang kesannya kurang eye-catchy. Rasa yang ditawarkan justru berkebalikan dari penampilannya loh. Don’t judge the book by its cover, guys.

DSC07998
Mie Goreng yang penampilannya menipu. 😀
DSC07979
Udang Goreng Mentega
DSC07989
Tumis Brokoli Shitake
IMG_6378
Ikan Steam Tio Ciu.
DSC08009
Bread Pudding

Makan besar kita di tempat pertama ini ditutup dengan dessert yang manis-manis dan lembut untuk menetralisir rasa-rasa savoury di mulut kami. Bread puddingnya juga menjadi salah satu juara di hati kami saat itu.

Then, we moved to the next place. Wahhh… Our tummy is going to explode liao lar…

Paket Happy Family – IDR 1.288.000/10 pax

Budaya Resto (@budayaresto)
Jalan Medan – Tanjung Morawa Km 12,5 No.6
Lokasi: https://goo.gl/maps/xinwQ7w5KtF2

HEE LAI TON

Alamakkk.. Pas kali kedatangan kita di sini berjumpa dengan Managing Consultant-nya Hee Lai Ton, Ci Miha. Cici ini asalnya dari Malaysia, jadi kalau kamu tonton video kita di Youtube (klik di sini) kamu akan mengerti kenapa ngomongnya bukan seperti orang Medan.

Sedikit informasi, Hee Lai Ton ini sebenarnya franchise dari restoran dengan nama yang sama yang sudah lebih dahulu terkenal di Kuala Lumpur, Malaysia. Mungkin ini alasan Ci Miha jauh-jauh kemari dari Malaysia ya.

Back to the topic, menu yang ditawarkan di sini juga terdiri dari 2 paket yang bebas kamu pilih. Bedanya, paketan di sini dibedakan berdasarkan lantai atau level tempat kamu makan. Jadi, menu di lantai 1 dan lantai 2 restoran berbeda ya.

DSC08289
Yu Sheng atau Yee Sang

Lagi, menu Yee Sang wajib hadir sebagai menu khusus Sa Cap Meh. Bedanya Yee Sang di sini adalah tidak menggunakan ikan sebagai bahan utamanya. Melainkan diganti dengan Hai The atau ubur-ubur (jellyfish). Basically, tidak mengubah maksud atau arti dari Yee Sang itu sendiri kok, karena secara filosofi ya sama aja maknanya.

Isian Yee Sang-nya juga nggak berbeda jauh, hanya saja ada tambahan crackers pada Yee Sang yang memberikan sensasi crunchy atau renyah. Personally, gue bukan manusia Yee Sang karena adanya penggunaan jahe yang notabene bukan makanan yang berjodoh denganku. But, if we put that ginger thing aside, I’ll love this menu so much.

DSC08304
Lengan Goreng Hee Lai Ton (pork knuckle)

I tak tahu kenapa lah dinamakan macem tu, nggak pernah dalam sejarahnya gue tahu kalau pork (babi) punya lengan. 😀 Gue pikir mungkin dinamakan begitu karena bagian daging yang diambil adalah bagian kaki depan, dan benar-benar disajikan satu potong besar kaki pork-nya secara penuh. Bahkan ada anak MaMa yang sering makan di sini bilang kalo mereka nggak pernah bisa habisin menu ini saat makan bersama.

Hmm.. Kalo alasannya karena takut kolesterol mungkin kamu bisa sedikit tenang mengingat Ci Miha klaim bahwa menu ini bebas kolesterol, karena sudah dimasak selama 3 jam lamanya sampai minyak jahatnya hilang. Despite it’s true or not, this menu tasted really awesome!

Apalagi dicocol dengan saus andalimannya yang secara pribadi belum pernah gue temukan di tempat lain.

DSC08297
Sup Ayam Kampung Herbal
DSC08307
Angsio South Africa Abalone + Hupio

Abalone-nya wajib banget kamu coba. Sensasi “seafood” bener-bener terasa pada abalone-nya kalau dibandingkan dengan abalone di tempat lain yang cenderung hambar dan hanya kenyal kenyal alot begitu saja. Saos angsio yang apik juga menambah citarasa menu ini.

