Kali ini huntingnya rada jauh dari pusat kota Medan, bersama Susan Guo dan zhoueats (nah ini bandarnya). Kebetulan karena ketemu hari minggu, jadi lebih nyantai makan di tempat ini.
Lokasi Mbak Melin ini terletak di daerah Marendal. Kalo dari tempat gw Katamso sih ga jauh, paling 15 menitan. Tapi kalo dari rumah Susan yang deket Cemara, terpaksa pake tol lah!
Suasana rumah makan disini adem ayem, terletak di tanah yang luas bidangnya. Ada 1 gubuk utama dimana rasanya inilah warung tempat pertama kali mbak Melin berjualan sejak 15 tahun yang lalu. Warung utama ini terhubung dengan kitchen, yang mana disilah mbak Melinnya masak bersama anggotanya.
Anyway, walaupun namanya warung seafood, sebenarnya ga semua seafood yang dihidangkan disini. Malahan yang specialnya ialah menu bebek, atau spesifiknya entok.
For your information, kalau mau berkunjung kesini, kudu telpon dulu. Kenapa? Ya karena si mbak Melin ini masaknya lama, terutama menu-menu andalannya.
Menurutnya, racikan bumbu-bumbu untuk masakannya masih menggunakan proses tradisional digiling dan tidak memakai blender.
Resiko ga nelpon? Yah Terpaksa sabar nunggu…
Walau disini sebutnya warung seafood, yang kami coba hari itu hanya 1, belut cabe ijo.
Sebenarnya awal ekspektasi saya belutnya itu kaya belut-belut unagi hehehe.. teryata yang datang ini rada crunchy, sedikit alot dan dimakan bersama tulangnya.
Denger dari info sebelumnya kalo entok sini yang luar biasa. Jadi dipesanlah 1 porsi (Pesannya harus per ekor dan harganya dihitung per kg).
Must I tell you, rendangnya emang juara!
Oh ya, rendangnya bukan tipe rendang Minang ya. Rendang bebek ini lebih mirip semur. Proses masaknya dipresto hingga bumbu semuanya meresap ke daging.
Pengolahan Entok dan Bebek ini memang tidak gampang, karena kalau salah olah, bisa-bisa keluar aroma tak sedap dan dagingnya alot. Mbak Melin has succeeded the technique to remove those 2 aspects.
Masih dalam pengolahan entok, menu yang satunya lagi ini namanya bebek ungkep. Dari presentasinya kelihatan lebih menggiurkan dan nampak permainan bumbunya lebih variatif.
Nah, soal mengolah entok, skill mbak Melin udah ga diragukan lagi. Menu yang satu ini packed with flavors. Ada sedikit rasa pedas tentunya, tapi dagingnya lembut. Another recommended menu!
In case you’re wondering, 2 porsi ini tentunya sudah overkill untuk kami bertiga (yang mana kemudian kami bungkus pulang buat esoknya makan).
Kalau disuruh pilih, bagusan pilih bebek ketimbang ayam ya karena harganya selisih dikit aja (256rb vs 240rb), kecuali emang dasarnya udah ga suka makan bebek.
Lalu sebagai penutup, minuman yang wajib dipesan disini ialah Jus Sere, yang disajikan per pitcher, harganya 40rb.
Dan seperti menu makanan, jus sere disini juga intense flavornya. Liat aja berapa banyak serai dan limau yang dimasukkan. Dan kayanya ini memang ciri khas Mbak Melin, intens.
Banyak yang terkejut saat kami mengunggah bil makanan di instagram yang nilainya hampir mencapai 900rb (2 entok, 1 ayam, 1 belut cabe ijo, kangkung, nasi dan jus sere), tapi sewajarnya makanan disini harganya sesuai dengan citarasa yang ditawarkan.
Menu-menu lain juga sebenarnya tidak mahal. Untuk lengkapnya cek dibawah ini (click untuk memperbesar)
Sebuah perjuangan memang kalo sampe harus meluncur ke Marendal demi masakan entok yang enak. But it’s worth it. Terlepas dari renovasi yang hampir selesai, suasana makan disini nyaman banget (tapi kalo sorean harap bawa anti nyamuk ya).
Warung Seafood Mbak Melin — Marendal was originally published in Makanmana on Medium, where people are continuing the conversation by highlighting and responding to this story.