DSC08323
Ikan Grapu Merah Steam Qiling
DSC08311
Nasi Steam Lapchiong
DSC08327
Pao Sheng Cook Peach Gum

Ini menu yang very upscale, very upper class, very atas. Penggunaan bahan utama Peach Gum di menu ini adalah alasannya (Peach Gum adalah getah dari pohon Persik). Kesan dari dessert yang satu ini mirip dengan sarang burung walet; terasa tekstur kental yang seperti agar-agar dan terasa manis.

DSC08337
Ini yang namanya Peach Gum (raw)
DSC08334
Kalo di menu tulisnya “Special Dessert”, mungkin kalo diartikan ini adalah mochi.

DSC08342

Personally, bener-bener personal, gue paling jatuh hati dengan menu dari Hee Lai Ton dibanding tempat yang lain, termasuk 2 tempat yang akan dikunjungi berikutnya.

So, let’s move to the next place. Ohh.. Our ‘BarDuo’ is very damn full liao actually…

Paket Imlek di Lantai II – IDR 4.888.000/10 pax

Hee Lai Ton (@heelaiton_medan)
Jalan Gandhi No 123, Gedung Yayasan Tio Ciu
Lokasi: https://goo.gl/maps/c9fDQ9kJmPP2

LYE KITCHEN

Tempat yang satu ini adalah solusi yang tepat untuk kamu yang ingin melewatkan makan malam Sa Cap Meh tapi dengan budget yang tetap bersahabat di kantong. Hmm.. Mungkin kamu ingin berhemat untuk kendaraan baru atau PS 5 yang katanya bakal rilis ya? Haha…

Setiap tahunnya Lye Kitchen (baca: ‘Lai’ Kitchen) selalu menyediakan paket untuk Sa Cap Meh. Eh, bukan berarti dengan budget yang terjangkau, makanan yang ditawarkan itu ngaco loh. Justru sebaliknya, kami dibuat terkesan oleh masakan-masakan dari Koh Alai, owner Lye Kitchen yang merupakan warga asli Penang, Malaysia.

DSC08383

Kesan yang lebih hangat dan homey tersirat dari menu-menu yang dihidangkan. Sejenak gue terbayang makanan buatan rumah yang dimasak oleh ibu sendiri dan suasana keakraban anggota keluarga saat berkumpul menikmati hidangan-hidangannya.

DSC08356
Angsio Haisom Hupio Khaobak

Nama yang cukup panjang untuk sebuah menu. Dari namanya terlihat jelas kalo menu ini terdiri atas 4 bahan utama yaitu saus angsionya yang kental, haisom (timun laut), hupio dan juga khaobak (pork).

DSC08373
Ikan Steam Hongkong (foto ini jangan dijadikan Meme Comic ya)
DSC08380
Ayam Timah
DSC08358
Special Cap Cai Seafood
DSC08369
Tahu Jepang Tumis Jamur Shimeji
DSC08366
Kam Heong Udang Kelong
DSC08376
Duo Kombinasi Lye Kitchen

Duo kombinasi ini terdiri dari Cim Co dan Lam Ju Sam Can Bak, slightly different dari Sam Can pada umumnya. Try it by yourself and you’ll know how it tasted.

Oh ya, Lye Kitchen juga menyediakan dua paket menu yang berbeda. Faktor pembedanya adalah dari jumlah orangnya. Dipisahkan menu khusus untuk 6 orang dan 10 orang. Tentunya harga paket untuk berenam lebih irit daripada yang untuk bersepuluh. Sesuaikan saja dengan jumlah anggota yang kamu ajak di malam Sa Cap Meh.

Dan…..kami pun berpindah ke tempat berikutnya.

Ahh.. Really ahh.. You think it’s very nice like this ar. I give you know ar, you try lah… Go try lah.. Four places in a day.. Go try lah…

Paket Imlek Special – IDR 988.000/10 pax

Lye Kitchen (@thelyekitchen)
Jalan Meranti No 3J-3K
Lokasi: https://goo.gl/maps/KFrvN9tus6s

JADE RESTAURANT

Dan tujuan kami yang terakhir adalah Jade Restaurant di JW Marriott. Tempat terakhir ini menjadi yang paling berbeda di antara semua restoran yang kami tuju. Tidak disediakan paketan dan tidak ada menu yang disajikan per meja atau per group.

Menu Chinese New Year di sini disajikan secara buffet. Jadi, kamu tinggal jalan dan milih makanan yang kamu mau. So, kami dapat kesempatan untuk food sampling menu-menu highlight di Buffet mereka pada Sa Cap Meh nanti.

DSC08072
Nien Gao

Begitu kami tiba, mata kami langsung dimanjakan oleh tatanan yang rapi dan indah ini. Nian Gao namanya, secara harfiah Nian Gao ini berarti kue yang lengket, sedikit mirip dengan kue bakul tetapi lebih lembut dan tidak begitu lengket. Yang membuatnya semakin ‘mevvah’ adalah adanya Gold Dust di bagian sudut Nian Gao-nya. Oh ya, Nian Gao ini tergolong dessert ya, karena harusnya dinikmati setelah siap makan-makan.

DSC08073
Biar jelas nih kalo yang di atas kurang 😀

Nah, makanan berikutnya yang disajikan ke kami adalah Dragon Shrimp Dumplings dan Cheese Tart. Cheese Tart ini termasuk juga dalam menu dimsum ya sebenarnya.

Bobby, anak MaMa, jatuh hati dengan Dragon Shrimp Dumpling-nya, bahkan dia menempatkan menu ini menjadi highlight utama di Jade Restaurant. Tidak mengherankan mengingat penggunaan saus ala Thai yang jarang bisa dirasakan di tempat lain pada umumnya menguatkan rasa dari dumpling itu sendiri.

DSC08112
Dragon Shrimp Dumplings
DSC08103
Cheese Tart
DSC08118
Double Boiled Country Chicken Soup

Atau ‘ayam kampung yang direbus dua kali’. Haha. Tujuannya direbus dua kali adalah agar mendapat tekstur ayamnya yang lembut dan lunak. Kaldu yang diambil dari rebusan ayamnya juga menambah rasa supnya. Ditambah lagi beberapa jenis herbal dan irisan Cuttlefish pada supnya bener-bener menambah kesan sehat dan tentunya mewah.

Save the best for the last! Poon Choy atau bahasa Mandarinnya adalah Ben Cai adalah makanan tradisional asal Hong Kong, Tiongkok yang kalau diterjemahkan berarti Big Bowl Feast. Cara makannya juga terbilang unik karena tidak diaduk atau dicampur seperti pada Steamboat, melainkan dimasak dan dimakan secara lapisan per lapisan.

DSC08128

Kuah atau saus yang digunakan juga berbeda. Di Poon Choy digunakan kuah yang agak kental dan menurut gue sih ada sedikit aroma tiramnya. Isiannya juga bener-bener mevvah banget, lebih mevvah daripada 4 menunya yang lain di atas. Kamu bisa temukan ada HaiSom, Abalone dan juga Scallops, tiga dari lima makanan Raja di Tiongkok dahulu.

DSC08123

DSC08098
Jadi makannya dimulai dari bagian yang paling atas dulu.

Poon Choy ini sudah pasti mendapat posisi spesial di hati kami masing-masing. Oh ya, kalau kamu makan sampai lapisan terakhirnya kamu bisa menemukan Kaki Angsa dan TopShell atau sejenis siput laut yang langka. Kaki Angsa yang disajikan bener-bener jauh dari kata alot, gampang banget untuk dikonsumsi. Nah, harusnya setelah makan besar ini, baru deh Nian Gao yang tadi itu dinikmati. Jadi pas dibuka dengan appetizer dan diakhiri dengan dessert.

Fortune Menu – IDR 988.000/pax

Jade Restaurant (@jwmarriotthotelmedan)
Jalan Putri Hijau No. 10, JW Marriott
Lokasi: https://goo.gl/maps/hQxtBmQ8j6q

Dengan demikian, akhirnya berakhir pula petualangan kita dalam menjelajahi nuansa Chinese New Year di 4 restoran yang berbeda sekaligus.

We are BROKE oredi lah.. How much money we spend oredi? T_T

PILIH YANG MANA?

Well, semua kembali ke diri kamu sendiri. Seperti apa budget kamu, rasa dan suasana seperti apa yang kamu inginkan, pilihan menu seperti apa yang kamu suka, bener-bener kembali ke kamu sendiri sebagai pembuat keputusan.

Personally, dari seeeemua menu di atas belum ada yang failed me, gue pribadi puas dengan menu di atas. Intinya sih, kumpulin dulu anggota keluarga anda terus bahas deh mau pilih yang mana dari 4 tempat di atas. Kalau ada tempat lebih mau ajak gue juga boleh. Comment aja di bawah ya kalo mau ngajak. ^^

Viewing all 737 articles
Browse latest View live